Part 6

78 8 0
                                    

Satu kata yang sulit terucap
Hingga batinku tersiksa
Tuhan tolong aku jelaskanlah
Perasaanku berubah jadi cinta..

***

Seminggu ini persiapan untuk rapat cukup menyita waktunya. Belum lagi tugas-tugas sekolah yang lain. Rasanya kalau bisa, Agatha ingin membelah diri.

Satu hal lagi yang menyita pikiran Agatha. Ari sangat jarang sekali menghubunginya. Ia hanya memberikan kabar saat malam. Dengan alasan, 'Maaf ya, Tha. Mulai sekarang aku persiapan buat PKL. Jadi pulang malem.' Dan Agatha percaya itu. Karena ia juga memiliki sepupu seorang taruna. Dan sepupunya juga tak jarang pulang malam.

"Tha, boleh gue nanya sesuatu sama lo?"

Agatha melirik Kayla yang berada disebelahnya. Ada yang berbeda dari Kayla. "Nanya apa?"

"Apa bener seminggu yang lalu lo jalan sama Kak Aji?"

Agatha mengernyit heran. Mencoba mengingat-ngingat maksud dari pertanyaan Kayla. "Nggak. Gue gak pernah jalan sama Kak Aji. Kan lo tau gue sama lo mulu akhir-akhir ini."

"Jangan bohong, Tha. Ada saksi yang liat lo masuk mobil Kak Aji di depan apartemen nya."

Akhirnya Agatha ingat. Tapi, kenapa Kayla seperti menyidangnya?

"Emang kenapa kalau iya?" Sengaja. Agatha sengaja tidak menjelaskan sejujurnya. Ia hanya ingin tahu, sejauh apa kepercayaan Kayla padanya.

"Lo tau kan kalau gue suka sama Kak Aji? Tapi lo tetep jalan sama dia? Temen macem apa lo?"

"Iya, gue emang bukan cewek baik. Gue sering gonta-ganti cowok. Ninggalin mereka sesuka gue. Tapi sejahat apapun, gue gak pernah punya niatan nikung temen gue sendiri."

Hening. Keduanya terdiam. Beruntung sekarang sedang jam istirahat, sehingga hanya ada mereka berdua didalam kelas.

"Ternyata pemikiran lo tentang gue gitu selama ini, Kay. Lo tenang aja, gue udah bukan Agatha yang dulu. Gue gak pernah lagi deket sama cowok selain Ari sama Andra. Waktu itu, Kak Aji emang nganterin gue pulang. Tapi kami bukan abis jalan bareng, dia nganterin gue yang abis jenguk Andra. Karena dia satu apartemen sama Andra. Dan kami gak sengaja ketemu."

Kayla merasa bersalah pada Agatha. Seharusnya ia mendengarkan penjelasan Agatha sebelum menjudge nya. Harusnya Kayla lebih percaya pada Agatha, teman nya. Daripada penghasut itu.

"Maafin gue, Tha. Gue udah nuduh lo yang nggak-nggak. Gue harusnya lebih percaya sama lo," ucap Kayla penuh penyesalan.

"Gak apa. Gue bisa maklum karena lo tau gue pernah deket sama Kak Aji. Siapa yang ngasih tau lo?"

"Rizky."

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Sekarang Agatha tengah berjalan di koridor sekolah bersama Andra dan Kayla.

"Ya ampun, Tha! Kenapa, sih, dia ganteng banget?" Seru Kayla di saat mereka berada di pertigaan koridor utama.

Agatha melihat sekitar, mencari tahu siapa 'Dia' yang dimaksud oleh Kayla. Hingga pandangannya menangkap seorang lelaki jangkung yang sudah tidak asing lagi. "Kak Aji ya?"

"Hehe.."

"Gantengan juga gue," Andra ikut bersuara.

"Heh, lo emang ganteng. Tapi jauh lebih ganteng Kak Aji!"

"Kay, kenapa lo gak coba deketin dia?" Tanya Agatha.

"Gue gak berani, Tha. Selama ini dia kan gak pernah keliatan deket sama cewek. Gue takut dia gak notice gue. Yang ada dia ilfeel."

"Itu, sih, pemikiran elo! Cowok gak bakal ilfeel sama semua cewek yang ngedeketin, kali. Tergantung cara gimana si cewek ngedeketin nya." Jelas Andra.

"Tuh, elo denger, kan, penjelasan dari seorang cowok? Jadi apa salah nya lo buat nyoba?"

"Eh, gue pikir-pikir dulu, deh." Jawaban Kayla ini membuat Agatha kecewa.

"Ya udah, gue duluan ya? Udah dijemput." Baru saja Agatha akan pergi, Andra menahannya dengan memegang tangan Agatha.

"Dijemput siapa?" Tanya Andra.

"Siapa lagi? Sama Ari, dong. Udah ya, bye.." Dan Agatha benar-benar pergi. Tinggalah Andra dan Kayla.

"Lo gak papa, Ndra?" Tanya Kayla pelan.

"Emang gue kenapa?"

"Gak usah pura-pura. Gue tau lo punya rasa sama Agatha. Makanya lo gak suka kan Agatha sama Ari?" Tebakan Kayla benar adanya. Membuat Andra sempat terdiam sesaat.

"Dulu, Agatha gak kaya gini, Kay. Walaupun cowok dia banyak, dia gak pernah sampe ngabisin waktu sama cowok-cowok itu. Sekalinya dia jalan, ya sama gue. Makanya gue gak pernah ngerasa kaya gini. Karena gue anggap itu cuma hiburan aja buat dia."

Kayla memilih diam, menempatkan diri menjadi pendengar yang baik. "Tapi sekarang beda. Agatha lebih seneng ngabisin waktunya sama Ari. Dia udah jarang, bahkan gak pernah lagi jalan sama gue. Bahkan Agatha rela ngilangin kebiasaannya demi Ari. Dia terlalu larut sama Ari. Gue cuma takut dia sakit hati."

"Lo takut dia sakit hati? Terus gimana sama hati lo sendiri?"

"Justru itu. Hati gue udah cukup sakit. Jangan ditambah lagi gue harus liat dia ngerasain itu. Cukup gue."

Kayla merasakan bahwa perasaan Andra ini bukanlah sekedar main-main. Setiap kata yang terucap terdengar tulus oleh Kayla. "Kalau lo punya rasa ke Agatha, gimana sama Adel?"

Tak disangka, Andra tersenyum miris. "Awalnya gue kira dengan adanya Adel gue bisa lepas dari perasaan ini. Nyatanya nggak sama sekali. Makanya gue gak pernah nembak dia. Gue tau gue salah. Gue gak jauh beda sama Agatha."

"Gue harap lo cepet nemuin jalan yang terbaik, Ndra. Kasian Adel. Dan buat Agatha, lo bener. Dia udah terlalu larut sama perasaannya ke Ari. Kita cuma bisa berharap Ari gak main-main sama Agatha."

***

"Kamu sekarang udah gak takut lagi air kolam kan, Tha?"

Hari ini Agatha kembali belajar renang bersama Ari. Karena hari ini Ari ada waktu luang, sehingga mereka bisa bertemu. Dan Agatha sangat senang karena Ari mau menyempatkan waktu untuk bertemu dengan nya.

"Iya. Aku mulai berani buat renang sendiri. Mungkin aku tinggal belajar cara-caranya aja."

"Ternyata selain cantik pacar aku ini juga pinter, makin sayang sama kamu, Tha."

"Aku juga sayang kamu, Ar.."

"Ya udah kita pulang yuk!" Ari menggenggam tangan Agatha, mengajaknya untuk pergi dari tempat renang itu. Namun, Agatha menahannya. Membuat Ari kebingungan.

"Kamu gak akan tinggalin aku, kan, Ar?"

Ari tertegun, tatapan mata Agatha begitu tulus. "Gak akan. Aku tulus sayang sama kamu."

"Walaupun aku ini mantan Kakak kamu? Kamu gak ada niatan buat bales dendam kan?"

"Sayang, aku jadiin kamu pacar aku, murni karena keinginan aku. Kak Riko sama sekali gak ada urusan nya sama hubungan kita. Dan aku gak peduli gimana pun masa lalu kamu sama Kakak aku."

Agatha tersenyum bahagia. Benar-benar bahagia.

Dan semoga akan tetap seperti itu.

Ya, semoga.

***

Nah loh.. Andra atau Ari nih?

Jangan lupa tinggalkan jejak❤

Ajari Aku Cinta [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang