Archer sengaja menunggu kedatangan James. Ia tidak mungkin menyelinap sendirian tanpa menunggu bantuan. Sebenarnya ia bisa saja melakukannya sendirian, tapi ia tidak ingin mengambil resiko jika bisa saja, ia juga berakhir di tangan orang yang berhasil menculik Blace.
Archer memutuskan menunggu dalam mobil, yang terparkir cukup jauh dari tempat orang-orang menyekap wanita itu, tetapi ia masih bisa memantau keadaan tempat itu. Sambil menunggu kedatangan James, Archer menyelipkan dua pistol peredam suara di belakang jasnya. Archer meraih lagi satu pistol yang sama di bawah jok kursi. Ketika itu ada seseorang mengetuk jendela mobil dengan tidak sabaran, refleks Archer menodongkan senjatanya. Saat ia tahu jika orang yang mengetuk jendela mobil adalah James, pria itu kembali menurunkan senjatanya.
Archer tidak keluar dari mobil, ia tidak ingin mengundang kecurigaan siapa pun. Karena itu ia membuka pintu untuk James, dan James langsung duduk di kursi penumpang sebelahnya.
"Kita tidak bisa menunggu yang lain. Mereka masih menyusul, terlalu lama untuk menunggu kedatangan mereka," James berkata tanpa ditanya pada Archer. Ia melanjutkan, menatap Archer. "Kita harus membawa wanita itu dengan selamat, secepat mungkin."
"Penjagaan dijaga cukup ketat," Archer berkata sambil melihat bangunan kecil yang hanya memiliki satu lantai. Bangunan itu berwarna abu-abu dan terbuat dari permukaan dinding batu yang kasar. "Selama beberapa menit lalu, aku sudah mengamati semuanya. Beberapa dari mereka memilih berjaga di atap dan mengawasi sekitar. Mereka juga berjaga di bawah dengan anak buahnya yang lumayan." Archer menatap James sekilas. "Untuk tetap selamat, kita harus membuat rencana."
James mengangguk, ia sangat menyetujui apa yang dikatakan Archer.
Sepuluh menit kemudian, Archer mengeluarkan senjata sniper dalam bagasi mobil James. Tugas pertamanya adalah menghabisi orang-orang yang berada di atap. Pria itu menghitung dengan cepat, dan saat tahu hanya ada tiga orang yang mengawasi atap, membuatnya semakin tidak sabar untuk membidik. Sesuai rencana yang mereka bicara dalam waktu yang singkat, Archer akan membunuh orang-orang di atap. Setelah itu James akan mendekati lima orang yang menjaga pintu masuk, berpura-pura jika ia sedang tersesat dan akan bertanya alamat. Jika gagal, mereka sudah menyiapkan rencana kedua.
Biar Archer penjelas, tempat sang peramal berada di perbatasan kota, jelas jika tempat itu sedikit dekat dengan pesisir pantai yang tak terawat. Dan tidak heran, jika tempat itu sangat sepi. Bangunan yang sedikit mirip gubuk itu, terletak begitu dekat dengan bangkai hewan mati, yang membuat udara tidak sehat untuk dihirup. Tidak ganjil jika para penjaga pintu, memakai masker penutup wajah mereka, untuk menghindari bau tidak sedap.
Seperti yang Archer katakan, ia telah mengamati segalanya. Tak jauh dari tempat itu, ada rumah yang jauh lebih layak dari tempat penyekapan Blace. Archer menduga jika para penculik yang sebenarnya ada di dalam sana, tetapi tempat itu terlihat sangat sepi, sama sekali tidak terlihat dijaga oleh siapa pun. Berada tak jauh dari tempat berdiri mereka, ada beberapa pohon-pohon liar yang tumbuh menjulang, yang sedikit membantu Archer dan James dalam persembunyian mereka. Well, setelah mengamati sekitar jika tidak ada cctv yang akan merekam gerakan mereka.
Sekarang yang Archer lakukan adalah mengambil posisinya untuk membidik orang-orang yang berada di atap. Ia tiarap di tanah yang basah karena embun malam, mengabaikan bajunya yang ikut basah. Senjatanya sudah ia setel lebih tinggi dari posisinya. Archer itu ahli penembakan jitu, terkenal dengan tembakan jarak jauh yang tidak pernah melesat sedikit pun, walaupun harus menembus cuaca ekstrem. Pria itu memang lebih menyukai menembak dari jarak jauh ketimbang menembak dari jarak dekat. Karena ada kesenangan tersendiri, seperti melihat targetnya tidak tahu jika kematian akan menghampirinya dan saat kematian sudah merenggut, tidak ada lagi yang bisa dielakkan. Rasanya menyenangkan dan sinting.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Witch Gangster
Romantizm"Kehilangan membuat seseorang berambisi untuk menemukan." ~°°~°°~ [BOOK ONE OF ENTICE SERIES] Havrelt membenci pengkhianatan. Api kemarahannya meledak, ketika tahu barang- barangnya telah dicuri oleh sahabat dekat semenjak merek...