Part 16

60 6 0
                                    

Biarlah aku ratapi hati ini
Sampai ku lepas
kenangan masa laluku..


***

"Iya, gue sayang sama lo, lebih dari sahabat."

Sejujurnya Agatha masih tidak percaya bahwa Andra benar-benar memiliki perasaan lebih padanya. Ia kira, Andra hanya memandangnya sebatas sahabat. Sehingga Agatha selalu mempercayai Andra, selalu menjadikan Andra tempatnya bersandar, tanpa takut lelaki itu akan tersakiti. Tapi sejak hari ini, Agatha tahu ia tidak akan bisa melakukan hal itu lagi.

"Sejak kapan?" Tanya Agatha pada lelaki yang masih setia berdiri di hadapannya.

"Sejak gue tau pertama kali lo pacaran, sejak gue tau lo gak pernah nganggap gue lebih, sejak gue tau lo gak akan pernah serius sama hubungan, gue udah sayang sama lo tanpa peduli gimanapun kelakuan lo. Sayangnya, saat gue tau lo jatuh cinta, lo jatuh cinta sama orang lain. Bukan sama gue."

"Dan itu pasti sakit kan, Ndra? Kenapa lo gak berhenti? Masih banyak cewek di luar sana yang bisa ngebales perasaan lo."

"Lo inget waktu gue cerita alesan gue jauhin Adel? Karena gue gak bisa lupain seseorang, dan orang itu adalah elo. Udah gue coba, Tha. Tapi gak bisa. Lagi pula apa artinya gue nunggu lama, kalau baru segitu aja gue udah nyerah?"

Agatha menggeleng, "Justru itu, Ndra. Apa artinya lo nunggu lama, kalau gue gak akan bisa bales perasaan lo? Berhenti, Ndra, tolong."

"Kenapa lo gak coba move on dari dia ke gue? Dengan senang hati gue pasti bantuin lo."

"Entah kapan gue bener-bener bisa move on dari Ari. Gue gak mau mainin lagi perasaan orang lain. Lagi pula, kalaupun gue udah lupain dia, apa bisa gue jatuh cinta sama lo? Maksud gue, apa bisa gue ngerasain lagi cinta? Bahkan hati gue udah gak bisa ngerasain apapun lagi,"

"Yang namanya perasaan itu ada datang perginya, Tha. Kalaupun pergi pasti akan kembali."

"Atau bisa juga dibawa mati. Gak ada yang tau kan? Cukup sekali gue ngerasain gimana perih nya, Ndra. Bukan nya kata orang kalau jatuh cinta harus siap buat terluka? Dan gue gak siap buat ngerasain luka itu lagi."

"Gue janji, Tha. Gue gak bakal bikin lo terluka. Gue bakal jagain lo, gue bakal--"

"Cukup, Andra! Gue udah kenyang sama yang namanya janji! Gue enek dengernya. Gue udah gak percaya apapun tentang cinta, janji, dan hal-hal lain yang kata orang itu indah, tapi nggak buat gue." Agatha menunduk, ia merasa tidak berani menatap mata Andra lagi. "Tolong, Andra. Gue mohon, tinggalin gue. Dengan di deket lo, gue selalu inget sama masa lalu gue. Gue masih butuh waktu."

"Gue akan tunggu lo, Agatha. Sampe kapanpun."

Dan Andra pergi. Meninggalkan Agatha.

***

Tidak seperi biasanya, Agatha hari ini sengaja berangkat sekolah lebih siang. Sehingga saat tiba di kelas hampir semua murid sudah menempati kursinya masing-masing. Begitupun dengan Kayla.

"Tumben siang, Tha?"

Kayla terhenyak ketika Agatha sama sekali tidak menjawab pertanyaannya. Agatha terus berjalan melewati mejanya yang berada di depan. Kayla juga tidak percaya bahwa sekarang Agatha menyimpan tasnya di kursi paling belakang, kursi yang sangat tidak disukai Agatha.

Kayla harus menanyakan mengapa Agatha pindah begitu saja. Namun niatnya itu harus tertunda karena gurunya sudah memasuki kelas.

'Kenapa lagi?'

***

Saat bel istirahat berbunyi Kayla sengaja langsung menghampiri Agatha.

"Kenapa lo pindah, Tha?"

Ajari Aku Cinta [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang