Tak.....
Tak.....
Tak....."Hmm aku butuh bantuan orang lain" ucapku sambil menatap layar monitorku.
Tak......
Tak......
Tak......"Lama tak jumpa ya" kataku pada layar monitor yang menampilkan seorang gadis dengan perban di lehernya.
"Apa?! Cepat katakan! Jangan membuang buang waktuku!"
"Aku butuh bantuanmu" ucapku.
"Huh! Setelah semua yang kamu perbuat padaku apa kau kira aku sudi untuk membantumu?! Haha tidak sama sekali"
"Kamu tidak mau kan urat nadimu hampir putus dan harus operasi besar lalu memalsukan kematianmu lagi?" kataku.
"Huh selalu saja! Baiklah bantuan apa?"
"Masih ingat dengan adrian?" kataku.
"Oh pacarmu itu kan? Tadi saat di cafe laggel aku lihat dia sama perempuan lain yang jelas itu bukan kamu, siapa dia?"
"Gibrel" jawabku.
"Aku juga sempat melihat mereka berciuman"
"God! Lihat sekarang yang jalang siapa?" ucapku sambil bersender dikursi lalu memijit pelipisku.
"Kamu ada masalah dengan gibrel?"
"Aku tidak tau, yang jelas 2 hari yang lalu dia datang kerumahku dan kamu tau? Disaat itu sifat adrian berubah drastis dan dia lebih memilih gibrel"
"Hmm sepertinya perempuan itu telah memanipulasi otak adrian. Apa dia orang kaya atau cukup mapan?"
"Sangat mapan, sebentar aku share loc rumahnya" jawabku.
"Hmmm sangat mapan yap, bodyguard, mobil, dan rumah mewah seperti itu hanya dimiliki orang yang sangat mapan"
"Ya begitulah" ucapku.
"Hmm jadi apa rencanamu?"
"Aku ingin menyusup ke rumah itu" kataku.
"Kamu gila ya! Hei lihat dengan matamu banyak sekali bodyguard disana bahkan hampir setiap sudut lalu bagaimana caranya kamu bisa menyusup kerumah itu?"
"Yap perhatikan sisi kanan atas lantai bawah" ucapku.
"Hm kenapa"
"Ada cctv" kataku.
"Lalu? Kamu ingin aku meretas cctv itu?"
"That's right, aku ingin kamu retas cctv itu dan memata matai setiap ruangannya lalu beritahu aku" ucapku.
"Ah butuh waktu sekitar 3 jam untuk meretas cctv itu tanpa harus diketahui oleh pemiliknya, kamu tahu cctv dia pasti sangat canggih dan mungkin akan sedikit sulit"
"Selamat berjuang reine, aku akan mulai menyusup nanti lusa jadi persiapkan dirimu" ucapku sambil mematikan sambungan telponnya.
"Bagus aku tinggal siap siap saja" ucapku.
"Ah sebaiknya aku kerumah reine untuk menyusun rencana yang lebih cermat" kataku.
Aku langsung mengambil komputerku dan kunci mobilku. Haha bahkan aku sempat lupa kalau aku itu punya mobil yang cukup mewah disini.
"Tidak lupa dengan pisau lipat" ucapku sambil mengantungi pisau lipat disaku ku.
Aku langsung mengendarai mobil ku dengan kecepatan yang bisa dibilang diatas rata rata, aku tidak bisa membiarkan gibrel menjadikan adrian sebagai bonekanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Psychopath 2 : Am I Psychopath? [Complete]
Mystery / Thriller°°° "Kenapa harus aku" "Yang memiliki takdir seperti ini?" "Ada banyak orang diluar sana" "Tapi kenapa aku?" "I hate all" °°° Sequel dari I Am Psychopath - Am I Psychopath ? - Baca dulu kawand smpe akhir:)