Dan disinilah satu dewa, satu mantan dewi dan satu dewa yang statusnya belum pasti berdiri. Di depan rumah tua yang gak ada isinya.
"Beneran lo disini tempatnya?" Tanya Mark memastikan. Pasalnya tempat yang di depan mereka ini tidak meyakinkan bahwa ni rumah masih berpenghuni.
"Lo percaya aja sama gue" jawab Alissa percaya diri.
"Siapa tadi namanya?" Tanya Mark lagi.
"Namanya......" jawaban Alissa terhenti karena pintu yang dari tadi mereka atau lebih tepatnya Mark ngira tidak pasti, telah terbuka.
"Suwon ya mas" kata cowok berambut oren yang keluar dari pintu rumah yang ada di depan Jaebum, Mark dan Alissa. Cowok rambut oren itu ditemani oleh tiga teman lainnya.
"Bilangin ke teman lo dia lebih kuat daripada bapaknya" yang dibilangin itu ngangguk mengerti.
Lalu keempat remaja tadi beranjak keluar melewati Jaebum, Mark dan Alissa satu persatu. Yang pertama lewat yang rambut oren, trus yang rambut pirang bercheekbone. trus yang kepalanya kecil dan yang terakhir yang rambut hitam dan bercheekbone juga. Tapi yang terakhir lewat melihat Jaebum seakan akan dia tau apa itu Jaebum.
Jaebum juga menatap yang terakhir tadi dengan aneh. Jaebum bisa merasakan aura yang persis seperti dirinya. Aura dewa. Tapi bukan aura dewa yang sempurna. Jaebum juga dapat merasakan aura manusia juga.
"Gak usah stigma sama dia bum" kata seseorang yang tadi bicara sama empat remaja tadi.
"Hah?" Jaebum pun auto lihat ke arah yang ngomong. Jaebum agak bingung mau manggil dia kak atau bang, soalnya mukanya gak nentuin.
"Kalian mau nanya tentang Lucifer kan?" Tanya cowok berambut pink itu dengan santai. Tidak ada yang jawab. Cowok rambut pink pun menghela nafas. "Gila gue lama lama, banyak tenan yang nanya Lucifer, ora kuwat gue" gumam si rambut pink.
"Yaudah masuk aja Ares, Mark dan.... mbak siapa?" Lanjut yang berambut pink.
"Gue Alissa"
"Masuk aja dulu, kalau di luar nanti banyak yang liat"
Jaebum, Mark dan Alissa pun menuruti ajakan penyihir yang direkomendasikan oleh Alissa.
Isi rumahnya gak seseram luarnya. Malahan agak nyaman untuk tempat tinggal. Kalau Mark ya ogah yang beginian. Doi terbiasa hidup mewah.
"Abang yang jaket donat donat, lo mau gue sediain sarung bantal emas?" Tanya yang rambut pink. Kalau dibaca kalimatnya, sepertinya doi menyindir, tapi enggak. Nih si pink asli ikhlas nanyanya.
"Enggak lah, gue gak mau repotin" kata Mark sembari menunjukkan senyum pencuri hati khasnya.
"Lo penyihir kan?" Tanya Jaebum memastikan.
"Iya"
"Siapa nama lo?"
"Gue punya banyak nama lur"
"Lah gaya bicara lo kok sama kayak Jaebum?" Sela Mark.
"Karna gue penyihirlah. Kebaca semua sama gue"
"Udah gak penting Mark" Ini Jaebum yang bilang.
"Kalo lo penasaran, nama gue Luhan"
"Luhan..." Mark berpikir sejenak "Xi Luhan?"
"Iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Got7 Sang Dewa ☑️
FantasyIni cerita kalau Got7 jadi dewa Genre : Fantasy, Supernatural, c o m e d y Status : completed Ps : dalam masa revisi Oct 27, 2018 ➡️ Dec 1, 2018 Best ranking : #1 Poseidon #1 Romawi #2 Mark Tuan #44 Youngjae