Hari ini adalah hari pertama bagi seorang wanita berparas cantik bekerja di salah satu perusahan ternama di Amerika. Candice Susan Mandesen biasa dipanggil Susan, seorang wanita yang dari kecil di besarkan di sebuah panti asuhan yang sampai saat ini Ia tidak tau siapa ayah dan ibu kandung nya.
"Ah, tidak aku terlambat " ucapnya saat melihat jam tangan yang melingkar di pergelanggan tangannya dan tidak butuh waktu lama Ia pun memutuskan bergegas mencari taksi agar tidak terlambat untuk datang ke hari pertama Ia bekerja.
"Oh shit, akhirnya sampai juga memangnya tadi di jalan ada apa sih, ramai sekali mobil yang mengawal dari belakang seperti presiden saja huff... capenya. Ok, ayo, kita mulai bekerja semangat Susan"
Setelah memasuki perusahaan Susan pun bergegas menuju ke ruang kerja nya dan sini ia ditugaskan hanya sebagai karyawan biasa.
"Hai, Susan hari ini hari pertamamu bekerja bukan? Perkenalkan namaku Antonio Bramasta bisa di panggil Toni aku adalah Direktur di sini jadi jika kau butuh sesuatu bisa bilang ke padaku tanpa ragu aku akan membantumu" ucap Toni yang tiba-tiba datang menghampirinya.
"Em... terima kasih Mr.Toni "
"Panggil saja Toni tidak usah di tambah Mr. menggangu sekali"
"Baiklah To... Toni " Susan pun tersenyum ke arah Toni begitu pun sebaliknya, susan merasa sangat beruntung di hari pertama Ia bekerja sudah mendapatkan seseorang yang dapat diandalkan Direktur pula
Saat susan akan mengerjakan tugas nya tiba tiba saja semua orang berlarian saat salah satu karyawan mengatakan dia datang. Dan semua berlarian keluar aku pun ikut serta bersama mereka karena aku juga penasaran sebenarnya apa yang sedang terjadi
"Hai, bagaimana penampilanku sudah bagus bukan?" Saat ini kami semua sedang berkumpul di koridor utama pintu masuk kantor.
"Eh... iya kau sudah cantik em... memang nya untuk apa kita berdiri di sini?"
"Oh, iya kau anak baru aku lupa sebelumnya kenalkan nama ku Eliza Marsehan bisa kau panggil Eliza, kau tau saat ini CEO sekaligus pemilik perusahan ini akan datang ke sini dan satu lagi biasa nya dia datang hanya 2 tahun sekali dan kau termasuk beruntung karena bisa melihat wajah nya yang tampan itu bagikan dewa yunani hei, dia sudah datang "
Sekumpulan orang pun mulai memasuki kantor yang tidak aku ketahui, siapa mereka semua tapi bisa ku tebak jika mereka adalah Bodyguard CEO ini mungkin tapi aku juga melihat Toni berjalan di antara mereka dengan seorang pria memakai kacamata dan pakaian nya yang pasti sangat mahal itu dan perlahan para rombongan pun mulai mendekati pintu masuk.
"Stop !!! "
"Kau, Susan bukan sekarang ikut aku ke ruang kerja ku dan Toni kau antar dia sekarang kau tau bukan aku tidak suka menunggu"
"Baiklah " sesaat jantung ku pun terasa berhenti saat pria itu berbicara kepada ku astaga dia tampan sekali
"Ayo... Susan bos kita itu tidak suka menunggu " Apa, bos berarti dia pria yang di nanti nantikan kehadiran nya
"Em... baiklah " Beberapa saat kemudian aku pun sampai di depan ruangan nya yang berada di lantai 67
"Nah, kau masuk lah sekarang"
"Apa! Aku sendiri, tidak aku takut"
"Ah.. baiklah kau lebih memilih masuk ke dalam atau kau angkat kaki dari sini Ok Dengar susan percaya lah pada ku semua akan baik-baik saja" aku pun menuruti kata Toni dan masuk ke dalam tapi sebelum itu aku mengetuk pintu terlebih dahulu dan aku pun mendengar samar-samar seseorang mengatakan "Masuk..."
Astaga untuk beberapa saat aku terpukau oleh interior dari ruangan ini dan mata ku pun tiba-tiba berhenti saat mendapati seseorang yang tengah menatap ku di tempat Ia duduk saat ini.
"Kemarilah, Susan" astaga saat dia menyebut nama ku seketika aku pun bergedik ngeri suara nya yang tegas dan seksi itu berhasil membuat jantung ku hampir ingin melompat dari tempatnya
"Apa kau itu tuli? " Ok dia tidak sebaik yang ku pikir
"Mohon maaf Mr."
"Em... aku ingin kau bekerja untuk ku mulai hari ini "
"Maaf, Mr bukan kah saya sekarang sudah bekerja dengan anda "
"Em... lebih tepat nya kau berkerja untuk perusahaan tapi, saya sekarang ingin kau bekerja untuk ku hanya untuk ku dan khusus untuk melayani ku dan tidak ada kata penolakan kerena aku tidak suka itu" Tanpa ku sadari saat ini dia sudah berdiri tepat di depan ku dan jarak antara wajah kami pun hanya terpaut beberapa senti saja. Perlahan aku pun mundur dan menjaga jarak dengan nya tapi, dia hanya tersenyum mengejek.
"Maaf, maksud anda apa Mr"
"Ternyata kau ini bodoh juga ya, aku ingin kau menjadi sekretaris pribadi ku tau pribadi yang artinya hanya melayani ku saja" dan lagi-lagi dia mendekat semakin membuat ku merasa tidak nyaman dengan situasi canggug ini
"Maaf, saya rasa saya sudah nyaman dengan pekerjaan saya, saya permisi dulu saya ingin melanjutkan pekerjaan saya yang tertunda Permisi" Belum sempat aku meraih knop pintu tiba tiba saja dari belakang seseorang menarik ku dan membentur kan badan ku ke dinding sakit? Tentu rasa nya tulang ku seperti patah semua
"Kau, berani sekali menolak permintaan ku tapi, Aku tidak akan mudah menyerah sebelum aku mendapat kan apa yang aku ingin kan" Tiba tiba saja dia mencekal kedua tangan ku ke atas dengan satu tangan nya dan merapat kan tubuhnya ke tubuh ku
"Mr, apa yang kau lakukan cepat lepaskan saya atau saya akan teriak"
"Teriak, lah lagi pula itu tidak ada gunakan ya karena ruangan ini kedap suara "
Tiba tiba saja dia menjepit kedua pipi ku dengan tangan nya dengan keras dan berhasil membuat rahang ku merasa kan nyeri rasa nya aku ingin menangis, tapi kalau aku menangis sekarang itu akan membuat nya merasa senang karena aku, terlihat begitu lemah dan rapuh.
"Emh... lepas "
"Lepas!!!" tapi ia tak kunjung melepaskan nya malah memperkuat cengkraman nya, aku yang kehabisan cara pun berusaha untuk mendorong dada pria ini yang tak sesuai dengan ku dan hasilnya nihil tapi, aku tak akan menyerah menerima semua yang dia lakukan aku pun mempunyai ide yang cukup gila dan aku pun menendang masa depan nya dengan cukup keras hingga aku bisa melihat ia kesakitan.
"Oh BITCH ! Awas kau, Kemari Susan... Susan!!! " aku tak memperdulikan teriakan nya dan berlari terus keluar meliwati beberapa karyawan tidak peduli tatapan karyawan yang menatap ku dengan tatapan yang tak bisa ku ungkapkan.
"sungguh hari ini hari yang menyebalkan kenapa hidup ku selalu seperti ini apa tuhan benar-benar ada tapi kenapa kenapa... Hisk ... hisk..." Aku pun memutuskan untuk pulang dengan air mata yang sudah berlinang dan aku berjanji tidak akan pernah kembali lagi ke tempat neraka seperti itu tidak ! tidak akan pernah!
Sesampainya di Apartemen Susan pun langsung masuk dan membanting pintu dengan keras saat dia akan menutup nya tidak lupa juga sedari tadi Ia tidak berhenti menggerutu tidak jelas karena Ia masih kesal first kiss ya bisa hilang begitu saja di hari pertama ia bekerja dan bahkan di ambil oleh seseorang yang tidak Ia kenal pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
VODKA (End) REVISI
RomanceTahap revisi ok #rang 13'Badboy' ,,, # rang 5 ' remaja' # rang 2 'Blood' # rang 1 'kekerasan # rang 1' wattsy2018' # rang 1 'hasrat' # rang 2 '17+ ' # rang 39' percintaan # rang 44 'romance ' # rang 54' love # rang 20' cinta #rang 49'wattpad ...