Ancaman

6.4K 213 2
                                    

SEDIH 😭😭 YANG BACA UDAH 100K TAPI YANG VOTE ASTAGA PLEASH DEH KALIAN VOTE NYA MANA DONG JANGAN JADI PEMBACA GELAP TERUS SEKALI KALI HARGAI USAHA AUTHOR DONG 😥

Apa lagi besok UAS lagi

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

    Sesampainya di hotel Susan dan Jos terlebih dahulu makan malam lalu tidur sebenarnya Jos ingin mengajak Susan jalan jalan ke pantai saat malam hari tapi ia tau jika Susan saat ini tengah mencoba menerima semua ini.

"Baby, kau tidur duluan ya aku ingin keluar sebentar ada hal yang harus aku selesaikan" Susan hanya mengangguk kan kepala nya dan Jos menutup tubuh Susan dengan selimut lalu ia pergi ke luar sebelum pergi ia tidak lupa untuk mencium kening Susan.

________________________

     Saat ini ia tengah berada di salah satu Restoran yang ada di Bali bersama seseorang.

"Jadi bagaimana apa kau dapat sesuatu?"

"Iya tuan setelah saya periksa ternyata benar bahwa Surat ini di tulis langsung oleh ayah Susan dan saya curiga ia tengah memantau tuan dan Nona Susan saat ini, karena ayah Susan juga bukan lah sembarang orang yang dapat kita remehkan."

"Aku tidak peduli siapa ayah Susan mau sehebat apapun dia yang terpenting aku tidak akan membiarkan istri ku itu jatuh ke dalam keluarga neraka tersebut lalu, bagimana dengan kakak tiri Susan dan Ibu nya juga apa dia juga mencari Susan saat ini?"

"Menurut info yang saya dapatkan Rex adik Susan tengah berada di Kanada seperti ya ia tengah sibuk dengan perusahaan nya yang hampir bangkrut oleh karena itu ia terobsesi untuk membunuh Susan agar semua harta warisan yang ada pada Susan jatuh semua ketangan nya, lalu ibu tiri Susan mrs, Rose ia tengah terlibat kasus atas uang kantor oleh karena itu ia lebih memilih jarang keluar rumah agar menghindari para wartawan tuan"

"Oh, jadi seperti itu oh iya apa kau membawa apa yang aku minta"

"Tentu tuan tadi saya bertemu dengan ayah Susan dan saya berhasil mengambil beberapa helai rambut nya saat saya tidak sengaja, menjatuhkan kan Topi yang ia gunakan."

"Kerja bagus Tom, aku akan membayar mu lebih"

"Terimakasih tuan"

"Dan jangan lupa kau terus memantau keadaan kelurga Susan dan laporkan semua nya kepada ku karena hanya kau orang yang kupercaya "

"Sekali lagi terimakasih tuan, saya sangat merasa terhormat anda bisa mempercayai saya kalau begitu saya izin pulang tuan saya harus menyelesaikan masalah yang lain"

"Oh. Iya silakan" Tom dan Jos berjabat tangan lalu mereka berdua pun pergi dan kembali ke tujuan mereka masing masing.

____________________

      Sesampainya di Hotel para bodyguard  langsung menghampiri Jos dengan raut wajah yang kurang enak dipandang.

"Ada apa?"

"Tuan nona Susan ia pingsan "

"APA!" buru buru Jos masuk ke dalam kamar Hotel dan ia langsung mendapati Dokter yang tengah memeriksa istri nya itu.

"Ada apa ini, apa sebenarnya yang tengah terjadi kenapa ia pingsan bukan kan tadi tidur?"ia bertanya pada penjaga yang berdiri di depan pintu kamar nya sedari tadi.

"Maaf, saya tuan saya tadi izin pergi ke kamar mandi jadi saya tidak tau apa yang terjadi" lalu jos mengahlikan pandangan nya ke penjaga satu lagi.

"Kalau saya tuan tadi saya turun sebentar karena saat menerima telefon dari salah satu Pengawal yang ada di bawah ia menyuruh saya untuk ke bawah dan saat saya sudah sampai kembali ke atas saat melihat nona Susan sudah pingsan di depan pintu dengan Sebuah surat di tangan nya dan kebetulan saat itu saat bertemu dengan Dokter ini tuan" jos menghela nafas dengan kasar.

"Apa tidak ada satu pun dari kalian yang melihat siapa itu ha! Untuk apa aku mengaji kalian jika kalian tidak becus menjaga satu wanita saja dasar argh,,,," Jos memukul kedua penjaga itu dan dan para pengawal lainya hanya bisa menundukkan kepala nya saja ia tau jika tuan nya sudah marah pasti nyawa lah taruhannya, merasa tidak ada yang memisahkan dengan inisiatif Dokter tersebut pun menahan Jos agar tidak terus menerus memukul pengawal nya tersebut ia pun akhirnya bisa menghentikan Jos dan jos langsung menepis tangan dokter tersebut, dan Mencoba mengendalikan dirinya sendiri.

"Dok, bagimana ke adaan istri saya ?"

"Ia pingsan hanya karena Sok saja tuan dan ia hanya butuh istrinya yang cukup agar ia tidak terlalu stress dalam memikirkan masalah karena itu dapat menggangu kesehatan nya"

"Baiklah dok, terimakasih atas bantuan ya " Setelah selesai Dokter tersebut keluar di ikuti para pengawal tersebut.

    Jos berjalan mendekat ke arah Susan rasanya ia tidak tega membiarkan Susan mengalami semua ini bukankah sudah cukup ia menderita sejak di lahirkan. Jos lalu melihat sebuah kotak di atas meja lalu ia mengambil kotak tersebut dan membukanya.

"Astaga apa ini, siapa yang berani nya mengirimkan surat ini kepada Susan Brengsek! Ini pasti ulah bilie dan ibu nya awas saja jika ini terbukti benar perbuatan mereka aku tidak akan segan segan membunuh mereka dengan kedua tangga ku sendiri" Jos langsung membuang Surat yang terdapat ancaman dan ada sebuah foto Susan saat kecil dan Foto ibu kandungnya bersama ayah nya yang berlumuran darah. Jos memanggil para pengawal dan meminta nya untuk membakar surat ini lalu memeriksa semua CCTV yang ada di seluruh hotel ini.

   Jos kembali menghampiri Susan yang nampaknya ia sudah terbangun.

"Baby kau sudah bangun apa kepala mu sakit em?"

"Jos,,,Hisk,,,Hisk,,siapa yang mengirim kan aku surat itu Jos aku takut" Susan menangis di dalam lekukan jos.

"Tenanglah baby aku akan mencari tau siapa dalang dari semua ini aku tidak akan membiarkan orang yang berani mengusik wanita ku hidup dengan tenang sekarang lebih baik kita istirahat saja ok" Jos memeluk Susan sambil mengelus pundak nya lalu mereka berdua terdiri dalam hangat nya pelukan antara satu sama lain.

VODKA (End) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang