Happy Reading guys!!!
Tapi sebelum itu aku mau kalian vote dulu sebelum baca!!!!! Hehehe:))
--------------------------------
Lemesin aja shayyy!!! 😂
---------------------------------
Ketika aku mulai berpisah darimu,aku merasakan sebagian dari hidupku menghilang-Ali
******
Hari ini adalah hari dimana Ali dan Prilly terakhir bersama. Ali sudah sembuh. Otomatis ia dan Prilly tidak akan bersama lagi. Karna sudah di pastikan, tugas Prilly juga sudah selesai. Dan Ali benci oleh perjanjian yang ia buat sendiri, ntah lah.
''Woi Liii diem-diem bae, ngupi napa Li ngupi'' Baja menggucang-guncangkan badan Ali yang membuat Ali memberengut tak suka padanya.
''Apasih Ja! Ganggu lu njirr''
''Lagian elu diem aja, nape sih?'' tanya Baja, ia datang kerumah Ali pagi-pagi karna Ali sendiri yang menyuruh nya.''Gue bakalan pisah ama incess gue'' rengek Ali seperti anak kecil, ''Aelah ini hari terakhir kan? Sans aja. Lagian Prilly juga belum dateng pan? Gausah khawatir keleus!'' ucap Baja mengingatkan Ali,
''Intinya lo harus manfaatin waktu yang ada sekarang. Cuman sehari loh Li'' sambung Baja kemudian, Ali yang mendengarnya hanya diam menatap pagar rumah di depannya.
"Buat gue patah tulang lagi dong biar bisa sama inces" Kata Ali masih menatap lurus pagar rumahnya.
"Mau gue buat mati juga??" tawar Baja dengan entengnya. Seketika mata Ali membulat sempurna. "Yang bener aja...kalau gue mati gue gajadi sama incess dong", ucap Ali sebal.
"Ya lagian elo bego..udah mau sembuh malah minta sakit lagi" gemas Baja kepada Ali.
****
''Li ini mau kemana dulu??'' tanya Prilly. Saat ini ia dan Ali sudah berada di dalam mobil Prilly.
"Hati kamu aja boleh???".Jawab Ali menatap Prilly dari samping. Mendengar jawaban Ali, Prilly langsung menginjak rem di mobilnya hingga menimbulkan suara decitan yang cukup kuat. Untung saja pada saat itu kondisi jalan raya cukup lenggang.
"Ehh maaf Li maaf" ucap Prilly pada Ali sambil mengecek seluruh tubuh Ali.
''Ada yang luka ga?!! Ada yang sakit???'' sambungnya bertanya panik,"Aku gapapa" jawab Ali pelan.
"Incess aku ga pengen ini jadi hari terakhir kita bersama" sambungnya dengan nada sedih. Hal itu membuat Prilly hanya diam, ia tidak tau harus merespon ucapan Ali bagaimana. Apakah ia harus senang? Atau justru ia harus sedih? Ntah lah."Aku gamau, aku maunya sama kamu terus bisa??" Ali bertanya kepada Prilly, sedangkan yang ditanya tetap diam, "Ga bisa ya??? Yaudah deh" lanjutnya dengan menghela nafas berat,
"Bukan begitu Li, aku hanya memikirkan perasan orang orang disekitar aku" jawab Prilly pelan.
''Iya aku tau'' ucap Ali singkat. Dan keadaan kembali sunyi, tidak ada lagi diantara mereka yg ingin berbicara. Malam ini, malam yang indah sekaligus tersedih bagi Ali. Iya sedih:').
*****
yuhuuhu kambekkk😍😍😍ihir gapa ya dikit penting publish yaaa btw map banget kita bener bener lagi gada idee nih..jadi kitaa bener bener butuh saran kalian nih😢😢jan lupaa vomenttt yaaa ilafyu💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamulah Takdirku!
Fanfiction''Sebelum janur kuning melengkung gaada tuh kata-kata kalo dia itu milik lo, atau bahkan hak lo. Inget yah status pacar gak menjamin masa depan'' -Aliando Syarief- __________________ Guys ini cerita pertama, gaada niat buat memburuk burukan atau apa...