who?

2.3K 534 13
                                    

we geting more tired, tired, and tired

ruang tamu keluarga yang tampak lengang. tidak ada yang berkata-kata atau melanjutkan pembicaraan. keheningan tampak nyaman menyelimuti ketiganya.

"kakak kenal mas jisung?

jeongin mengulang kembali pertanyaannya. yang ditanya hanya menanggapi dengan dehaman kecil.

"tadi mas jisung cuma nganterin adek kok kak"

tatapan minho aneh, tampak ada yang disembunyikan, lalu mengangguk.

"saya pergi duluan, hujan sudah mulai reda. terimakasih tumpangan berteduhnya, jeongin. sampai jumpa"

jisung beranjak dari kursinya, menunduk pelan dan pergi.

"kakak juga sekalian pergi, kapan-kapan kakak kesini lagi, jaga kesehatan. kakak sayang kamu."

jeongin menatap kebingungan dua orang yang meninggalkan rumahnya. kemudian melenggang pergi ke kamarnya.

❁✿❁

jisung berjalan cepat menyusuri trotoar yang basah tertimpa air hujan. menghindari beberapa genangan air, bersyukur tidak banjir.
bunyi klakson menyadarkan jisung yang tengah asyik menghindari lubang genangan.

"maaf, ayo naik.
tunggulah sebentar lagi, jisung."

jisung mengangguk takzim, paham. hawa kembali terik, jakarta memang tak bisa di tebak.

jisung naik ke jok motor minho, menaruh tangan di paha. mengelus perutnya.

"perasaan baru aja hujan, kok panas sih"

minho, mengutarakan pendapatnya. sambil menanggalkan sweaternya, tersisa kaos putih polos yang membentuk tubuh kokoh minho.

terlihat jelas garis itu,
garis merah bata, sama dengan milik jisung.

lullaby.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang