T W E N T Y T W O 🔫

1.9K 114 5
                                    

Ada beberapa alasan mengapa sesuatu yang ingin dilupakan selalu hilir mudik di pikiran seseorang, menyebabkan dia akan selalu mengingat hal itu. Alasan yang paling kuat untuk Blace adalah karena kewaspadaannya terhadap sesuatu itu terlalu menguras kinerja cara pikirnya.

Sebelum Blace turun menghampiri James yang menunggunya di pintu utama, Blace bertemu dengan Freya di lantai dasar, yang menatapnya sinis dan tajam.

Awalnya ia pikir Blace bisa melewati Freya begitu saja dan bersikap seolah-olah Freya adalah makhluk tidak terlihat. Namun, sayangnya Freya malah mengajaknya bicara atau mungkin jauh lebih pantas disebut menghinanya.

'Wanita murahan sepertimu tidak cocok berada di lingkungan sepertiku. Tidak dengan kakakku, tidak juga dengan James. Aku ingatkan sekali lagi. Lebih baik pergi dari sini secepatnya jika tidak ingin aku melukaimu.'

Blace menghembus napas keras, ia sudah jengkel dengan Freya dan segala hal yang berurusan dengan wanita itu. Mungkin seharusnya ia mengatakan pada Havrelt atau James agar ia tidak bertemu dengan Freya, dan dia ingin dilindungi dari Freya. Tapi, siapa yang akan melindunginya? Di London, tanpa kenalan sama sekali, rasanya mustahil meminta seseorang melindungi diri dari wanita itu.

Blace menoleh pada James yang mengendarai mobil di samping kirinya. Pikiran tentang melindungi diri dari Freya menyelusup dalam bayangannya, jika ia meminta James melindunginya, apa pria itu mau? Maksudnya, apa itu mungkin? Rasanya tampak mustahil.

Sekarang mereka sedang menempuh perjalanan menuju British Museum yang berlokasi di Covent Garden. Kata James, Blace tidak boleh melewatkan museum yang wajib dikunjungi di London. Ada banyak koleksi terlengkap dan terbesar di dunia berada di sana, koleksi yang memberi gambaran dan dokumentasi sejarah kebudayaan manusia dari awal tercipta hingga masa kini. Tentu saja Blace langsung tertarik, ia pengemar besar tentang sejarah dan asal usulnya. Semacam, Blace menemukan sesuatu yang tidak boleh ia lewatkan dan harus ia ketahui tentang segala sesuatu yang terjadi sebelum ia lahir.

"Apa ada masalah?" suara James memecahkan keheningan di antara mereka. "Tidak setuju dengan British Museum?"

Blace berkedip, merasa wajahnya memanas. Ternyata ia terlalu lama menatap James, dengan pikiran yang melayang ke tempat lain.

"Kita bisa pergi ke tempat lain jika Anda ingin. Atau kita bisa makan terlebih dahulu sebelum ke museum?"

Blace berpaling dari James, memerhatikan jalanan yang cukup padat, memerhatikan ada banyak orang yang berjalan kaki di trotoar. "Tidak. Saya setuju kita pergi ke museum, tapi...," Blace berhenti sejenak, ia ingin tahu mengapa James terlihat berbeda. Yeah, pria itu tidak terlihat mengabaikannya seperti biasanya.

"Tapi?"

"Kenapa anda--" Blace berhenti, sepertinya tidak salah jika ia mengubah ucapannya menjadi tidak formal. Mereka tidak terlibat dalam pekerjaan yang serius. "Kenapa kau terlihat baik padaku hari ini?"

James meliriknya sekilas. "Apa itu menganggu anda?"

"Tidak," Blace menggeleng pelan dan menampilkan senyum kecil, merasa menyenangkan karena James bersikap ramah padanya. "Rasanya aneh saja."

"Mulai hari ini, biasakan lah."

Setelah berkata begitu James tidak memulai pembicaraan lagi, Blace menghela napas. Tidak terlalu memikirkan ucapan James yang tidak ia ketahui maksudnya apa. Blace hanya ingin tidak memikirkannya terlalu dramatis. Maksudnya semenjak mereka pergi berdua saja, ia masih berpikir positif tentang hanya berdua saja dalam artian yang sebenarnya. Tidak terjadi apa-apa di antara mereka, James dan Blace benar-benar pergi tanpa bodyguard untuk jalan-jalan.

My Witch GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang