"Masuk woy, mau jalan kaki lo?" Kata Mark yang mengisyaratkan tangannya agar Hyunjin masuk ke dalam benda yang udah dibelinya tadi.
Sebuah GTO pontiak 1966. Yang warna hijau toska.
Tau apa itu GTO pontiak 1966? GTO pontiak 1966 adalah mobil idaman author. Mobil ini sudah terpajang di depan toko Mobil Idaman Author sejak lama. Harga mobil ini juga gak bercanda.
Mark yang holkay datang dan langsung membelinya tanpa basa-basi lainnya. Sang Cupid langsung bayar cash benda yang seharga miliaran. Siapa yang enggak segan naiknya.
Si Lucifer lah.
Tapi anaknya berbeda. Setengah insan setengah iblis ini segan untuk menumpang di kendaraan yang super mahal milik Mark.
"Udah masuk aja, lo mau cepat cepat bunuh si Lucifer gak?"
Gak perlu dijawab, Hyunjin langsung masuk ke mobil Mark dan duduk dibagian penumpangnya.
Ya iyalah. Gak mungkin aja tuh mobil mahal yang perdana bawa anak iblis.
Selama perjalan Mark dan Hyunjin hanya diam diaman. Kalau si dewa cinta kita ini lagi mikirin nasib Jaebum.
Kalau kata si Hyunjin Alissa udah mati, Jaebum kah yang bunuh? Atau Hyunjin yang berbohong?
Lagiankan si Hyunjin juga titisan iblis. Bukan cuma iblis biasa, tapi Lucifer. Iblis besar yang pernah ada. Apakah sudah benar Mark mempercayai bocah disampingnya ini.
Tapi Mark dapat melihat ketulusan seorang Hyunjin. Nih anak tumbuh penuh dengan kasih sayang. Entah mengapa Mark tidak percaya Hyunjin ini setengah iblis setengah manusia. Ada sesuatu dari Hyunjin yang membuat sisi iblisnya terkubur.
"Kalau cara bunuh Lucifer itu pakai darah gue, kenapa bisa jadi pisau ilahi?" Akhirnya Hyunjin membuka mulutnya untuk berbicara.
"Gak tau juga gue. Kayaknya kita harus ke tempat Xi Luhan lagi" jawab Mark.
"Udah ke sana gue... maksudnya kawan kawan gue, mereka ngasih tau kalau Xi Luhan bilang gue itu lebih kuat dari bapak gue"
"Kita temuin aja dulu si Jaebum" Hyunjin mengangguk mantap dan Mark ngegas mobilnya lebih kencang.
***
Jaebum terbangun. Hal pertama yang dilihatnya adalah langit gelap yang tak ada bintangnya lagi. Doi gak punya hape jadi gak bisa ngecek jamber kah sekarang.
Suara sirene mobil polisi sudah terdengar. Jaebum melihat ke bawah dimana suara tersebut berasal. Terdapat banyak mobil polisi mengelilingi gedung apartemen nya Alissa.
"Woi Bum!" Panggil seseorang. Jaebum yang penasaran pun melihat ke arah yang manggil. "Jangan kayak orang bego dong. Plis deh Bum. Dah capek gue....."
"Jackson?"
"Bukan, gue asistennya Kang Daniel"
"Hah?" Jaebum mengerutkan keningnya yang mulus itu.
"Iya ini gue bego. Lo lupa sama rupa gue?" Jackson pun menjitak kepala Jaebum. Jaebum merintis kesakitan, sekaligus menatap heran wujud yang di depannya.
"Jackson?" Ada yang manggil lagi. Kali ini arahnya dari pintu loteng gedung yang sedang mereka pijaki ini.
"Mark?"
Mark menatap sohibnya ini dengan tatapan terkejut. Doi juga speechles melihat keberadaan Jackson.
"Lo gak peluk gue gitu?"
"Enggak lah. Najis gue, lo udah gabung sama Lucifer" kata Mark spontan. Doi gak peduli walaupun yang di depannya ini sohibnya.
"Jangan jangan lo ke sini biar kita kena perangkapnya Lucifer lagi?" Kali ini Jaebum ikut ngomong spontan.
Jackson menatap kedua temannya ini tidak percaya.
"Jadi lo percaya gue ngehianatin lo?" Jackson masih melihat kedua dewa yang merupakan temannya. "Gue memang dewa neraka, dan gue juga seharusnya hang out sama Lucifer. Tapi lo gak boleh lupa kalau gue itu DEWA!"
Mark dan Jaebum menatap Jackson dengan tampang datar. Ini yang disebut dengan komunikasi visual. Ketika dua orang atau lebih, melakukan percakapan dengan visualnya yang luar biasa.
"Pasal 1A ayat 1, seorang dewa wajib melaksanakan tugasnya dengan tanggung jawab yang penuh"
Dua dewa yang seharusnya jadi temannya Jackson malah menatap doi lebih heran lagi. Kok bisa si Jackson tau pasal pasalan dewa.
"Gue kemaren ditawarin apa yang gue mau sama si Lucifer, terus gue bilang gue mau pindah rumah. Gak terima gue dibilang penghuni neraka"
"Jadi lo ikut mereka?" Ini yang nanya Mark.
"Kagak lah. Gue kemaren gak bisa ngapa ngapain, jadi gue nurut aja sama si Iblis gila. Sampe gue tau cara ngalahin Lucifer, baru gue kabur dari sana"
"Bunuh gue kan?" Semua pandangan sekarang ditujukan ke pemilik suara A.K.A Hyunjin the Demon's Child.
"Lah lo ya anak si Lucifer yang ngilang dari pantauan dia?" Tentu saja ini kalimat dari Jackson.
Yang ditanya hanya bisa mengangguk.
"Bukan bunuh lo kok dek, tapi lo kunci biar kita bisa bunuh si Lucifer"
"Tapi kata Xi Luhan, si Hyunjin gak bisa ngambil posisi Lucifer karna dia setengah dewa" tutur Mark.
"Iya, gue tau itu. Tapi bukan berarti dia gak bisa dimusnahkan, si Hyunjin sama Lucifer kan sedarah, jadi pisau ilahi nya bisa dibuat dari darahnya Hyunjin, tapi memang ga bakalan sekuat pisau ilahi yang dibuat dari darah Lucifer"
"Jadi Alissa mati sia sia dong?" Ucap Jaebum sambil menatap ke lantai. Doi masih merasa bersalah walaupun di mimpinya Alissa udah maafin. Jaebum yakin itu Alissa karna ada Yugyeom di situ.
Kan Yugyeom dewa mimpi.
"Enggak bum, bukan salah lo kok, si Alissa udah lama diincar sama pasukan iblis. Si Lucifer aja baru ketemu sama tuh cewek waktu di goa itu. Untungnya ada kalian berdua, kalau enggak udah mati duluan dia"
"Emang siapa yang bunuh Alissa?" Tanya Mark.
"Oni"
"Sekarang kita bunuh aja Lucifer, kalau Oni mah si Jaebum juga bisa" words by Jackson.
"Emang Lucifer siapa yang bisa bunuhnya?" Words by Mark.
Jackson menggunakan jari telunjuknya untuk menunjuk sosok yang dapat membunuh seorang Iblis besar yang hanya bisa dikalahkan oleh Zeus. Dan Zeus pun harus babak belur ngalahinnya. Walaupun Lucifer kalah, dia belum musnah.
Siapakah yang ditunjuk oleh Jackson?
"Gue?"
"Iya lo....anaknya sendiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
Got7 Sang Dewa ☑️
FantasiIni cerita kalau Got7 jadi dewa Genre : Fantasy, Supernatural, c o m e d y Status : completed Ps : dalam masa revisi Oct 27, 2018 ➡️ Dec 1, 2018 Best ranking : #1 Poseidon #1 Romawi #2 Mark Tuan #44 Youngjae