Part 5

83 9 0
                                    

Sulit ku ingkari
Betapa kamu berarti
Andai kau bisa mengerti..

***

Lagi-lagi Agatha dibuat kesal karena sudah 10 menit waktu istirahat berlalu, tapi Andra masih belum menghampirinya. Padahal jelas-jelas kelas mereka hanya berjarak beberapa langkah. Akhirnya Agatha memutuskan untuk menyusul Andra.

Namun, saat memasuki kelas Andra, tidak ada Andra di sana. Yang ada hanyalah tas berwarna hitam milik Andra.

"Nino! Lo tau Andra kemana gak?" Tanya Agatha pada teman semeja Andra.

"Andra lagi di UKS. Bonyok dia, Tha. Kasian kalau dipaksa duduk di kelas.

"Thanks, Nino!"

Agatha berjalan terburu-buru menuju UKS. Tidak peduli jika beberapa menit sebelumnya ia merasakan perutnya lapar. Ia hanya mengirimkan pesan pada Kayla untuk tidak menunggunya. Setelahnya ia berlari menuju UKS.

Pandangan pertama yang Agatha lihat ketika membuka pintu UKS adalah Andra yang sedang tertidur, ditemani Adelia.

"Del, Andra kenapa?" Tanya Agatha lirih.

"Gue juga gak tau, Tha. Tadi gue dapet kabar dari temen gue kalau Andra ada di UKS dari pagi. Makanya gue kesini,"

Agatha mendekati Andra. Wajah tampan itu kini terdapat memar. Agatha hampir menangis melihat keadaan Andra. Diraihnya tangan Andra, Agatha mengusapnya lembut dan menempelkan nya pada pipinya.

"Agatha?"

Andra terbangun. Agatha menatap mata hitam itu, raut wajahnya menyiratkan bahwa Andra bingung melihat Agatha yang hampir menangis seperti ini.

"Lo kenapa, Andra?" Tanya Agatha.

"Gue gak apa. Lo liat kan gue masih nafas?"

"Please, jangan ada yang lo tutupin dari gue."

"Gue gak papa, beneran. Yang kaya gini wajar kali buat cowok."

"Terus kenapa lo sekolah? Kenapa gak istirahat di apartemen?"

Andra memang tidak tinggal bersama orang tuanya. Ia memilih tinggal di apartemen karena rumahnya yang sangat besar itu seringkali kosong karena kedua orang tuanya yang sibuk pulang-pergi luar negeri. Bagi Andra, lebih baik sendiri di apartemen nya. Daripada rumah besar itu.

"Gue sekolah atau nggak, sama aja, kan? Gue sendiri."

Perkataan Andra mampu menohok Agatha. Disaat Andra merasa kesakitan, ia malah bersenang-senang bersama Ari. Sahabat macam apa Agatha?

"Maafin gue, harusnya gue gak pergi kemarin. Harusnya gue ada buat lo. Gue bukan sahabat yang baik, maaf.."

"Hey, Tha.. Lo gak perlu minta maaf. Ini bukan salah lo. Lo pergi atau nggak, gak akan merubah keadaan. Jadi lo gak perlu ngerasa bersalah gitu."

Perlahan kepala Agatha bersandar pada Andra, di peluknya sahabat baiknya itu. Andra pun membalas pelukan Agatha.

Melihat situasi, Adelia merasa harusnya ia tidak berada disini sekarang. Dua orang dihadapan nya bahkan tidak meliriknya sama sekali. Hingga Adelia memutuskan untuk pergi dari ruangan itu.

"Jangan kaya gini lagi, please. Gue bener-bener khawatir." Pinta Agatha pada Andra.

Andra mengusap rambut lembut Agatha, "Iya, Tha."

***

"Andra, gue udah masak buat makan malem lo nanti. Dan lo harus makan! Kalau nggak gue bakal marah sama lo,"

Ajari Aku Cinta [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang