Author : Wan Mie Zhi Shang
chapter : Vol 1-2-3
Indo ver by orenji, 01_soma
TW : 🔞 .Threesome,
★☆★
Seorang Raja Layar Lebar 'Jung Jaemin' meninggal dunia dikarenakan serangan jantung, tetapi dirinya tersadar ditubuh seorang Idola muda yang nyaris m...
Renjun akan mengikuti kelas pelatihan mulai dari episode kedua, yang berarti bahwa dia sama sekali tidak tampil selama minggu pertama. Seperti yang diharapkan, dengan menggunakan judul "Penampilan Terakhir Na Jaemin'' dan "Na Jaemin Menelfon Nakamoto Yuta" sebagai poin penjualan untuk episode terbaru, acara Park Ji-sung berhasil meroket. Mahkota untuk peringkat tertinggi Khususnya selama segmen panggilan telepon, acara tersebut berhasil memecahkan rekor untuk peringkat tertinggi dalam slot waktu penyiarannya.
Jaemin tidak pernah menduga akan menjadi terkenal karena Yuta. Dia telah memanggil manajer Yuta setelah rekaman tersebut, namun dia merasa kecewa, sang manajer tidak memberinya nomor Yuta. Sang manajer hanya memberi tahu Jaemin bahwa Yuta sudah menanti pertemuan mereka selanjutnya. Kemudian, dia mengetahui dari Somin bahwa Jeno lah yang memerintahkan orang untuk menghubungi Yuta. Tanpa diduga, Yuta setuju. Nah, dia seharusnya senang dengan hasilnya, sepertinya Jeno benar-benar telah memutuskan untuk mulai mempromosikannya.
Sedangkan untuk kelas pelatihan, ada pelajaran akting di akhir minggu. Semua orang penuh antisipasi. Sebagai aktor dan aktris, tujuan terbesar mereka adalah memperbaiki akting mereka. Apalagi mereka berkesempatan bertemu Gong Yoo, aktor kelas dunia yang telah memenangkan penghargaan di semua festival film papan atas. Dia juga adalah guru yang sangat disenangi oleh Jaemin versi 37 th. Sulit untuk menggambarkan perasaan Jaemin saat ini. Dia agak cemas, namun juga sedikit bersemangat. Dia dan trainee lainnya berdiri bersama dan menunggu kedatangan Gong Yoo. Ia tampil tidak berbeda dengan trainee lain, masing-masing terlihat gelisah. Bagi Jaemin, dia bukan hanya penggemar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pintu ruang kelas terbuka dan seorang pria tua berambut coklat dengan wajahnya yang pucat masuk. Wajahnya mungkin penuh keriput, tapi saat dia tersenyum, semua orang merasa itu sangat menggemaskan. Dari tatapan pertama, Gong Yoo tampil sangat baik, memberikan aura yang bisa dilihat pada kerumunan trainee yang antusias. Jaemin tidak segera melangkah dan berkerumun di sekitar Gong Yoo seperti yang lainnya. Dia tetap di belakang dan hanya menatapnya. Dia menarik napas panjang dan tersenyum samar.
Seolah-olah dia merasakan tatapan Jaemin, Gong Yoo, yang dikelilingi oleh orang-orang, mendongak dan mengunci pandangannya dengan aktor muda itu. Mata coklat gelap Gong Yoo sama lembutnya seperti biasanya. Jaemin bisa melihat campuran kejutan, keraguan, dan kesenangan tercermin di mata itu.
Gong Yoo memberikan siswa pelajaran unik dalam berakting. Tak satu pun dari teori restriktif yang begitu lazim di sekolah akting hadir dalam pelajaran Gong Yoo. Sebagai gantinya, dia seperti berpikir bahwa lebih baik bagi siswa untuk menggunakan hati mereka untuk merasakan, belajar, dan melakukan pertunjukan.
"Apa yang paling penting dalam akting? Nah, jika kau sedang bermain supir taksi, maka kau perlu bertindak seperti supir taksi. Kau perlu tampil bosan, tapi juga siap sigap. Apa karakteristik lain yang bisa kau pikirkan? Memahami peran mu adalah hal yang paling mendasar dalam berakting. Yang terpenting, kau juga harus membawa pesona pribadi dan karakteristik spesial ke dalam akting mu. Dengan itu, kau tidak hanya menjadi supir taksi, tapi sopir taksi tidak seperti yang lain." Meskipun usianya hampir tujuh puluh, suara Gong Yoo terdengar semarak saat dia memberikan pelajaran.
