➳though, we can't rewrite our faith
jeongin merasa tidak nyaman dengan keadaannya saat ini. ini dinamakan di tolak secara halus, kalau menurutnya. harga dirinya mungkin sudah tidak berbentuk lagi.
sepulang diantar hyunjin, jeongin bergegas masuk ke rumahnya. dia terlalu malu untuk bertatap muka dengan hyunjin.
dia disambut kakaknya yang tengah makan berondong jagung dan menonton film dari koleksi laptopnya. wajahnya terpasang masker dan rambutnya diikat, memperlihatkan garis merah terang di lehernya.
heejin melambai tangan, menyuruh jeongin duduk di sampingnya.
"wassup"
"good, man"
jeongin tertawa kecil, pembicaraan dengan heejin memang tidak pernah berfaidah. tapi hari itu, entah dorongan dari siapa jeongin ingin bercerita pada kakaknya.
"kak,"
kakaknya menoleh dengan wajah penuh masker arangnya.
"kakak sama kak hyunjoon gimana?"
heejin memandangnya datar,
"you know the answer je, still same. bad."
"dan kakak mau gimana? nunggu dia?"
"i'm not a patient person, je. i can date some guys, if i want to. aku kemarin blind date, ketemu cogan dong. akunya cocok, gatau deh dianya."
jeongin menganga, kakaknya memang se-ekstrem itu. menolak takdir terang-terangan padahal sudah jelas pasangannya hyunjoon.
"wuih, ganteng kak? siapa namanya?"
"satu sekolah sama kamu, je. kakak tingkatmu, seumuran kakak. hwang hyunjin namanya."
-
yth bpk christopher itu rambutnya sengaja biar saya mati ya. SI BAPAK GATAU DIA GANTENG BGT BGSTTT:(
ITU MAS HYUNJIN JUGA BIBIRNYA NYELOW DONG, KALO SAYA OLENG MAU TANGGUNG JAWAB?
btw keep streaming miroh peeps ! gila ya, lagunya candu banget, jadi senang😭
KAMU SEDANG MEMBACA
lullaby.
Fanfiction[FINISHED.] ❝ketika mereka bertemu, tidak tertolak, terkunci, terikat benang merah.❞ soulmate au! © shlitterglue, 2O18 wonderful cover by: GLITCHVIBE