SB 22

7.8K 670 71
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry For Typo





1Nov18

Jimin membuka matanya yg terasa sangat berat setelah melakukan pergulatan panas tadi malam dengan sang suami, seluruh badannya terasa sangat lelah dan lubangnya seperti akan robek. Terlalu bersemangat membuat calon keturunan sampai menghabiskan 12 babak dalam semalam mengakibatkan apa yg di rasanya saat ini.

Jimin tak mendapati Jungkook di sisinya, mereka baru terlelap 2 jam, dan sekarang masih pukul 08.10am namun keadaan rumah benar-benar sepi. Jimin tidak mampu bahkan untuk berdiri, kembali mengistirahatkan tubuhnya dari pada harus bergerak menghabiskan tenaga yg tersisa.

Jimin melirik ponselnya, mendapati pesan yg tertera dari sang suami. Jungkook mengatakan jika ia mengantar Taehyung ke Rs karena sudah saatnya ia di rawat sesuai anjuran dokter.

Jimin melihat ke atas nakas di sebelah tempat tiduenya, sudah ada sarapan pagi rupanya dan juga obat agar organ intimnya bisa kembali pulih.

"Taetae akan melahirkan? Sudah waktunya? Ahh selamat" ujar jimin monolog

"Adduuhh aku mau mandi tapi aku tidak bisa menggerakan tubuhku"

Jimin mengotak atik ponselnya berharap ada yg bisa membantunya, ketika matanya menemukan kontak Namjoon, ia memutar otak. Apa meminta bantuannya saja? Jimin benar-benar kalut.

30 menit berlalu jimin menunggu kehadiran seseorang yg bisa membantunya, dan jimin sudah mempertimbangkan segala kemungkinan, jadinya ia pasrah dan semoga nyawanya masih berada di tubuh si mungil.

Tok tok

Pintu kamar jimin di ketuk, dengan nada lemasnya jimin menjawab untuk masuk kedalam karena pintunya tidak di kunci.

Ceklek

"A.. anyeong Hyung"

"Hmm kenapa kau memanggilku?"

"Apa hyung masih marah kepadaku?"

"Seharusnya iya, tapi karena kau menghubungiku duluan, bukan menghubungi suamiku maka aku memaafkan mu"

Jimin tersenyum lebar, masih membekas rasa tamparan Seokjin di pipinya, tapi mereka hanya salah paham dan kisah gelapnya dengan namjoon hanya masa lalu.

"Apa hyung menghukum papi mak maksudku namjoon?"

"Menurutmu?"

"Molla?"

"Namjoon bersujud memohon ampun kepadaku ketika aku meminta cerai dia menangis seperti orang bodoh"

"Lalu kalian benar bercerai?"

"Kau gila? Mana mungkin karena aku mencintai si bodoh itu. Dan Kim Junseok adalah buah cintaku dengannya"

"Maaf hyung, apa aku harus menceritakan kejadian yg sebenarnya?"

"Tidak perlu karena Namjoon sudah menjelaskan semua"

[END] Simpanan Boss [SB] KookminxKookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang