capter 9

2.9K 161 0
                                    

Waktu berlalu.....

Dan disinilah mereka...

Di sebuah kuil mereka melangsung kan ikrar janji pernikahan,hanya ada hiasan sederhana dari mawar putih yg melambang kan kesucian ikatan pernikahan.

Di hadapan tuhan yg mereka yakini baik naruto dan hinata sama-sama mengucap kan janji bahwa mereka akan selalu menerima,mengasihi,menghormati dan mencintai dalam kondisi dan keadaan apa pun sampai maut yg memisah kan mereka.

Tak ada tamu undangan hanya ada paman dan bibi naruto sebagai saksi pernikahan nya dan shikamaru sahabat baik nya sementara naruto sama sekali tidak memberitahu kedua orang tua nya tentang pernikahan nya ini

CUP

Dengan dalam dan penuh perasaan naruto mengecup dahi hinata lama menyampai kan rasa kasih dan cinta nya

Sedangkan hinata dia menutup mata saat naruto melakukan itu,hati nya terasa hangat.dia merasa begitu dicintai dan disayangi dan ia merasa sangat bahagia hingga tidak tau harus mengekspresikan nya bagaimana.

"Sekarang kalian telah resmi menjadi suami-istri semoga kalian selalu dilimpahi kebahagiaan"

"Terimakasih" ucap mereka berdua bersama-sama.

Skip

"Selamat untuk kalian"

"Terimakasih bibi" jawab mereka kompak

"Aku tidak menyangka kau tumbuh begitu cepat dan sebentar lagi kau akan menjadi ayah"

"Aku pun merasa begitu" ucap naruto sambil tersenyu malu

Berbeda dgn hinata dia kini menunduk dengan raut yg begitu sendu "maaf kan aku...bibi,karna diriku naruto-kun dia...."

"Hei....kenapa bicara begitu,aku sama sekali tidak keberatan apa lagi ini adalah pilihan naruto sendiri jadi jangan berekspresi sedih begitu apa lagi di hari bahagia mu jadi berbahagialah"

"Terimakasih...bibi" ucap hinata terharu

Stunade...bibi naruto itu pun membawa hinata ke dalam sebuah rengkuhan 'maaf kan keponakan ku yg baka itu yah...hinata-chan'.

~~~~~~~~~~~~~~9~~~~~~~~~~~~~

"Istirahat lah" ucap naruto
"Kamu pasti lelah" imbuh nya

"Hm" angguk hinata dan merebah kan diri nya di ranjang yg berukuran king size

Naruto mendudukan diri nya di pinggiran ranjang membuat hianata refleks langsung mendudukan dirinya karna tiba-tiba dia merasa sangat gugup

"Kenapa kamu terlihat sangat tegang...apa kamu baik-baik saja" tanya naruto cemas

Hinata mengangguk cepat tak mampu bersuara karna dia merasa sangat berdebar

Naruto yg menyadari kegugupan hinata pun terkekeh

"Kamu tidak perlu khawatir....hime,aku akan menunggu sampe kamu benar-benar siap dan sudah mencintai aku sama seperti aku yg mencintai mu" ucap naruto tulus dan penuh keseriusan

Mereka saling menatap satu sama lain begitu dalam mencoba mendalami isi hati masing-masing,saat hinata tersenyum untuk nya naruto pun tak kuasa untuk tidak membalas senyum wanita nya.

"Maaf yah...untuk sementara kita tinggal di rumah bibi dulu setidak nya sampe kamu melahir kan,dia seorang dokter yg sangat hebat aku akan tenang jika beliau ada bersama kita untuk memastikan kamu selalu baik-baik saja apa lagi aku harus pergi ke sekolah dan bekerja aku akan khawatir jika harus meninggal kan mu sendirian di apartement setidak nya disini ada bibi yg akan menjaga mu"

"Hu'um tidak papa kok....tapi apa bibi tidak merasa repot...? Dan bagaimana dgn pekerjaan nya,aku akan merasa tidak enak jika harus menyusah kan nya"

"Jangan pernah berpikir kalo kamu itu menyusah kan mengerti" ucap naruto dan dijawab anggukan oleh hinata "dengar bibi tidak akan merasa repot dan dia juga sudah pensiun dari pekerjaan nya hanya jika benar-benar di butuh kan bibi ku baru akan datang kerumah sakit jadi kamu tidak perlu merasa sungkan"

Naruto pun membawa hinata ke pelukan nya sambil mengelus surai panjang hinata dan ikut merebah kan diri nya di samping hinata "lebih baik kita tidur ini sudah malam...hem"

"Hu'um"

N
E
X
T

Bay...bay

LOTUS UNGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang