Liburan In Love

377 16 5
                                        

Sesuai rencana mereka kemarin lusa, hari ini semuanya sudah berkumpul untuk berlibur ke Bali, sementara Amara menyusul besok karna masih ada hal yang tak bisa ditinggalkan.

"Hei guys itu udah ada panggilan pesawat kita yuk." Itu suara cempreng Clara, yang sudah antusias.

"Yuk sayang..." Raja menggandeng tangan Ratu, membuatnya tersipu malu.

"ekhemmzz hargai yang jomblo donk." Clara menyebik kesal.

"Makannya cari cowok biar gak rusuhin orang." Raja menoyor kepala sang adik.

"Yeeee kakakk orang aku kasih dia kode, dianya gak ngerti ngerti." Clara menghentakkan kakinya kesal dan tanpa sengaja menabrak punggung Riki yang ada didepannya.

"Ehh sorry...." Clara salting dan cepat cepat berjalan mendahului mereka semua.

Semua orang yang melihatnya tahu apa yng dirasakan Clara, Riki pun seakan menyadarinya namun ia menepis semua itu, ia menganggap mungkin saja hanya kebetulan. Riki tau ia dan Clara bagai langit dan bumi tak mungkin ia bisa bersama Clara, ia sadar diri ia hanyalah anak seorang art tak mungkin bersanding dengan Clara yang notabenya adalah anak orang kaya.

"Ki loe pura pura bego atau bego beneran sihh." Ratu sudah berada disamping Riki.

"Maksudnya??" Riki bingung.

"Clara tuh suka sama loe masa loe gak nyadar sih?! dia udah kasih kode loe gak ngerti ngerti." Ratu gemas dengan kepolosan Riki.

"Gak mungkiinn, Clara sama gue gak sebanding, gue cuma anak art dan dia putri raja, itu mah cuma ngimpi di siang bolong." Riki menggeleng tak percaya dan melangkah pergi meninggalkan Ratu.

"Apa aku harus selalu jadi mak comblang." Ratu mendesah.

"Takdir kamu selalu mempersatukan apa yang terpisah." Raja memeluknya dari belakang.
ioii
"Kamu setuju kalo Clara sama Riki??" Ratu menatap cemas.

"Kenapa enggak?? Riki baik, pinter, gak pernah manfaatin kita kan selama berteman, Claranya suka ya terserah dia,  aku sih fine fine aja." Raja mengedikkan bahunya.

Ratu tersenyum dan berbalik memeluk Raja.

"Aku seneng deh kamu bijak benget gak ngebedain derajat orang." Ratu tersenyum bangga.

"Kita semua kan sama manusia sayang." Raja mengurai pelukan mereka. "Yuk chek-in udah selesai." Mereka menghmpiri teman temannya yang sudah duluan.

Pesawat mulai meluncur menuju kota Bali tujuan mereka berlibur.

***

"ASTAGAA!!!! gue capek bangeettt, kasur mana kasur gue butuh kasur." Seperti biasa Clara yang cerewet selalu saja mengoceh tentang semua hal yang dirasakannya.

"Kamar kita ada sebelahan ya, Ratu Clara, Amel Amara, Raja Riki, Raffa Reyhan." itu suara Raja. "Kalo ada apa apa telfon aja kita deketan." Sambungnya.

"Ok!" Clara menarik Ratu ke kamar hotel mereka.

"Ampuun Ratuu!! gue butuh bangeett curhat sama loe." Clara telentang di kasur.

"Apaan deh bawel." Ratu menyusun barangnya di lemari.

"Riki orangnya gak peka atau gak punya perasaan sih?? masa dia gak ngerti sih kalo gue tuh berusaha deketin dia, masa gue yang harus nembak kan gak lucu." Clara sebal.

"Apa salahnya?? ini kan jaman emansipasi wanita, cewek nembak duluan gak ada salahnya kan." Ujar Ratu enteng.

"Lo gila Ratu!! gak ngebantu banget sih curhat sama loe!!" Clara kesal dan menarik selimutnya menutupi sekujur tubuhnya.

Raja dan RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang