[14] mimpi Jaebum

395 70 6
                                    

Jinyoung menggeledah perpustakaan milik para dewa yang ikut dibantu oleh Youngjae, Bambam dan Yugyeom.

"Gak nemu gue buku pasalnya" kata Yugyeom yang sepertinya akan menyerah.

"Gak boleh gitu yeom, kita gak boleh nyerah" kata Bambam yang penuh antusias. Dewa mimpi melihat temannya yang selaku dewa petualang heran, kenapa si Bambam gak pernah capek?

Jinyoung tetap mencari buku laknat itu tanpa menghiraukan dua suara yang ada dibelakangnya. Doi tetap fokus ke buku yang lagi mereka cari.

Nih empat dewa lagi mencoba berunding dengan Zeus agar mempertimbangkan kembali tentang posisi Jaebum. Mereka lagi cari bukti fisik untuk mendukung kasus Jaebum.

"Gue tidur dulu ah, kalo dah nemu bilang ke gue ya" kata Yugyeom yang telah merebahkan badannya di sofa perpus.

Yep.

Dewa punya perpus. Dewa juga punya sofa di perpusnya. Yang gak dewa punya di perpus cuma buku pelajaran. Ya enak lah kagak belajar fisika sama kimia.

"Dasar, mimpi mulu kerjanya" gumam Bambam sambil menggelengkan kepalanya.

Yugyeom bisa melihat mimpi orang. Begitu banyaknya yang bermimipi tapi nih dewa gak kewalahan ngeliatin mimpi beribu umat.

Dalam mimpi Yugyeom

Yugyeom pergi menelusuri pintu pintu yang ada di lorong mimpi. Kalau dewa lagi mimpi, pintunya beda. Pintunya warna emas. Banyak pintu yang tersusun rapi di sisi kanan dan kirinya Yugyeom.

Tapi ada satu pintu yang menarik perhatiannya. Pintu emas. Yugyeom tidak pernah melihat pintu yang bertuliskan nama dewa ini.

Nama yang terukir di pintu emas ini adalah nama asli Ares sang dewa perang.

Im Jaebum.

"Kok ada nama dia? Kan dia gak bisa tidur?" Gumam Yugyeom.

Yugyeom membuka pintu yang berukirkan nama Jaebum. Lalu masuklah Yugyeom ke mimpi seorang Jaebum.

Mimpi Jaebum simple, cuma dia jadi manusia lagi duduk di atap gedung tinggi. Doi lagi bingung nyelesain skripsi. Lalu datanglah seorang cewek pirang cakep datangin Jaebum. Cewek itu duduk disamping Jaebum.

"Hera?" Gumam Yugyeom.

Yugyeom sembunyi tak mau dirinya terlihat oleh kedua wujud yang diintipnya.

"Maafin gue Lis" kata Jaebum akhirnya.

"Gak perlu, bukan salah lo" kata Hera.

"Gue marah cuma karna lo suruh Hyunjin pergi, gue susah nyari dia dan lo seenaknya suruh dia pergi" kata Jaebum.

"Gue udah janji sama diri gue. Dan gue udah tepati. Kalau memang lo merasa bersalah, gue maafin. Tapi lo seharusnya gak merasa bersalah" Jaebum menatap ke depan setelah Alissa menjelaskan.

"Sekarang lo janji sama gue" kata Alissa. Jaebum pun auto lihat ke Alissa "lo harus ngalahin Lucifer bagaimanapun caranya"

"Gue..."

"Bagaimanapun" tegas Alissa.

Memang gak cocok si Meydi jadi Hera.
Tunggu, Hera udah mati?
Batin Yugyeom.

Yugyeom keluar dari posisi sembunyinya dan nyamperin dua wujud yang diintipnya tadi.

"Woy bum!" Panggil Yugyeom.

Walaupun yang dipanggil satu, dua muka yang muter untuk ngeliat Yugyeom.

"Yugyeom?" Tanya Jaebum.

"Lah ini si Hera udah mati?" Tanya Yugyeom langsung to the poin.

Jaebum hanya menatap Alissa mengisyaratkan Alissa untuk menjawabnya.

"Umm... kagak tau gue Yeom, kayaknya gue bakal reinkarnasi. Makanya gue ngunjungin mimpi semua yang gue kenal sebelum gue lupa semuanya"

"Maksud lo?" Ini yang nanya kedua dewa.

"Kemaren waktu diturunkan, gue harus baca sumpah penurunan jabatan, di sumpah itu ngejelasin, gue cuma bisa mati kalau gue kecelakaan dan sakit"

"Berarti kalau lo dibunuh....."

"Tunggu Hera mati dibunuh?" Kata Yugyeom yang sudah ketinggalan info.

Yang dua selain Yugyeom menatap Yugyeom dengan tatapan bosan.

"Kalo lo reinkarnasi, muka lo berubah dong?" Tanya Jaebum menghiraukan pertanyaan Jaebum.

"Kagak tau gue bum, gue perdana ngalamin yang kayak ginian"

Yugyeom menatap satu dewa yang belum pasti statusnya dan satu mantan dewi yang bakal reinkarnasi.

"Gue cabut dulu ya guys, gue mau nyelamatin posisi lo bum"

Sekali lagi Yugyeom dihiraukan. Jaebum dan Alissa hanya tatap tatapan. Ini udah jadi cue buat Yugyeom untuk pergi alhasil dewa mimpi kita pergi meninggalkan Jaebum dan Alissa.

Yugyeom dengan cepat pergi dari lorong mimpi dan membangunkan dirinya untuk memberi informasi kepada chingu yang lagi nyari buku pasal.

Keluar dari dunia mimpi Yugyeom.

Yugyeom tersentak bangun mengagetkan teman dewanya yang bernama Bambam ini.

"WOY BABI KAGET GUE!!!" Kata Bambam sambil memukul Yugyeom. Yugyeom memukul Bambam kembali. Alhasil kedua dewa itu berantem.

"Dasar dewa dewa laknat" Jinyoung menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua sohibnya ini.

"Gue nemu buku pasalnya!" Ini yang bilang Youngjae. Doi berjalan ke arah Jinyoung dkk sambil memegang buku pasal tentang hukum dewa.

"Nih pasal 11A ayat 1, setiap dewa boleh melanggar aturan dewa bila situasi sudah SOS" Youngjae membaca buku pasal yang mantap itu.

"Bisa tuh buat bantu si Jaebum" kata Bambam yang telah selesai kelahi dengan Yugyeom. Doi berdarah dibagian bibir kissablenya. Pasalnya si Yugyeom ini mukul Bambam keras kali.

"Nih" Jinyoung melempar tisu ke Bambam dan Yugyeom yang terlihat hancur. "Sana lo berdua ke UKS dulu, biar gue sama Youngjae yang nemuin Zeus"

"Eh, tunggu tadi gue masuk ke mimpi Jaebum" delapan kata yang dilontarkan oleh dewa mimpi ini menarik perhatian ketiga dewa yang ada disekitarnya.

"Maksud lo si Jaebum tidur?" Jinyoung nanya serius.

"Iyalah, by the way tuh dewa jadi manusia di mimipinya, abis tu datang si Hera duduk disampingnya. Bukan si Meydi, tapi Hera yang lama. Trus ternyata si Hera yang lama udah mati. Terus gue pergi" jawab Yugyeom.

"Lah kan lo buat gue makin kepo njing!" Ini yang bilang Bambam. Jangan ditanya kalau Bambam sama Yugyeom udah buka mulut. Pasti ribut.

"Nelusurin mimpi itu waktunya terbatasi" bela Yugyeom.

Jinyoung seperti biasanya, melanjutkan aktivitasnya tanpa menghiraukan dua dewa yang berstatus sebagai sohibnya itu. Doi memfokuskan diri ke penjelasan yang dijelaskan oleh Yugyeom.

"Kayaknya yang kita lakuin ini percuma deh" semua dewa selain Pepi melihat ke arah Jinyoung Pepi.

"Dari mimpinya aja kita tau....." lanjut Jinyoung.

"Jaebum mau jadi manusia"

Got7 Sang Dewa ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang