capter 5

3.6K 222 1
                                    

Naruto meminkan rubik yg ada di tangan nya dgn pikiran yg kacau,setelah perbuatan jahat nya pada hinata seminggu lalu naruto tak lagi melihat hinata.

Setiap hari dia selalu datang kesekolah mencari tau apakah hinata berangkat atau tidak karna memang mereka tidak satu kelas

Naruto bahkan mengawasi rumah mungil hinata ber jam-jam berharap bisa melihat hinata,tapi harapan nya tak juga terpenuhi membuat hati nya cemas takut-takut kalo hinata kenapa-napa.naruto berharap hinata tak melukai diri nya sendiri karena putus asa
.
.
.
Rasa lega di rasakan hati naruto saat tau hinata kembali masuk ke sekolah,tapi ia juga merasa makin bersalah saat melihat bagaimana kondisi hinata.naruto menyesal karna mengikuti emosi nya hingga berakhir menyakiti hinata dan menyebab kan gadis itu kini mengalami trauma dan takut pada setiap orang

***

Sepulang sekolah naruto tak langsung pulang,ia menunggu karna ingin selalu bisa mengawasi hinata apalagi saat ini kondisi hinata sangat tidak stabil.

Sejam sudah berlalu dari waktu pulang sekolah,tapi hinata belum juga muncul membuat naruto khawatir.merasa tidak sabar lagi akhirnya naruto memutuskan untuk kembali ke kelas hinata,sesampai nya di sana naruto tak melihat siapa pun kelas itu kosong tapi naruto yakin hinata belum pulang karna tas nya juga masih ada di bangku nya.

Rasa cemas dan khawatir langsung merayapi hati naruto,tanpa menunggu lama dia pun berlari untuk mencari hinata memeriksa setiap tempat yg ada di KSHS
.
.
.

"Hah...hah..ini...yg terakhir,kalo di gudang ini juga tidak ada aku tak tau lagi harus mencari kemana lagi" ucap naruto dengan nafas tersengal-sengal karna berlarian memeriksa semua tempat.

CKLEK

Keadaan gelap menyapa naruto saat dia membuka pintu gudang,diedarkan pandangan nya ke setiap sudut gudang sampai akhir nya manik shaphire nya melihat sosok yg di cari nya tengah meringkuk memeluk lutut nya sendiri sambil bersandar di dinding gudang.

Naruto berjalan menghampiri hinata...sesampai nya di depan hinata naruto bersimpuh dgn kedua lutut nya,ia menatap miris sosok hinata yg terlihat sangat rapuh dan rasa bersalah itu semakin besar bercokol di hati naruto

"Hinata....hey...hinata bangun lah" ucap naruto sambil menepuk pipi hinata

'Astaga...badan nya panas sekali,seperti nya hinata demam' ucap naruto dalam hati

"Eenggh" terdengar lenguhan dari bibir hinata,kemudian kelopak mata itu terbuka menampakan manik amesthy yg redup

"Se...sen...pai" bisik hinata tersendat sendat karna suara nya yg serak

"Ya hinata...ini aku...apa kamu baik-baik saja...kau bisa dengar aku kan" tanya naruto bertubi-tubi

"Na...ru...to...sen...pai"

"Hinata....hei...bangun...hinata.ya tuhan bagai mana ini" ucap naruto gusar karna hinata mendadak pingsan

"Lebih baik aku membawa nya pulang ke apartemen ku saja" putus naruto

Skip

Naruto memandang wajah hinata yg tertidur di atas ranjang king size nya sedang kan diri nya duduk di kursi di samping ranjang sambil menggenggam telapak tangan hinata yg mungil,berkali-kali ia mengganti kompres yg ia pasang di dahi hinata.

Sesampai nya di apartement naruto langsung membaring kan hinata di ranjang nya,mengganti pakaian nya dan meminum kan obat penurun panas,cara nya...? Pikir sendiri....he..he.setelah selesai dia pun merawat hinata dgn memberi nya kompres,dalam tidur nya hinata terlihat gelisah.badan nya berkeringat dingin membuat naruto berulang kali mengelap nya,mendengar igauan hinata naruto tau hinata tengah bermimpi buruk tentang malam itu membuat naruto merasa hancur bukan seperti ini yg ia ingin kan orang yg di cintai nya menderita karna ulah nya

"Aku sangat menyesal hinata...apa aku pantas memohon ampunanbmu,jangan benci aku karna itu akan membunuh ku.aku sangat mencintai mu....hime" bisik naruto lirih penuh penyesalan dan ketulusan

N
E
X
T

Bay...bay

LOTUS UNGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang