Part 15

66 7 0
                                    

Sebagai seorang wanita yang pernah mencintaimu
Harusnya kau tahu betapa hancurnya hatiku
Biar ku mencoba kan ku terima keadaannya
Bila ternyata kau bahagia tlah berdua dengannya..

***

Aria24 Hai❤ @deviisofia

Deviisofia haiiii😘😘😘

Khafkaz peje anjir

Galihpe pacaran ae😏

Aria24 @deviisofia 😘 | @khafkaz sini ke sulawesi | @galihpe iya kan mampu

Kaylalalala penghianat dan penggoda

Ajisyar_ doain orang supaya mampus dosa gak?

Andraaa gak tau malu ajg!

Deviisofia @aria24 siapa sih mereka? Kasar amat🙄

Aria24 @deviisofia gak tau, gak kenal

Agatha99 🙃

Satu fakta lagi yang harus Agatha terima, bahwa Ari telah bahagia bersama pacar barunya. Tanpa peduli bahwa Agatha masih menyayangi lelaki itu, tanpa peduli bahwa melupakan Ari bukanlah hal mudah bagi Agatha.

Agatha sadar, mungkin Ari tidak pernah melupakannya. Melainkan Ari tidak pernah mencintai Agatha sama sekali. Ari hanya mempermainkan Agatha, atau menjadikan Agatha koleksi, atau bahkan hanya iseng mendekati Agatha, dan dengan bodohnya Agatha malah mencintai lelaki itu dengan tulus.

Agatha sadar, Ari tidak sepenuhnya bersalah. Hanya saja Agatha yang terlalu bodoh untuk jatuh dalam pelukan Ari.

Dan omong-omong, perempuan yang menjadi kekasih baru Ari adalah perempuan yang fotonya ada di ponsel Ari, foto pada tanggal 26 September. Dan hal itu semakin meyakinkan Agatha bahwa ia benar-benar bodoh. Seharusnya saat itu Agatha tidak memberikan kesempatan pada Ari. Setidaknya, rasa sakitnya tidak akan berkali lipat seperti saat ini.

***

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin itulah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan kehidupan Agatha saat ini.

Pagi ini Agatha sengaja datang lebih awal karena harus mempelajari sedikit materi untuk ulangan biologi nanti, karena salah satu buku Agatha tertinggal di lokernya di sekolah. Namun saat membuka lokernya, Agatha melihat hal yang tidak pernah ia bayangkan. Loker yang biasanya rapih kini berantakan, buku-bukunya kotor seperti ditumpahkan cairan, dan juga sebuah kertas tertempel dengan tulisan :

'Makanya gak usah sok cantik! Dapet karma kan lo sekarang? Gimana rasanya ditinggalin? Dikhianatin? Diduain? Mampus aja sekalian lo!'

Seolah semakin mempertegas setiap kata di kertas itu, tulisan itu dibuat menggunakan tinta berwarna merah. Dan itu cukup membuat Agatha merasa takut saat itu juga. Karena seumur hidup, Agatha tidak pernah mengalami ini. Bisa Agatha bayangkan sebenci apa orang yang melakukan ini padanya.

Dengan tangan yang bergetar, Agatha menelepon Andra.

"Ha-hallo, Ndra? Lo di mana?"

"Gue di parkiran, Tha. Baru sampe sekolah. Kenapa?"

"Bisa ke loker gue sekarang? Cepet, please!"

"Gue ke sana sekarang!"

Entah bagaimana cara Andra berjalan menuju Agatha, karena hanya dalam 1 menit ia sudah tiba di loker Agatha. Saat itu juga Andra melihat penyebab suara Agatha yang begitu panik tadi. Diraihnya kertas yang digenggam oleh Agatha.

"Ajg! Siapa yang ngelakuin ini?!" Ucap Andra penuh amarah.

"Gue gak tau, Ndra. Siapa yang benci sama gue sampe kaya gini?"

"Lo gak usah takut, Tha. Ini pasti cuma orang iseng yang iri sama lo. Gue yakin gak akan ada kejadian kaya gini lagi."

Namun dugaan Andra tenyata salah. Keesokan harinya, kejadian tersebut kembali terjadi. Bukan di loker Agatha memang, tapi di mejanya di kelas. Kursinya kotor, dan mejanya penuh coretan 'bitch' dan 'karma'. Untuk yang kali ini, Kayla juga melihatnya. Bahkan Kayla membantu Agatha membereskan agar tidak banyak orang yang mengetahui.

Melihat Agatha yang tidak menyentuh makan siangnya sama sekali, Kayla berusaha menghibur Agatha.  "Lo tenang ya, Tha. Jangan pikirin lagi kejadian tadi."

"Iya, Tha. Tulisan-tulisan itu cuma bualan doang. Gak penting sama sekali." Andra menimpali.

"Nggak. Tulisan itu bener. Ini semua karma buat gue."

Andra berdecak, "Karma apa, sih? Lo percaya yang gituan?!"

"Gue udah sering mainin cowok, Ndra. Gue selingkuhin, gue tinggalin, padahal mereka baik sama gue. Dan sekarang gue ngerasain itu semua. Apa namanya kalau bukan karma? Seandainya gue bisa buat gak percaya, gue juga pengennya gak percaya. Tapi faktanya gue harus percaya hal itu!"

"Oke! Kalau pun itu beneran karma, lo gak perlu mikirin hal itu sampe lo lupa sama diri lo sendiri. Lo harus inget, lo masih punya Kayla yang selalu siap nemenin lo. Juga gue, yang selalu ada buat lo. Gak peduli seburuk apapun hal yang pernah lo lakuin."

"Andra bener, Tha. Lo jangan terpuruk kaya gini. Justru ini bikin orang itu seneng. Lo harus tetep tegar, lo buktiin ke orang itu, kalau lo gak mempan sama cara kampungan kaya gini."

"Thanks, Kay, Andra. Tapi gue butuh waktu buat sendiri."

Dan Agatha pun meninggalkan Andra dan Kayla sebelum mereka sempat mengatakan apapun.

"Arghhh!!!"

"Lo juga, Ndra. Lo harus sabar ngadepin Agatha. Jangan sampe lo memperburuk keadaan."

***

Lagi-lagi Andra memaksa Agatha untuk pulang bersama. Walaupun Agatha sudah menolak mati-matian, Andra tetap tidak menyerah. Karena Agatha tidak ingin menjadi pusat perhatian di sekolah maka Agatha menuruti permintaan Andra. Lagi pula, langit yang sudah mendung membuat Agatha tidak ingin mengulur waktu lebih lama.

"Sebelumnya makasih udah nganterin. Sekarang lo pulang aja," ucap Agatha setelah sampai di rumahnya.

Dan lagi-lagi, Andra menolak. "Gue mau nemenin lo."

"Gue gak perlu ditemenin, Andra. Jadi sekarang lo pulang aja, oke?"

"Gak oke. Pokoknya gue mau te--"

"GUE BUTUH WAKTU SENDIRI!"

Andra terdiam. Baru kali ini ia melihat gadis ini marah padanya. "Kenapa gue ngerasa lo lagi ngehindar dari gue? Salah gue apa, Tha?"

Agatha menahan emosinya, ia menjadi merasa bersalah karena kelepasan membentak Andra. "Karena gue gak mau nyakitin hati seseorang lagi, Ndra."

"Maksudnya?"

Agatha menatap mata Andra, "Gue tau, lo punya perasaan kan ke gue? Gue denger lo bilang sayang ke gue waktu itu."

Andra terkejut karena ternyata saat itu Agatha belum sepenuhnya tertidur. Ia bingung harus menjawab apa sekarang.

"Apa sekarang waktunya gue jujur?" Batin Andra. "Tentu gue sayang sama lo, lo sahabat gue."

"Tapi itu bukan sayang sebatas sahabat, Ndra. Setelah gue pikir-pikir, dengan semua sikap lo ke gue, itu lebih nunjukkin lo sayang ke gue lebih dari sahabat."

"Iya, gue sayang sama lo, lebih dari sahabat."

***

Selalu berusaha update tepat waktu😊 so, vomment, ok!😉

Ajari Aku Cinta [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang