Budaya kan vote dan follow sebelum membaca ya guys:)))
Happy reading❤️
_______
''Waktu itu tiba, dan aku senang:)''-As
______
Beberapa minggu kemudian..
Semua tampak seperti biasa. Iya biasa. Ali seolah melupakan kejadian beberapa minggu yang lalu, di mana pada saat ia merasakan panas nya Api cemburu, pada saat ia merasakan perasaan yang sangat gelisah karna hal itu.
Malam ini Ali ingin mengendarai motor kesayangan nya itu, walaupun sendiri tidak berdua yang penting tidak berbuat dosa. Toh ia hanya ingin mencari angin saja kan???.
Ia melangkah keluar dari kamar nya, mengenakan kaos hitam di balut dengan jaket denimnya yang berwarna navy, dan celana jeans selutut yang senada dengan kaos yang ia pakai.
''Udah wangi, udah ganteng gini masa ntar gue jadi inceran cabe-cabean, hih gak banget'' ucap nya sendiri dengan sedikit menggerutu sambil memakai sepatu converse nya yang berwarna senada dengan jaket denim nya.
Cukup simple hanya untuk mencari angin saja. Ali berdiri di depan cermin yang berada di ruang tamu, saat ia sudah selesai memakai sepatunya.
''Sip ganteng'' kata nya sendiri sambil tersenyum manis.
Dengan santai nya Ali berjalan keluar menuju garasi rumahnya, sambil membawa kunci motor kesayangan nya itu.
Ia mengelus badan motor itu, ''Baik-baik yah, jangan bandel ntar ga aku kasih makan loh kalo kamu nya bandel okey'' Ali mengatakan itu seolah ia sedang berbicara dengan motornya. Lalu ali memakai helmnya dan mulai mengendarai motor kesayanganya itu.
"Segernyaa udara malam ini...udah lama gue ga ngehirup udara seseger ini".ucap Ali dengan dirinya sendiri, dimana-mana udara yang terasa segar itu saat pagi hari tapi bagi Ali tidak, malah kebalikanya.
"Getaran ini ada saat ku tau kau tak pernah menatap yang lebih dalammm... " Ali menyanyikan lagu SAHABAT HIDUP milik incess kesayangan nya dengan kondisi ia masih mengendarai motor nya, sesaat sesudah itu Ali berhenti di perempatan jalan karena lampu lalu lintas yang menunjukan cahaya merahnya.
Inget yah walaupun cuma Ali sendiri saat ini yang berada di jalan itu tapi tetap saja yang namanya aturan tetap aturan.
Ali tidak akan mau melanggarnya jika ia tidak kepepet. Tapi saat ia sudah kepepet peduli setan dengan semua hal itu.
"Duh sayangnya aku kita kena macet nih gara gara si pelangi yang warnanya cuma merah, kuning, hijau itu. Sabar ya abis ini kita jalan lagi" ucap Ali sambil mengelus tangki bensin dimotornya.
Tanpa Ali tau, ada sebuah mobil yang melaju tepat kearah nya hingga,
BRAKKK
Ali kehilangan keseimbangan nya, yang menyebab kan ia terjatuh dari atas motornya ke aspal begitu saja, dan agak terpental sedikit, kelihatannya.
Setidak nya yang Ali rasakan saat ini sakit di bagian tangan kanan nya dan kaki kirinya, mungkin ia jatuh terlalu keras dan mungkin saja retak, tulang tangan dan kaki nya. Ia juga kesal mengapa tidak ada angin tidak ada hujan ada saja yang merusak mood nya yang sedang baik itu.
''Tuh kan kamu nabrak itu, kan udah aku bilang Max kalo lewat sini itu jangan pernah lajuin kecepatan mobil, kita gak tau di depan itu ada orang apa nggak, bandel sih,'' omel seorang gadis cantik yang tak lain dan tak bukan adalah Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamulah Takdirku!
Fanfiction''Sebelum janur kuning melengkung gaada tuh kata-kata kalo dia itu milik lo, atau bahkan hak lo. Inget yah status pacar gak menjamin masa depan'' -Aliando Syarief- __________________ Guys ini cerita pertama, gaada niat buat memburuk burukan atau apa...