Malam harinya mereka pesta kecil kecilan di halaman rumah dengan membuat ayam bakar dan jagung bakar, hasil mereka memetiknya sendiri di ladang milik orang tua Amel.
"Aaa..." Raja menyuapi sepotong ayam ke mulut Ratu.
"Enak...." Ratu tersenyum.
"Kan tangan aku ajaib, udah gitu masaknya pake cinta jadi lebih enak." Ucap Raja bangga.
"Emmm iya deh serah." Ratu mengambil ayam di tangan Raja.
"Yaudah aku mau bakar jagung dulu, tar mereka ngambek lagi." Raja meninggalkan Ratu.
"Enak ya diperhatiin, apalagi sama aa Raja." Ririn sudah duduk disebelahnya.
"Ehh Ririn, iya Raja orangnya perhatian banget, dia paling bisa ngertiin gue." Ratu tersenyum dengan menatap orang yang ia bicarakan.
"Saya teh bakal rebut itu dari teteh." Ririn membatin.
"Yaudah teh saya kesana dulu ya bantuin bakar biar cepet." Tanpa menunggu persetujuan Ririn pergi begitu saja.
"Gue ke rumah dulu ya mau bikin teh hangat buat kalian, udara disini dingin bangeet." Ratu berkata pada semuanya lalu berlalu menuju rumah Amel.
Ratu menuju dapur dan mengambil panci mengisinya dengan air lalu memanaskannya di kompor, ia juga mengambil teh dan memasukannya kedalam teko, setelah airnya matang ia memasukannya kedalam teko dan mengambil gula serta beberapa cangkir lalu dengan susah ia membawanya ke depan.
"Guys teh nya udah siap, udah pada mateng belom??" Ratu berseru ceria.
"thanks Ratu." Itu suara Reyhan.
Mereka semua menuangkan masing masing teh miliknya dan menakar gula sesuka hati.
Ratu menengok sana sini mencari seseorang yang telah resmi menjadi pacarnya itu siang tadi. "Raja kemana??" Ratu bingung.
"Cieee nanyain muluu, baru ditinggal segitu aja udah kangen." Clara menyenggol.
"Apaan sih Clar, gue cuma mau ngasih teh ini, dia tadi kedinginan gara gara nyebur, gue takut aja dia sakit, tadi gue juga bawa obatnya buat dia sama air putihnya juga nih loe gak liat." Ratu kesal.
"Cie yang perhatian, tadi kak Raja katanya mau ambil jaket ke kamar, susul aja gih takutnya pingsan di jalan." Clara kembali menggoda.
"Yaudah gue kesana dulu." Ratu membawa nampan berisi sepotong ayam, segelas teh manis hangat serta air putih dan obat untuk Raja.
Kamar para cowok berada di lantai bawah, jadi Ratu tak usah menaiki tangga untuk menyusul Raja, namun saat di tengah jalan, Ratu melihat Raja ada di taman samping rumah Amel, ia berniat menghampirinya, namun setelah dekat ia kaget, tiba tiba ada perempuan didekatnya, bukan itu saja perempuan itu memeluk Raja.
PRAAAGGG!!!
"Ahhh....!!" Ratu kaget karna nampan yang dipegangnya hilang kendali dan jatuh membuat semuanya berhamburan dan pecah.
Raja kaget dan menengok kebelakang ternyata ada Ratu, ia lebih kaget lagi karna posisinya seperti ini, tersadar ia mendorong Ririn, ya dia Ririn yang memeluknya. Raja menghampiri Ratu yang terdiam mematung, namun air mata telah menetes dipipi Ratu.
"Ratu aku bisa jelasin." Raja hendak mendekat.
"Stop!! diem disitu jangan bergerak sedikit pun!! Dieeemmm!!" Ratu tak kuasa menahan isakannya ia menutup mulutnya.
Menggeleng Ratu merasa tak percaya dengan semua ini, baru saja siang tadi orang dihadapannya ini mengatakan mencintai dan menyayanginya tapi apa yang ia lihat sekarang orang yang ia cintai malah bermesraan dengan orang lain, apa ini?? Ratu pergi berlari menaiki tangga untuk ke kamar Amel, ia menguncinya dan terisak pilu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Raja dan Ratu
Teen FictionBerawal dari pertemuan yang tidak direncanakan, lalu berlanjut menjadi sebuah kisah, sebuah cinta, akankah sad ending or happy ending?? Cerita ini hanya karangan penulis jika ada kesamaan apapun itu murni faktor ketidaksengajaan.