Ini adalah pertama kalinya Jeno dan Jaemin keluar untuk makan malam berdua, sudah jelas bahwa Somin itu adalah manajernya tapi dia sudah di kirim pergi oleh Jeno. Saat Jaemin memikirkan kembali bagaimana bernafsunya Somin saat menyetujui tawaran Jeno dan membuangnya, Jaemin benar-benar ingin mengetok kepala Somin.
Mobil mereka berhenti di depan pintu restoran, Jeno melemparkan kuncinya pada pelayan parkir pria, Jaemin mengkutinya, melangkah masuk kedalam restoran, mereka disambut hangat oleh seorang kepala pelayan. Sepertinya Jeno sering datang ke restoran ini, dan sebagai buktinya kepala pelayan ini terlihat sedikit terkejut saat melihat Jaemin, dirinya tahu bahwa dia bukanlah orang yang biasanya menemani Jeno makan disini.
Siapa orang itu, apa Renjun?
"Presiden Lee, Apa saya harus menyajikan hidangan yang sama seperti biasanya?" Didalam ruang pribadi, seorang kepala pelayan pria bertanya pelan, sambil sekali-sekali melihat kearah Jaemin.
Jeno membuka sedikit mulutnya tapi kemudian meihat kearah Jaemin, dan memberikan buku menu kepadanya, "Kamu bisa memesan makanan apapun yang kamu mau."
Jaemin tidak menahan dirinya, dia membuka buku menu dan memilih beberapa hidangan mahal yang sesuai dengan seleranya. Tapi yang terpenting adalah memilih yang harganya paling mahal, tidak penting walaupun hidangannya tidak sesuai dengan seleranya, Presiden Lee sangat jarang mengajaknya keluar makan, Jaemin harus memastikan bahwa orang itu tidak akan kehilangan wajahnya.
"Hidangkan apa yang dipesannya." Jeno bahkan tidak sedikitpun melirik label harga.
"Baiklah, mohon tunggu sebentar." Kepala pelayan itu pergi dengan cepat, menutup kembali pintunya dan memastikan tidak terkunci.
Kali ini, Jaemin lebih pintar, saat bersama dengan orang seperti Jeno, dia tidak harus mengambil inisiatif untuk memulai pembicaraan. Lebih banyak kamu berbicara maka akan semakin mudah untuk orang lain melihat kelemahan dan celah didalam dirimu. Karena itulah Jaemin menurunkan kepalanya dan meminum jusnya dalam diam, jika harus membandingkan siapa yang lebih baik bisa bertahan dalam situas sunyi yang canggung, Jaemin sangat yakin bahwa dia tidak akan kalah.
Orang yang pernah meninggal satu kali akan lebih tebal kulit, dikehidupan baru yang "dicurinya" ini, Jaemin tidak perlu lagi untuk memperdulikan perasaan ataupun pendapat dari orang lain.
Menit dan detik sudah berlalu, tapi ruangan itu masih tetap sunyi. Walaupun saat kepala pelayan datang masuk dengan yang lainnya untuk menyajikan hidangan, mereka berdua masih asik dengan diri mereka sendiri, meminum jus, membaca majalah, atau bermain dengan ponsel mereka.
"Selamat menikmati makanan anda."
Semua hidangan sudah selesai disajikan, sang kepala pelayan sedikit menunduk dan pergi, kali ini memastikan agar pintunya terkunci. sebelum menutup pintu, sang kepala pelayan melemparkan pandangan mata menggoda terakhir pada Jaemin saat Jaemin tidak sengaja menoleh ke atas dan meihat mata sang pelayan, Jaemin sangat terkejut sampai hampir tersedak
"Pelan-pelan minumnya." Jeno mendongak sedikit, dan memberikan tisu.
"Terima kasih." Jaemin menerima tisunya, menghadap kesamping dan menunduk untuk membersihkan jus yang menempel di sudut-sudut mulutnya, memalukan.
"Bukan hanya kepribadianmu yang berubah, sikapmu pun bahkan menjadi lebih elegan."
Tidak terlihat sedikitpun ekspresi di wajah Jeno, Jeno mengambil pisau dan garpu lalu mulai memotong-motong potongan Daging lembut di piringnya, Jeno tidak pernah sedikitpun melirik pada Jaemin.
"Presiden Lee, terima kasih untuk pujiannya." Tindakan yang berbeda dilakukan untuk situasi yang berbeda. Semakin sedikit Jaemin berbicara, akan semakin sedikit pula celah yang diperlihatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOMIN/CASMIN Ver. ★ "TRUE STAR" (NOVEL TRANSLATED - REMAKE)
CasualeAuthor : Wan Mie Zhi Shang chapter : Vol 1-2-3 Indo ver by orenji, 01_soma TW : 🔞 .Threesome, ★☆★ Seorang Raja Layar Lebar 'Jung Jaemin' meninggal dunia dikarenakan serangan jantung, tetapi dirinya tersadar ditubuh seorang Idola muda yang nyaris m...