Usia pernikahan the Kim memasuki tahu ke dua.
Dan rencananya mereka mau bulan madu, bertepatan dengan ulang tahun Jihoon.
Taehyung merangkul pundak istrinya mesra. Sambil sesekali bibirnya mendarat di pundak sang istri.
"ah, sepertinya kita harus segera. Kalau terlambat, Nanti batal deh bulan madunya." Taehyung nyengir tanpa dosa.
Ketiganya segera berjalan masuk,
Dubai. The Kim datang.
.
.
.
.~ di pesawat /selama penerbangan ~
Tiffany mencapit bibir Taehyung di antara jari telunjuk dan ibu jari nya.
" hmmmpphh... "
Tiffany melepaskan capitan nya. Menatap datar Taehyung, tangannya melingkar. Memeluk Jihoon.
"kenapa kau menyapitku? Nanti tambah sexy kau napsu"
Tiffany menatap Taehyung iengah "idih"
Taehyung cekikikan "jadi kenapa?"
"kau itu, bibir mu terlalu nakal. Jangan lagi mencium cium ku seperti itu di depan umum"
Makna nakal yang di maksud Tiffany dan Taehyung berbeda. Jika sekarang Tiffany menatap nya malas, Taehyung malah balas menatap Tiffany mesyumm
"kan sudah ada di perjanjian kita. Kau setuju untuk tidak protes, melupakannya, nyonya Kim?"
Tiffany mengerucutkan bibirnya. Membuat Taehyung jadi gemas sendiri.
"jika maksud mu, aku tak boleh nakal di depan umum, kita bisa kok melakukannya saat di kamar nanti. Kita kan sedang bul..Aww!!"
Tiffany dengan sadis nya mencubit lengan atas Taehyung, tak main main. Sepertinya akan membiru.
"permisi, tuan dan nyonya. Ingin bir atau cola?"
Tiffany memilih cola, sedikit melirik Taehyung
"apakah kalian tak menyiapkan cokelat hangat? Suami ku tidak bisa meminum alcohol atau cola jika sedang perjalanan"
Mereka berbincang memakai bahas Inggris, omong omong.
Taehyung yang memang pada dasarnya mendapatkan nilai rendah di pelajaran bahasa hanya bisa mendengarkan saja.
"oh , tentu. Kami juga menyiapkan camilan sehat untuk bayi"
Tiffany tersenyum ramah "terima kasih"
Taehyung membisikkan sesuatu, saat melihat pramugari cantik tadi berlalu.
"katanya apa? Apakah katanya aku tampan?"
Tiffany terkekeh" your wish, babe"
Taehyung tersenyum "iya iya, hanya kau yang boleh memuji ku tampan. Aku memberikan sedikit fans service padamu, khusus"
"aku bukan fans mu omong omong"
Taehyung mengangguk "bagaimana kalau wife service?"
Tiffany mengangguk "itu boleh juga"
Taehyung mengambil alih Jihoon, memangku si kecil. Kepala nya ia letakkan di bahu Tiffany,manja.
"kalau begitu puji aku, dong"
Tiffany mendesis "di banyak maunya"
Taehyung merajuk, membuatnm Tiffany enek sendiri.
"baiklah baiklah, aku jujur. Kau tampan, walau manja dan merepotkan"
Taehyung tertawa pelan" kau juga cantik, apalagi jika kalau membuat kan aku kue manis manis dan cokelat panas"
"itu sih, maumu" balas Tiffany sarkas.
Taehyung terkekeh "kau cantik, sungguh. Tqk bohong, terkutuklah yang mengatai ku jelek."
Tiffany menoyor kepala Taehyung pelan "pembual" namun tak ulung senyumnya mengembang.
Taehyung menegakkan tubuhnya, tangan kanannya menarik pelan kepala Tiffany hingga jatuh bersandar di dadanya. Membelai kepala Tiffany lembut.
"sialan, aku terkejut"
Taehyung terkekeh "tidur, nanti gantian. Kau yang menjaga Jihoon, aku yang tidur"
Tiffany mengangguk "oke"