When Night Is Falling

878 49 5
                                    

When Night Is Falling

Seoul #Kediaman Choi

Saat ini semua keluarga Choi tengah berada diruang makan untuk menyempatkan waktu bersama dengan cara sarapan bersama walaupun tidak bisa dilakukan secara rutin namun sebisa mungkin mereka lakukan.

"Siwonie..."

"Ne, Appa."

"Kau sudah janji kepada Appakan bahwa kau akan ikut mengelola bisnis Appa?"

"Ne, bukankah kita sudah membahas ini jauh-jauh hari?"

"Hmm, jadi kau sudah siapkan jika nanti mugkin ada sedikit masalah saat kau tengah mengerjakan kegiatanmu bersama unicef."

"Apa maksud Appa, jangan bilang jika...

"Ini penting Siwon, dan ini layak untuk diketahui semua orang."

"Kau sudah tau Jiwonie."

"Ne, aku sudah tau Oppa."

"Dan kau tidak mendiskusikan terlebih dahulu kepadaku?"

"Siwon ini bukan salah Jiwonie, mungkin dengan hal ini Appa bisa menebus kesalahan apa kepadamu."

"Kesalahan apa Appa, lagipula tanpa mereka tau siapa aku sebenarnya, mereka akan dapat menerima ku apa adanya lagi setelah melihat kerja keras ku selama ini."

"Tapi itu saja tidak cukup Siwonie, namamu harus kembali bersih sayang, kau tidak bersalah dalam masalah ini, dan biarkan kini Appa yang campur tangan."

"Appa..."

"Sudahlah Siwonie, itu artinya Appamu sangat sayang kepadamu." Kata Nyonya Choi kepada Siwon.

"Heuhhh terserah kalian saja lah, tapi jangan salahkan aku jika telepon rumah ini akan berdering sepanjang waktu, seperti dulu lee teuk hyung, mengatakan jika aku anak dari seorang Choi Kiho."

"Hahahahaha, tidak akan lagi putraku."

Entah mengapa kini Siwon merasa Appanya telah berbeda, menjadi lebih sabar dan lebih humoris, apakah ini faktor usia, Siwonpun kini hanya bersiap akan seperti apa publik menilai dirinya, dan bagaimana respon orang terdekatnya, termasuk dirinya jika hal ini sampai menyeruak ke publik, kekasihnya itu memang sudah tau siapa dirinya dari awal, namun jika untuk dipublikasi, Siwon sangat penasaran bagaimana tanggapannya tentang hal ini.

#Kamar Siwon

Drrrrrrrt......drrrrrrrrrrrrt......drrrrrrrrrt

Selagi dirinya memikirkan sang kekasih kini orang yang tengah ia pikirkan itu telah menelepon lebih dahulu.

"Hyung...

"Nde sayang..."

"Bagaimana kabarmu Hyung, apakah kau sudah di Seoul?"

"Kau merindukanku?"

"Setiap hari hyung, aku begitu merindukan dirimu, aku ingin kita bertemu hyung."

"Bukankah kita sudah memiliki janji nanti malam kita akan bertemu?"

"Hmm, tapi aku sudah tidak sabar untuk menemuimu, bisakah kita bertemu sekarang?"

"Mian sayang, aku harus menolak ajakanmu kali ini, aku sekarang berada di Busan."

"Busan, untuk apa?"

"Hmm, aku ada syuting di sini."

"Syuting?, dibusan?"

"Hmm, wae?"

"dimana?"

"hmm, bukankah aku sudah bilang tempatnya?"

"Kau hanya menyebutkan Busan hyung."

WonKyu life (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang