Masih di Daegu.
Tepatnya di flat mungil yang Tiffany dan Jihoon tinggali selama ini.
Jungkook dan Jimin memilih kembali ke Seoul terlebih dahulu di jemput oleh Hoseok.
Jungkook akan terbang ke New Zealand, omong omong.
Jihoon tidur, lelap sekali.
Taehyung memandang miris flat Tiffany, hanya ruang sepetak yang luasnya tidak sebanding dengan kamar mereka di Seoul.
Hanya ada kamar mandi, dapur yang hanya di jaraki oleh pembatas. Dan terhubung ke kamar tidur, yah hanya itu.
Tiffany duduk di sofa kucel yang m3mang tersedia di flatnya.
Mengusap kepala Taehyung yang di letakkan di paha Tiffany. Posisi nya duduk di lantai, berhadapan dengan Tiffany.
Jadinya kepalanya hanya sebatas perut si cantik.
Tiffany sedikit membungkuk, lumayan susah karena kondisi nya yang hamil, perutnya sudah lumayan menggembung(?)
Taehyung memilih mendongak, memudahkan aksi Tiffany yang entah ingin apa.
Chu..
Ternyata Tiffany ingin mengecup bibir Taehyung.
Pipi lelaki itu merona,
Idih?
Sangat tidak macho.
Tapi ya mau bagaimana. Perlakuan manis Tiffany sukses membuatnya merona begini.
Taehyung mengusap perut Tiffany. Di kecupi berkali-kali sayang. Kemudian pindah duduk di tempat Tiffany, memangku istrinya. Membenamkan wajahnya di ceruk leher sang istri.
"flatnya murah"
"hm?"
Taehyung mendongak, menatap Tiffany lembut
Tiffany tersenyum "ku bilang flat ini murah sayang.."
Lagi lagi Taehyung merona.
Sial!
Sana jadi anak gadia saja sekalian!
"betah? Tidak ada nyamuk? Gerah tidak? Apakah air hangat nya bekerja? Apakah malah kedinginan disini? Kalau makan masak sendiri? Masih suka buatkan kue cokelat untuk Jihoon? Lalu si baby mengidam ap-"
Chu
Tiffany kembali mengecup bibir Taehyung, agak lama.
Lepas, lalu tersenyum hangat" rindu Kim Taehyung "
Taehyung terkekeh, membelai wajah Tiffany. Menyelipkan surai nya yang agak berantakan ke belakang telinga.
" rindu saja, tidak apa-apa. itu kan termasuk wife service"
Tiffany tertawa kecil, jemari nya menelusuri dahi, pipi, hingga rahang Taehyung. Matanya mengikuti gerakan tangannya.
Taehyung memejamkan mata, menikmati sentuhan Tiffany yang terkesan lembut dan.. Menggoda?
Jarak keduanya semakin dekat, bahkan keduanya dapat merasakan nafas hangat yang menerpa kulit wajah masing-masing.
"kenapa kau terlihat berantakan sekali?"
Taehyung masih memejamkan mata, mengumam "aku mati saat itu, tidak ada si cantik yang mengurus aku"
Tiffany terkekeh, memperhatikan ketampanan suaminya yang benar-benar tidak wajar itu.
Tiffany akui, Taehyung itu mukanya sangat bangsat.
Tampannya melebihi batas wajar, pokoknya.
Rambutnya yang mulai memanjang hingga hampir menyentuh pundak,
Psstt.. Bukan ala ala mullet fake love ya.. Lebih ke amburadul.
Poninya di sangga pakai bando, bukan headband seperti biasanya.
kumis tipis nya juga bertumbuh me liar dan juga sedikit jambang.
Kalau orang lain sih suda Tiffany kerok pakai garpu taman.
Tapi kok.. Taehyung malah kelihatan makin sexy ya?
Wajahnya ia majukan, menuju perpotongan leher Taehyung. Menjilat nya dengan gerakan sensual.
"hmmhh.."
Taehyung menggeram, sedikit terkejut awalnya. Namun kembali menikmati.
Kapan lagi kan, Tiffany inisiatif?
Muehehe
😌😌
Tiffany menjauhkan wajahnya "tidak jadi ah"
Taehyung menatap Tiffany dengan sorot kecewa.
"wae?""berbersihlah dulu, anakku nanti ngomel" kata Tiffany sambil mengelus perutnya
"anakmu tuh ya anakku juga sayang.."
Tiffany berdiri, meninggalkan Taehyung yang melongo di tempat.
"Tiffany?"
Tiffany berbalik, menghadap Taehyung
"bantu aku, katanya mau kembali ke Seoul"
3 detik
5 detik
5 menit..
"SERIUS?!!! AZEK AZEK NYOS!!! KITA KE SEOUL KAN TIFF??"
"TAEHYUNG JANGAN BERISIK!!"
"MOMMY!!!!!"
"UPS!"
"TAE!!!!"