➳at least we know each other
semilir angin berhembus kencang menembus jendela mobil yang terbuka. hyunjin membuka semua kancing kemejanya. asyik mengamati setiap inci wajah jeongin.
sial, dia tidak boleh jatuh padanya. jeongin itu sudah punya kekasih, bodoh.
hyunjin menghela nafas berat, menggoyangkan pundak jeongin dan menepuk pelan pipinya. jeongin melenguh pelan kemudian mengedarkan pandangan ke sekitar.
"dimana?"
"beach"
jeongin membolakan matanya, memasang ekspresi girang. bergegas dia membuka pintu mobil dan berlari ke bibir pantai.
hyunjin hanya tersenyum takzim, membiarkan lelaki manis itu memandang takjub ombak yang bergelung. setelahnya dia mendekat, menarik badan jeongin agar duduk bersamanya.
"hey, ceritakan tentangmu"
jeongin memandang lurus lautan,
"why? kau sekarang memercayai aku takdirmu?"
hyunjin tertawa, menggeleng.
"kalau begitu aku akan ceritakan.
namaku yang jeongin, seperti yang kau tau. rumahku di perumahaan dekat balai kota. aku punya satu saudari. ayahku seorang manager di perusahaan luar kota dan ibuku petugas perpustakaan kota.
dan, pacarku, seorang mahasiswa dan anggota band. namanya, lee minho."
hyunjin tersentak, familiar di telinganya tentang nama itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
lullaby.
Fanfic[FINISHED.] ❝ketika mereka bertemu, tidak tertolak, terkunci, terikat benang merah.❞ soulmate au! © shlitterglue, 2O18 wonderful cover by: GLITCHVIBE