Raja pov
Ini hari pertama di tahun ajaran
baru, dan hari ini juga gue ditugasin buat ngawasin anak-anak baru kelas 10. Bukan tugas gue sih sebenernya karna gue bukan anggota OSIS, tapi gue gantiin Angga sahabat gue yang lagi sekarat di rumah sakit ups nggak deng dia cuman lagi flu aja dirumah dan dia mintain gue gantiin dia. Dan parahnya lagi nggak ada sama sekali yang keberatan, malah mereka fine-fine aja, sial memang.Gue masuk kelas XII IPA 1 dan menaruh tas gue di bangku paling pojok belakang, biar bisa tidur dengan nyaman tanpa gangguan siapapun termasuk guru, semoga.
Gue jalan mau ke ruang OSIS, males sih tapi demi persahabatan, dan toh cuman hari ini doank, besok Angga udah masuk lagi.
Author pov
"Hai guys!!" Raja berseru memanggil para anggota OSIS.
"Hai Raja, loe kesini pasti gantiin Angga kan??" Cindy terlebih dahulu menyapa Raja.
"Iya." Raja melengos begitu saja dan ia bertanya pada Rafael sahabatnya. "Raf gue tugasnya gimana??"
"Loe tenang aja Ja, loe satu tim sama gue dan Cindy, loe cuma ikutin arahan kita doank kok. Nanti kita bimbing anak kelas X IPA1." Jawab Rafael.
"Iya Ja kita satu tim." Cindy masih terus berusaha menarik perhatian Raja, namun Raja masih cuek dan masa bodo. Raja hanya menanggapi perkataan Raffael.
"Oke sip thanks ya Raf." Raja dan Rafael ber highfive.
Teeettt teeeettt tettttt
Bel tanda masuk sekolah sudah berbunyi, menandakan siswa harus segera masuk ke dalam kelas masing- masing dan juga MOS akan dimulai.
"Ayo Ja kita ke lapangan." Ajak Raffael.
Lapangan sudah penuh dengan anak-anak kelas X yang memakai pakaian layaknya orang gila dengan memakai kaos kaki hitam putih sebelah-sebelah, rambut di ikat 5 dan memakai rapia sebagai pita, lalu gelang rumbai dari rapia.
Upacara pembukaan MOS dimulai.
Namun entah dari mana seorang perempuan yang berdandan sama seperti anggota MOS berlarian.
"Hah hah hah hah, maaf kak saya telat, tadi saya abis dari toilet mules banget." Ratu masih memegangi perutnya.
" Loe bego ato gimana sih?? Upacara pembukaan udah dimulai dan loe baru dateng??" Cindy memarahi Ratu.
"Maaf kak saya nggak bermaksud." Ratu menundukan kepalanya karna merasa bersalah.
"Siapa nama loe??" Tanya Cindy.
"Ratu kak."
"Hah Ratu?? Ratu kodok maksud loe??" Cindy tertawa sinis. "Ah ya Ratu loe harus dihukum, ikut gue." Cindy berjalan duluan dan Ratu patuh mengikutinya.
"Maaf pak saya membawa siswa baru yang telat pak Namanya Ratu, dia harus dihukum biar jera dan tidak mengulang kesalahannya lagi." Ucap Cindy memojokkan Ratu.
Ratu yang merasa salah hanya diam saja.
"Kenapa kamu terlambat??" Tanya pak Kepsek.
"Saya tadi ke toilet sebentar pak perut saya sakit." Jawab Ratu dengan gemetar, ia merasa sangat malu karna semua orang memperhatikannya.
"Cindy kita tidak bisa menyalahkannya."
"Tapi pak peraturan tetap peraturan dan kita harus selalu mematuhinya, bukan begitu pak??"
"Baik Cindy kamu benar, kamu Ratu berdiri di depan tiang bendera sampai upacara selesai." Ucap pak kepsek.
Ratu mengangguk patuh dan menuruti permintaan pak Kepsek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja dan Ratu
Teen FictionBerawal dari pertemuan yang tidak direncanakan, lalu berlanjut menjadi sebuah kisah, sebuah cinta, akankah sad ending or happy ending?? Cerita ini hanya karangan penulis jika ada kesamaan apapun itu murni faktor ketidaksengajaan.