Believe Me 6 #Gara - gara Apin

14 2 0
                                    

Waktu terbaik yang aku punya adalah waktu yang aku habiskan bersama kalian. Karena kalian segalanya untukku.
                          ^.^
Akhirnya setelah menempuh perjalanan panjang, kami sampai juga ditujuan. Villa di Bogor milik kakak Tito. Kami akan menginap disini selama dua hari satu malam, kebetulan hari senin besok tanggal merah yang artinya kami mendapatkan libur dan kebetulan juga Revi yang biasanya tidak bisa hadir karena bekerja di butik yang sulit untuk mendapatkan libur, sedang mendapatkan cuti selama seminggu. Dan akhirnya setelah merencanakan jauh – jauh hari, acara menginap bersama terlaksana juga. Semua berjalan dengan lancar seakan Allah memang merencanakannya untuk kami. dari jadwal libur kami, tempat yang akan menjadi penginapan kami dan kondisi jalanan yang lancar tanpa hambatan.

Aku menatap kagum kearah Villa milik keluarga Tito. Villa dua lantai ini begitu besar dengan taman yang luas dan terdapat kolam renang di depan villa. Aku dibuat jatuh cinta dengan villa ini ketika masuk kedalam villa. Dilantai satu ada ruang tamu yang luas, kemudian di sisi ruang tamu terdapat ruang Tv yang terlihat sangat nyaman. Jika masuk lebih dalam akan ada meja makan dan dapur disana. Kamar terdapat dilantai dua, ada empat kamar dan keempat kamar itu luas dan terdapat TV disetiap kamar. Kamar mandi ada dilantai atas dan bawah, dan terdapat teras yang tak kalah luas di atas ataupun dibawah. Ah aku baru menyadari ada gazebo disebelah kolam renang. Aku menyukainya, villa ini terlihat sangat nyaman dan aku rasa aku akan betah sekalipun harus menginap selama seminggu disini.

Kami memasuki kamar masing – masing untuk membereskan pakaian kami. Aku satu kamar dengan Rita, Nina dengan Revi, Tito dengan Ravi dan Rava dengan Alfin. Rita langsung menaiki ranjangnya setelah selesai membereskan barang bawaannya di lemari, tak lama kemudian dia tertidur pulas. Aku menatap jam yang menunjukkan pukul satu siang, perjalanan tadi memang sangat melelahkan tapi entah mengapa aku tak merasa ngantuk.

Akhirnya aku memutuskan untuk keluar kamarku, suasana begitu sepi dan aku rasa mereka semua sedang tertidur. Mengistirahatkan tubuh yang terasa lelah, terutama para lelaki yang memang berkendara. Aku pun turun kelantai satu dan menemukan seseorang sedang duduk didepan layar TV, ternyata bukan aku saja yang memutuskan untuk tidak tidur. Aku menghampiri orang itu dan mendapati Alfin sedang duduk sambil memangku toples makanan.

“Apin, nggak tidur?” Tanyaku dan duduk disebelahnya. Alfin menolehkan kepalanya dan tersenyum menatapku.

“Enggak, kamu nggak tidur?” tanyanya balik. Aku hanya menggelengkan kepalaku sebagai respon. Kamudian aku menggeser dudukku lebih dekat dengan Alfin untuk mengambil makanan yang ada didalam toples yang Alfin pegang.

“Dora…”

“Hmm?”

“Nonton seru kali ya.”

“Nonton apaan?”

“Aku bawa film, seru. Lucu filmnya.”

“Boleh – boleh, daripada bosen kan.” aku menyetujui. Alfin memindahkan toples yang dipegangnya kepangkuanku.

“Bentar aku ambil dulu kasetnya.” Ucapnya dan berlalu menaiki tangga. Sementara Alfin keatas mengambil kasetnya, aku berjalan menuju dapur mengambil minuman untukku dan Alfin juga mengambil beberapa cemilan tambahan juga. Aku kembali keruang TV dan menyimpan makanan dan minuman yang aku bawa diatas meja, bertepatan dengan itu Alfin turun dan langsung memasukkan kaset kedalam DVD. Alfin mengambil remot Dvd dan duduk disebelahku. Aku dan Alfin lebih memilih duduk lesehan dibawah sofa.

Aku dan Alfin pun langsung fokus menonton film yang Alfin bawa. Film itu berawal dari seorang gadis yang berlari menghindari kejaran dari orang – orang berpakaian hitam ala allgemeine-ss Jerman di tengah hamparan salju yang seakan tak berujung. Sampai akhirnya gadis itu tersudut dan tewas seketika. Aku meringis ketika melihat nya.

BELIEVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang