BELIEVE ME

Believe Me 5 #Salawasna

Hanya kalian yang aku punya dan aku tak membutuhkan yang lainnya, karena bagiku kalian adalah hal terbaik yang Tuhan berikan untukku.
                                ^.^
Aku pikir Ravi masih marah padaku dan akan membatalkan janjinya padaku dan teman lainnya. Tapi ternyata dugaanku salah karena ketika aku bagun untuk sholat shubuh Ravi mengirimiku pesan yang mengatakan jika dia akan menjemputku dan hal itu membuatku merasa lega luar biasa. Ternyata Ravi sudah tak marah lagi padaku.

Waktu sudah menunjukkan pukul Sembilan pagi ketika aku melihat jam ditanganku. Tapi Ravi belum juga menunjukkan batang hidungnya, sudah lebih lima belas menit dari waktu yang Dia janjikan untuk menjemputku. Menit – menit berikutnya aku lakukan dengan menatap jam ditanganku dan gerbang secara bergantian. Berharap sosok Ravi segera datang untuk menjemputku.

Ponselku berbunyi menandakan ada pesan masuk. Aku mengambil ponsel didalam tasku dan membuka aplikasi pesan berbasis internet. Pesan itu berasal dari grup ‘Salawasna’. Grup beranggotakan delapan orang yaitu aku, Ravi, Rita, Rava, Revi, Nina, Tito, dan Alfin. Mereka adalah teman semasa putih abu- abu yang masih selalu menyempatkan untuk bertemu hingga sekarang. Setiap bulannya kita akan menyempatkan waktu untuk berkumpul, sesibuk apapun kita. Itulah mengapa kita menamakan grup kita ‘Salawasna’. Dalam bahasa Sunda Salawasna berarti selamanya dan kita berharap bisa terus bersama sampai Kami kembali pada Sang Maha Pencipta. Ya, itulah harapan grup salawasna.

Kami juga mempunyai julukan masing – masing aku dijuluki Dora. Dulu aku mempunyai rambut pendek sebahu dengan poni yang menutupi keningku dan aku selalu bertanya arah pada mereka, karena aku memang tak tahu arah bahkan hingga sekarang itulah mengapa aku diberi julukan Dora.

Ravi dijuluki pipin. Orang lain memanggil Ravi dengan sebutan Vindra dan mereka bilang tak mau kalah denganku yang mempunyai panggilan kesayangan, jadilah mereka memberi julukan Pipin pada Ravi.

Rita dijuluki Bubun yang berasal dari kata Bunda. Rita itu orang yang paling peduli diantara kami bertujuh, bukan berarti kami tak peduli. Hanya saja kadar kepedulian Rita itu melebihi kami. Dia selalu mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan dan lainnya persisi seperti seorang ibu.

Rava dan Revi dijuluki Upin dan Ipin. Mereka berdua kembar identik tapi beda gender Rava bergender Pria terlahir lima menit lebih dulu sedangkan Revi bergender Wanita yang lahir lima menit setelah sang Kakak lahir. Wajah mereka sangat sangat mirip, iyalah namanya juga kembar identik. Pernah waktu itu kita sengaja membeli wig panjang dan wig pendek untuk mereka saat mereka berulang tahun, jadi ceritanya kita mengadakan surprise party dan mereka harus memakai wig itu sepanjang acara berlangsung. Rava memakai wig panjang dan dia terlihat mirip seperti Revi. Lalu Revi memakai wig pendek dan dia terlihat mirip seperti Rava. Sepanjang acara meja kami menjadi pusat perhatian, lebih tepatnya Rava dan Revi yang menjadi pusat perhatian.

Nina dijuluki Nina bobo. Tak ada alasan pasti kami menjuluki dia dengan Nina bobo. Sebenarnya julukan itu terbit dari mulut Tito yang saat itu merasa kesal dengan Nina dan dia asal ceplos memanggil namanya dengan Nina bobo, dari situlah kami selalu memanggilnya Nina bobo.

Tito dijuluki Tayo. Tito itu salah satu penggemar garis keras bis kecil ramah bernama Tayo, dia tak pernah absen menonton serial kartun satu itu. jika dia melewatkannya maka dia akan uring – uringan dan membuat rusuh di grup, maka dari itu kami selaku sahabat yang baik selalu mengingatkan jadwal tayang Tayo pada Tito agar dia tak mengganggu kami dengan notif grup yang bejibun.

Alfin dijuluki Apin. Jika Tito menggemari Tayo si bus kecil ramah, lain lagi dengan Alfin yang menyatakan jika dirinya penggemar Upin Ipin. Sayangnya gelar itu sudah kami berikan pada sikembar Rava dan Revi, jadilah kami memberinya julukan Apin. Toh Apin juga salah satu tokoh yang ada di Upin Ipin dan juga namanya mirip dengan Alfin.