Dua minggu sudah Ali menjalankan bedress dirumah dan dirawat oleh Incess kesayangannya. Jelas kalian tau lah gimana perasaan Ali sekarang gimana bahagianya?!. Jelas dan sangat jelas dia bahagia.
Hampir setiap hari Prilly datang kerumah Ali untuk merawat Ali. Mulai dari makan dan beraktivitas lain seperti main ps dan nonton film. Ya hanya itu selebihnya Ali masih dibantu oleh keluarganya. Ali semakin bahagia saat mengetahui Prilly lebih mengutamakanya ketimbang Maxime pacar Prilly.
Gak papa dong Ali bahagia, walaupun bahagia nya di atas penderitaan orang lain.
Ya allah, Ali yang ganteng, sholeh, rajin menabung, dan tidak sombong ini sangat rela deh harus di tabrak kaya kemarin, biar bisa deket terus sama bidadari ini, bati Ali menjerit sambil menatap Prilly yang dengan sabar menyuapinya makanan.
"Hmm incess, aku mau nanya boleh???. Incess gaada jadwal syuting atau kegiatan apa gitu?? atau mungkin rencana bakalan ada waktu buat si Max?" tanya Ali basa-basi kepada Prilly.
Oh iyaaa, betewe guys Prilly udah terbiasa dengan panggilan Incess yang diberikan oleh Ali kepadanya.
"Udah enggak kok lagi istirahat juga dan waktu pribadinya kan sama kamu" jawab Prilly sambil memotong lauk pauk di piring Ali,
"Mau nanya lagi boleh ga inces??" suara Ali sangat pelan sekali namun masih terdengar di telinga Prilly. Namun tak ada jawaban dari Prilly karena sibuk memotong lauk pauk di piring Ali tadi, dan untuk beberapa saat terjadi keheningan diantara mereka.
Akan tetapi, sesaat kemudian Prilly berhenti memotong makanan di piring, lalu menatap Ali sambil mengusap peluh dikening Ali, Prilly meletakan garpu dan pisau nya diatas meja makan, menatap Ali dengan pandangan teduh nya.
"Mau nanya apa hm?".ucap prilly lembut dan membuat hati dan jantung ali marathon.
"Hmm ka..kamu gamarah sama aku kan?? Pas aku bilang buat kamu untuk ngurus aku sampe aku sembuh?? Soalnya aku gak lihat kamu ketawa lepas kayak di vidio vidio kamu..apa kamu tertekan?? Kalo iya, maafin ya hari ini terakhir deh kamu ngurusin aku" Ali mengucapkan kalimat itu dengan berat hati,
"Kata siapa?? kamu itu cenayang ya?? sok tau deh" jawab Prilly diikuti dengan kekehan kecil dari bibirnya. Satu kata yang Ali sangat ingim ucapkan saat itu Cantik!. Sudah lama ia menantikan moment itu, akhirnya bisa terwujud juga. Melihat tawa itu secara langsung tanpa harus repot-repot menonton dari layar tv atau layar gadgetnya.
"Ya ga gitu Prill. Soalnya aku lihat dari kemarin makin kesini tuh kamu makin hari makin murung kan akunya jadi ga enak, takut nya itu semua karna kamu tertekan sama aku" lirih Ali memainkan ujung kaos yang ia pakai,
''Li tau gak? Aku sebenernya pengen banget cerita tentang apa yang aku rasain saat ini, aku pengen ungkapin semua unek-unek yang ada di hati aku, tapi bingung mau cerita ke siapa" sela Prilly tiba-tiba saat melihat Ali hendak melanjutkan ucapannya.
"Kamu mau cerita apa? Ada masalah? Cerita ke aku aja yah? Aku gak bakalan ember kok, aman, sumpah Prill!!" ucap Ali dengan intonasi yang singkat, padat dan jelas. Sesaat Prilly menatap Ali, mencoba memastikan bahwa Ali tidak akan menceritakan apa yang tengah ia rasakan saat ini kepada orang lain.
****
TAMAN PIM
Saat ini, Ali dan Prilly duduk di salah satu bangku taman yang ada di kawasan PIM. Tepatnya sih hanya Prilly yang duduk, karna Ali sudah di pastikan berada di kursi roda nya. Untuk waktu yang cukup lama, mereka sama - sama terdiam, baik Ali ataupun Prilly tidak ada yang membuka suaranya, hingga akhir nya Ali yang memulai percakapan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamulah Takdirku!
Fanfiction''Sebelum janur kuning melengkung gaada tuh kata-kata kalo dia itu milik lo, atau bahkan hak lo. Inget yah status pacar gak menjamin masa depan'' -Aliando Syarief- __________________ Guys ini cerita pertama, gaada niat buat memburuk burukan atau apa...