Setelah insiden gagal wik wik wik ay ay ay itu, Taehyung sedikit menjaga jarak dengan Tiffany.
Malu, sumpah demi apa.
Tidak nyaman juga sih harus saling mengacuhkan satu sama lain begini.
Bukan ding,
Hanya Taehyung yang menjauh. Tiffany nya seperti biasa seolah olah seperti tak pernah ada yang terjadi di antara keduanya.
Masih menyiapkan baju Taehyung untuk mandi, menyiapkan cokelat hangat untuknya, biasanya memeluk Taehyung saat tidur.
Sumpah!
Taehyung tuh gak bisa di giniin..
😤
Hari ke empat, setelah perang dingin (?) antara keduanya, the Kim memilih untuk pergi jalan jalan soren.
Jjs.
Uhuk!!
"woah Tae!! Lihat itu"
"Tae Tae, aku juga ingin itu"
"omaygot, bagus sekali..."
"pemandangan nya indah sekali ya"
Taehyung hanya mesam mesem asem.
Gak ngerti kudu bagaimana.
Tiffany berlari ke pondok di sebuah pantai, fyi sekarang ketiganya disana.
Taehyung hanya memperhatikan nya dari jauh. Tiffany nampak berbincang sebentar lalu orang bule itu tersenyum dan menggendong Jihoon.
Tiffany berlari kecil menuju Taehyung "loh, mau di kemanakan Jihoon?"
"disini menyediakan tempat penitipan anak Tae, ayo kita jalan jalan sebentar. Berdua"
Berdua
Berdua
BERDUA
BERDUA...
BERDUA!!!
BERDUA??!!!
Taehyung langsung menyingikir sedikit.
"apa maksudmu dengan berdua itu?"
Tiffany balas menatap heran
"lalu, apa maksudmu dengan pertanyaan mu itu?"
Telak.
Iya juga sih, biasanya juga tidak se kaku ini.
"t-tapi kan, aku sedang tak ingin berdua denganmu."
Tiffany tersenyum "maka dari itu, kita jalan berdua saja.. Eoh?"
Dua tahun bersama, ada tiga hal yang membuat Taehyung lemah lada sosok indah bernama Tiffany ini.
Yang pertama, saat Tiffany menggoda. Seperti tadi malam😳😳
Kedua saat Tiffany menangis.
Ketiga saat Tiffany merajuk atau sok sok imut begini, yang sial nya beneran imut.
Taehyung meringis "baiklah, kita mau jalan jalan kemana?"
Tiffany tersenyum "menelusuri pantai berdua?"
.
.
.
Masih diam.Taehyung heran, Tiffany yang mengajak nya jalan berdua, tapi dirinya sendiri malah terdiam.
"jangan diam terus Tiff"
Tiffany menoleh, tersenyum lembut .
"apa karena malam itu, kau jadi menghindari aku?"