°°°
Sebenarnya apa yang terjadi saat aku kritis di rumah sakit?
°°°
"Apa kubuka saja laptop itu, mungkin saja akan ada petunjuk pemilik laptop ini" ucapku.
"Ah tidak tidak aku itu sama saja tidak sopan"
"Sudah lebih baik kulupakan saja" kataku.Aku langsung keluar dari kamarku lalu pergi menuju dapur untuk masak. Karena perutku sudah sangat lapar jadi aku hanya sempat masak mie instan saja.
"Akhh" tanganku tergores oleh pisau yang kupakai untuk membuka bungkus mie. Karena gunting tidak dan kebanyakan dirumah ini ada pisau jadi kupakai saja itu.
"Aish darah" ucapku sambil mencuci tanganku.
Entah setiap kali aku melihat darah aku pasti takut tapi disatu sisi aku senang sekali bahkan seperti ingin menumpahkan banyak darah pada bak yang besar, aneh bukan.
Aku seperti berfikir bahwa aku memiliki dua jiwa dalam satu tubuh yang berbeda dan berlawanan sifatnya. Seperti saat aku melihat darah, antara senang dan takut. Ya tapi psikolog telah bilang padaku bahwa aku tidak memiliki gangguan apa pun apa lagi memiliki kepribadian ganda atau dua jiwa dalam satu tubuh. Apa ini semua ada sangkut maut nya dengan ingatanku yang dulu? Tapi apa? Aku tidak bisa mengingatnya sama sekali.
Ah sudahlah lupakan. Setiap kali aku berusaha keras untuk mengingat masa lalu ku pasti kepalaku sakit dan itu bukan hanya terjadi sekali tapi setkap kali. Jadi kemungkinanku umtuk mengingat semuanya hanya sedikit.
"Lebih baik aku makan saja dulu" kataku saat mie instan buatku sudah jadi.
Aku langsung melahap mie instanku karena bisa dibilang aku sangat lapar.
Message
From : Chacha
To : IrinaHai irina jangan lupa besok sekolah yap^^
Ah iya aku lupa besok adalah pembagian kelas. Karena kenaikan kelas jadi otomatis kelas akan diacak. Aku harap aku bisa sekelas dengan chacha dan vicha.
Ting.........
Nong........"Ah siapa itu" kataku sambil beranjak untuk membuka kan pintu.
"Vicha" ucapku dengan girang.
"Hai irina, aku ingin habis beli kue dan kebetulan lewat denganmu jadi aku belikan kamu kue deh" kata vicha sambil memberikanku sekotak kue.
"Aish merepotkan saja" ucapku.
"Tidak kok" kata vicha.
"Ayo masuk vicha aku akan buatkan minum untukmu" kataku sambil masuk kedalam.
"Ah baiklah" kata vicha lalu masuk kedalam.
Aku langsung membuatkan minuman untuk vicha didapur dan sedangkan vicha berkeliling rumahku karena ia penasaran jadi kuperbolehkan.
"Maaf lama ya" kataku sambil memberikan minuman yang ku buat untuk vicha.
"Umm ya"
"Ohh iya tadi kulihat banyak sekali pisau dilemari, apa kau mengoleksinya?" kata vicha."Aku tidak tau itu karena saat aku pulang dari rumah sakit setelah kecelakaan pisau ini memang sudah ada" kataku.
"Lalu komputer dan laptopmu?" kata vicha.
"Itu juga sama bahkan sampai sekarang aku belum pernah membuka komputer itu apa lagi memakainya" kataku.
"Ternyata ingatanmu belum ada yang kembali sama sekali bahkan barang barang pribadimu saja kamu tidak tau" batin vicha.
"Lalu benda benda itu semua milik siapa?" kata vicha.
"Mungkin orang tuaku tapi orang tuaku sudah meninggal saat aku masih kecil" ucapku.
"Ah nanti juga saat ingatanmu kembali pasti kamu akan tau benda benda ini milik siapa" ucap vicha.
"Hmm ya" balasku.
"Aku harus memancing agar ingatannya sedikit demi sedikit bisa kembali. Aku tidak bisa membiar jiwa psikopatnya terpendam dan akhirnya hilang, sayang sekali jika jiwa psikopatnya hilang begitu saja" batin vicha.
"Ah irina kau ingat tidak saat monic, cindy dan chikka itu meninggal?" kata vicha.
"Umm katanya mereka meninggal dengan mengenaskan ya?" kataku.
"iya, kau tau tidak sebelum chikka meninggal dia teror lho" ucap vicha.
"Diteror?" ucapku.
"Iya diteror, meja nya dibanjiri dengan darah segar dan saat dilihat di cctv ternyata rekamannya telah dihapus lalu saat meninggal mayatnya itu mata nya dicongkel dan perutnya robek kayanya sih yang bu--"
"Arghh" ucapku saat kepalaku pusing seketika. Samar samar aku seperti mengingat apa yang vicha ceritakan dari meja yang dibanjiri darah, rekaman cctv yang dihapus, sampai tentang pembunuhan chikka. Aku sedikit mengingat hal itu walaupun samar samar.
"Bagus seperti ingatannya mulai kembali sedikit demi sedikit, aku harus mengembalikan seluruh ingatan" ucap vicha.
"Irina kamu kenapa?" kata vicha yang tampaknya khawatir denganku.
"Ah tidak apa apa" kataku.
"Oke lanjut ya, terus pas kematian cindy dia itu kulit wajah nya di ambil gitu kaya ditarik paksa gitu, oh ya kau tau gillorf? Dia ayahnya monic, diaitu meninggal sehari sesudah monic meninggal heum sungguh pembunuha---"
"Argh cukup" ucapku yang tiha tiba merasa kan rasa sakit yang luar biasa di kepalaku.
"Irina!" kata vicha sambil memegang bahu ku.
"Arghhh sakit!! ARGHHHHH!"
To be continued
Hola maap readers nii chan update nya lama:) karena otak nii chan itu suka buntu sendiri kalo bikin cerita ini:') jadi u know la makanya nii chan lama update nya. Disini nii chan percepet alurnya biar cepet tamat ugha:v ya kira kira taman kalo ga di chapter 15 keatas:v tapi itu juga kalo otak nii chan lancar terus🙄
Love to readers from nii chan💙
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Psychopath 2 : Am I Psychopath? [Complete]
Mystery / Thriller°°° "Kenapa harus aku" "Yang memiliki takdir seperti ini?" "Ada banyak orang diluar sana" "Tapi kenapa aku?" "I hate all" °°° Sequel dari I Am Psychopath - Am I Psychopath ? - Baca dulu kawand smpe akhir:)