Kepastian?? part 2

1K 27 4
                                    

Raja dan Ratu, kedua insan itu sedang duduk di rerumputan dipinggir sawah, entah teman temannya berada dimana, mereka tak mau peduli dan hanya sibuk berdua.

"Ratu loe ngerasa gak sih kalo kita udah kenal 1 semester." Raja bertanya.

"Iyaa gak kerasa ya waktu berjalan begitu cepat, padahal di awal pertemuan kita konyol banget." Ratu terkekeh.

tersenyum Raja menatap wajah Ratu yang ada disampingnya. "Bukan konyol, tapi tegang dan loe selalu pingsan tepat di hadapan gue." Raja menoel hidung Ratu.

Ratu tertawa. "Rajaaa itu bukan kemauan guee." Ratu menatap wajah Raja yang sangat dekat.

"Iya gue tau itu takdir." Raja semakin mendekatkan wajahnya ke arah Ratu, dan Ratu sontak memejamkan matanya takut bercampur gugup, jantungnya berdetak tak berirama.

"Woooeee bukan muhriimm!!!" Itu suara teman temannya.

Sontak kedua insan itu terjeduk kepalanya satu sama lain. "Awww." Mereka mengusap keningnya yang beradu.

"Makannya jangan berduaan yang ketiganya itu setaan tau." Itu suara Reyhan yang sudah berada didekat mereka.

"Eloo setanya." Ucap Raja dan Ratu kompak.

"Sialaan loe pada gue geplak baru nyaho!!" Reyhan bersungut sungut.

mereka semua menertawakan kekonyolan Reyhan. "Makannya cari cewek sono, jangan gangguin orang mulu, tuh Mara sama Clara ada masih jomblo." Itu suara Raja.

"Elahh Amel juga boleh keleus." Reyhan merangkul bahu amel.

Dug

Satu tinju melayang dari Raffa, tanpa permisi.

"Sial loe!!" Rayhan melepaskan rangkulannya dan memegangi sudut bibirnya yang robek, ada sedikit bercak darah disana.

"Kak Raffa apa apaan sihh!! kak Rey gapapa." Amel melihat Reyhan dengan khawatir.

"Disentuh kamu jadi ilang deh rasa sakitnya." Reyhan sok dramatis.

"Jijik!!" Mara malah melengos pergi.

"Mara loe mau kemana??" Teriak Amel.

"Ngadeem disitu PANAAS!!!" Mara menekankan kata panas.

"Nah loh, Mara ngambek kenapa??" Ratu ikut menimbrung.

"Gatau tuh udah biarin tar juga balik sendiri." Itu suara Reyhan.

"Yaudah kita balik ke rumah gue yuk, matahari udah mulai naik, kalian pada gak laper??" Amel berjalan mendahului.

Ratu mengusapkan kedua tangannya, ia juga lupa hanya memakai kaos lengan pendek, udara disini sangat dingin membuatnya bersin beberapa kali.

"Kamu kedinginan ya??" Raja menyampirkan jaketnya di bahu Ratu,  ia juga memberikan kupluk mikiknya.

"Jangan sampe sakit ya."  Raja tersenyum tulus.

"Iya." Ratu gugup.

"Awas aja saya teh bakal dapetin kang Raja, meni kasep pisan dia mah tipe sayah banget." Kata batin Ririn.

"Kenapa atuh neng muka teh ditekuk kitu??" Amel heran.

"Gapapa teh." Ririn kembali membiasakan raut wajahnya.

"Oh yaudah." Amel pun mengajak adiknya untuk bergabung.

"Oh ya guys gue mau ngajak kalian ke suatu tempat abis sarapan." Amel berseru senang.

"Oh ya kemana??" Itu suara Clara.

"Raha.... sia. Pokoknya kalian gabakal nyesel ini tuh tempatnya keren parah,  ya walaupun jauh sii." Amel merangkul bahu Clara.

Raja dan RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang