Jakarta, 15.03 wib.
''Prill, udah siap belum makeup nya?,'' tanya Verrel yang memang kebetulan selama beberapa tahun terakhir ini ia mulai terjun ke dunia entertaiment.
''Belum Rell bentar lagi nih selesai,'' balas Prilly menatap meja rias nya. Ia dengan lancar, memolesi wajahnya dengan makeup-makeup yang ia miliki.
''Ini segmen terakhir loh Prill, lo kurang bersemangat nih, padahal mini konser sendiri. Masa gue yang jadi host tamu disini lebih semangat dari pada yang punya minikonser, gimana sih,'' omel Verel pada Prilly. Pasalnya dari acara konser milik Prilly itu di mulai, sampai sekarang memasuki segmen terakhir, tidak ada tanda-tanda Prilly bersemangat menjalaninya.
''Ih gue udah semangat keleus,'' jawab Prilly sekenanya.
''Gue tanya sekarang, lo ga semangat karna apa? Maxime ga dateng? Atau apa?,'' tanya Verel kemudian. Prilly menggelengkan kepalanya, ''Nggak Rell''.
Verel menatap Prilly bingung, ''Lah kalo bukan, terus apaan Prilly Latuconsina?,'' katanya.
''Ali belum pulang yah? Gue tadi liat di barisan penonton, terus fanbase gue dia gak ada,'' ucap Prilly menunjukkan wajah lesunya setelah ia memakaikan lipstik. mendengar itu verel menahan senyumnya,ia tau bahwa prilly menunggu ali.
"Gatau tuh gimana dong,'' jawab Verel pula, ia menahan dirinya untuk tidak tersenyum.
Prilly yang mendengar jawaban dari Verel pun hanya menghela nafas panjang nya, ''Yaudah deh ayo,'' ajaknya kemudian kepada Verell.
****
''Li bunga yang itu aja Li, sumpah lo kalo ngikutin omongan gue beuh Li di jamin barokah hidup lu,'' ucap Agam heboh. Ali yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya saja, ''Kalo gue ngikutin omongan lo, kadang-kadang gue bisa sesat Gam,'' Ali berucap santai, tidak memikirkan bagaimana ekspresi yang ia ajak bicara.''Udah Li turutin aja apa kata hati lu,'' nasehat Fahril. Ali menolehkan kepalanya menatap Fahril, kemudian mengacungkan kedua jempolnya, ''Siap bosque''.
Ali memilih bucket bunga yang berukuran besar, dan warnanya pun sesuai dengan apa yang Incessnya suka.
''Ini aja deh, moga-moga abis ini Incess gue langsung mutusin pacarnya,'' ucap Ali berandai-andai sembari tertawa kecil.
*****
''Halo guys... Halo!!!!! Duh Prillvers mana nih suaranya????? Masih pada semangat dong yah, harus dong, aku aja semangat kaya gini,'' Verell dengan sangat-sangat bersemangat menyapa fans Prilly dari atas panggung.
Teriakan demi teriakan terdengar, mereka semua menjawab perkataan Verel tak kalah bersemangat, ''Oke oke, ini kan moment-moment terakhir nih, gimana kalo kita yah buat yang manis-manis gitu, setuju gak????,'' tanya Verel lagi dan lagi kepads Prillvers.
Verrel tertawa mendengar teriakan dari fans Prilly yang semakin heboh, ''Langsung aja deh yah kita panggil ratu kita, Prilly Latuconsina, tepuk tangan dulu dong''.
Prilly yang merasa terpanggil pun segera memasuki panggung, ''Prill semangat dong aelah,'' ucap Verel yang tentu saja di dengar oleh fans Prilly.
''Iya udah udah,'' balas Prilly pula, ia tersenyum dihadapan semuanya.
''Prill mau nanya nih, apa yang pengen kamu ucapin buat fans-fans kamu diluar sana, baik yang Prillvers, atau fanbase-fanbase lainnya yang selalu dukung karya-karya kamu, semuanya deh pokoknya,'' Verell melontarkan pertanyaan kepada Prilly.
''Yang pengen aku ucapin yah, makasih banyak-banyak banget buat kalian semua, udah stay sama aku, tetep dukung semua karya-karya aku, terutama Prillvers yang selalu ada buat aku, i love you guys!!!'' teriak Prilly, dan sesaat kemudian ia menangis terharu karna melihat ketulusan orang-orang yang menyayanginya seperti fanbase-fanbasenya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamulah Takdirku!
Fanfiction''Sebelum janur kuning melengkung gaada tuh kata-kata kalo dia itu milik lo, atau bahkan hak lo. Inget yah status pacar gak menjamin masa depan'' -Aliando Syarief- __________________ Guys ini cerita pertama, gaada niat buat memburuk burukan atau apa...