Believe Me 9 #Karyawan Baru

5 1 0
                                    

Aku hanya tak suka ketika mendengar orang lain memanggilnya dengan panggilan Ravi. Mungkin karena selama ini hanya aku yang memanggilnya seperti itu.
                             ^.^
April, 2018
“Eh ada karyawan baru lho.” Ucap Ria memulai gosipnya membuat semua orang yang berada dimeja ini menoleh padanya. kecuali aku dan Ravi yang sibuk dengan makanan kita.

“Cewek ato cowok?” Tanya Maya.

“Cewek. Kalo nggak salah namanya tuh Danila? Apa Danala ya? Da.. Da.. apa gitu. Aku lupa.” Ucap Ria sambil mengibaskan tangannya di akhir kalimatnya.

“Yah, aku kira cowok.” Ucap Sasa terdengar kecewa, maklumlah dia baru saja putus dengan kekasihnya dan saat ini dia sedang mencari penggantinya.

“Geulis Teu?” Kali ini Jeje yang bertanya.

“Geulis pisan Je, top markotop lah pokokna mah. Mun kamu ninggalinya Je, jamin moal kiceup. Tapi cenah mah dia anakna Pak Irsyad.”

“Ah teu tulus ngamodusan ieu mah.” Ucap Jeje.

“Lah tumben, biasa na oge langsung nga gas mun ninggali nu geulis mah.” Komentar Maya yang merasa keheranan. Pasalnya si Jeje ini memang dikenal sebagai playboy kelas VIP –begitulah kami memberi julukan-. Nggak bisa lihat cantik dikit langsung diembat juga tuh cewe.

“Geulis sih geulis, tapi mun budakna Pak Irsyad mah mending aku mundur.” Ucap Jeje lagi sambil mengangkat kedua tangannya menyerah.

“Eh itu orangnya lagi jalan ke sini.” Ria memberitahu. Hingga semenit kemudian seorang gadis berhenti di depan meja kami sambil memberikan senyuman manisnya.
Kami memusatkan perhatian padanya. Ria benar gadis itu cantik, wajahnya mungil dengan mata agak sipit, hidung mancung dan bibir tipis seperti bibir Baekhyun-nya EXO-L. Tubuhnya tinggi langsing bak seorang model, rambut lurus hitamnya terlihat terawat, cocok menjadi model iklan sampo. Cantiknya mirip seperti Yoona SNSD yang aku akui sebagai kakakku. Oh ya jangan lupakan kulitnya yang mulus seperti yeoja korea. Jujur, aku dibuat minder olehnya. Eh tunggu, ngomong - ngomong yeoja korea. Jika di perhatikan wajahnya memang terlihat mirip orang Negeri Ginseng itu. Apa mungkin dia ada turunan korea?

"boleh aku gabung?"

Aku tersadar dari lamunanku ketika suara merdu itu masuk kedalam pendengaranku. Ternyata selain cantik dia juga orangnya itu leuleus liat, kalo bahasa indonesianya itu lemah lembut.

"Boleh banget. Silahkan." Itu suara Jeje yang tadi katanya akan mundur. Yeoja korea itu kembali tersenyum dan mendudukkan dirinya dikursi tepat di depan Ravi. Entah perasaanku saja atau memang benar, Yeoja Korea itu menatap Ravi dengan mata yang berbinar?

"Hai, Ravi.." sapa Yeoja Korea itu pada Ravi membuatku mematung seketika. Entahlah, aku hanya merasa kaget ketika dia memanggil Ravindra dengan sebutan Ravi. Hanya aku yang memanggilnya dengan sebutan Ravi entah mengapa aku tak suka ketika ada orang lain yang memanggilnya dengan panggilan Ravi.

"Vindra.. Panggil Vindra aja." koreksi Ravi membuatku mengulum senyumku. Sungguh hatiku bersorak gembira ketika Ravi mengoreksi panggilannya pada Yeoja Korea itu.

"Kamu anak baru ya? Soal aku baru lihat kamu." Tanya Jeje mencoba mencairkan suasana yang mendadak canggung.

"Iya." Jawabnya sambil tersenyum. Kemudian dia menyuapkan makanan kemulutnya.

"Nama kamu siapa?"

"Danela. Kalian bisa panggil aku Nela."

"Tuh Ri, ngaranna Danela. Lain Da.. Naon tadi ceuk kamu teh?" ucap Jeje pada Ria dan berhasil mendapatkan pelototan dari Ria. Jeje yang melihatnya hanya meringis.

BELIEVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang