Part 8

84 9 0
                                    

Ku ingin kau tahu
diriku disini menanti dirimu
Meski kutunggu hingga ujung waktuku
Dan berharap rasa ini kan abadi
Untuk selamanya..

***

Menuruti perkataan Agatha, kini Kayla sedang duduk di salah satu kursi di taman kota. Walaupun hanya menggunakan kaos merah yang dipadukan dengan jeans hitam, Kayla terlihat tetap cantik.

Diliriknya jam tangan favorit Kayla yang kebetulan berwarna merah juga. "Jam 10. Bentar lagi.." ucapnya pada dirinya sendiri.

"Maaf, lo temen Agatha bukan?" Ucap seseorang di belakang Kayla. Refleks Kayla berdiri lalu berbalik menghadap asal suara tersebut.

"Kak Aji?!"

"Kayla?"

Keduanya sama-sama terdiam. Terutama Kayla yang masih tidak percaya bahwa orang yang ingin bertemu dengannya adalah Aji.

"Eh, jadi Kakak yang kata Agatha mau ketemu gue?" Tanya Kayla memastikan.

Aji yang mengerti situasi hanya mengangguk. Karena tidak mungkin ia berkata bahwa Agatha menceritakan tentang Kayla yang menyukai Aji sehingga Aji mau bertemu.

"Ada apa ya, Kak?"

"Nggak. Gue cuma pengen kenal lebih aja sama lo. Kalau di sekolah takutnya canggung gitu, karena kita satu organisasi."

Penjelasan Aji mampu membuat jantung Kayla semakin berdegup hebat. Fakta bahwa Aji ingin mengenalnya lebih dekat membuat Kayla senang bukan main.

"Di sini mulai panas, kita pindah yuk?"

Kayla mengangguk, "Yuk!"

Dan dua remaja itu pergi meninggalkan taman. Tanpa menyadari bahwa ada 2 pasang mata yang sedari tadi mengintipi.

"Yes! Rencana gue berhasil! Gue yakin bentar lagi mereka bakal jadian." Dan suara yang sangat antusias ini adalah suara Agatha.

Setelah lari pagi mengelilingi komplek rumah Agatha, Agatha mengajak Andra pergi ke taman kota. Walaupun Andra bingung karena Agatha tidak mengatakan apa tujuannya datang ke sini. Bahkan mereka belum mengganti pakaian. Andra sudah mulai gerah dengan pakaian yang ia kenakan sekarang.

"Jadi lo comblangin mereka?" Tanya Andra.

Agatha mengangguk membenarkan. "Gue gereget sama mereka. Yang satu gak mau buka hati, yang satu gak mau berjuang. Jadi apa salahnya gue bantuin mereka?"

"Nah, karena tugas lo udah kelar, mending kita pulang. Gerah gue, Tha."

"Oke, kita pulang."

***

Andra sudah merasa segar sekarang. Tidak ada lagi bau keringat dan badan lengket. Tadi ia memang membawa pakaian ganti dari rumah, sehingga ia bisa menumpang mandi di rumah Agatha.

"Andra, gue laper.." suara Agatha terdengar lemas.

"Ya udah, kita makan yuk!"

"Gak mau."

Andra menarik nafas kasar. Bertahun-tahun mengenal Agatha membuat Andra sangat tahu sifat Agatha.

"Oke, lo pengen makan apa?"

"Gue pengen makan seafood. Cumi enak kayanya,"

"Ya udah kita ke resto di depan komplek ya,"

"Gak mau. Gue pengen di resto yang deket rumah lo."

"Emang deket apartemen gue ada resto seafood?"

"Bukan apartemen. Tapi rumah lo, Andra.."

"Serius? Itu kan jauh, Tha. Takutnya macet dijalan, entar lo keburu kelaperan."

Ajari Aku Cinta [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang