Chapter Eight

5.4K 842 44
                                    

Saat seseorang tidak perlu bekerja besok harinya, itu artinya orang itu bisa tetap tidur sampai dia bangun sesuai keinginannya.
Samar-samar Jaemin ingat Lucas bangun di sampingnya sekitar pukul  8 pagi. Lucas mengatakan sesuatu padanya tapi Jaemin tidak begitu mengerti apa yang dikatakannya. dia berbalik dan melanjutkan kembai tidurnya.

Dua jam kemudian saat Jaemin mendapatkan kembali kesadarannya. Jaemin turun dari ranjangnya dengan sedikit kesulitan dan masih setengah mengantuk saat dia berjalan masuk kedalam kamar mandi, hingga setengah jam kemudian Jaemin muncul kembali dan sudah sepenuhnya sadar.

Jaemin berada di samping tempat tidur, membaca catatan yang ditinggalkan Lucas untuknya sambil memakai celana panjangnya.

" Sayangku Jaemin, saat kamu bangun, manajermu sudah siap menunggumu di dalam ruang tamu. limit dari kartu kredit ini 40 juta, dan kamu bisa berbelanja jika tidak ada yang bisa kamu lakukan. jangan sampai meledakkannya - kekasihmu yang sempurna. Lucas. "

"Benar-benar..." apa Lucas berencana untuk menjadi penyokongnya?

Memilih pakaian yang sedehana untuk digunakan, Jaemin memasukkan kartu kredit ke dalam sakunya dan menuruni tangga. untuk sekarang dia memang bangkrut, tapi dia tidak ingin bergantung pada Lucas untuk soal uang. Untuk sementara dia akan berhutang pada Lucas dan membayarnya lagi nanti.
Jam menunjukkan pukul 10.45 saat Jaemin berjalan menuruni tangga dan melihat manajernya didalam ruang tamu. 

Seorang wanita yang terlihat berada di usia dua puluhan awal, sepertinya dia baru saja lulus dari kuliahnya, dengan sepasang kacamata besar berbingkai hitam yang menghiasi wajahnya.

"Hi! kamu Na Jaemin, benarkan? aku manajer barumu Jeon Somin. kamu bisa memanggilku Somin." Gadis yang sebelumnya duduk di dalam ruang tamu sambil meminum teh dengan raut bosan di wajahnya, dengan segera berdiri saat dia melihat seorang pria berjalan menuruni tangga, sepasang mata yang berada dibawah kacamata besar itu terbelalak, dengan mulutnya yang sedikit terbuka saat Jaemin mulai mendekatinya selangkah demi selangkah.

"Kenapa, apa aku terlihat seperti seorang monster?" Lee Jeno,  bajingan itu benar-benar tidak mau memberi dan memasangkannya dengan manajer yang bagus. Tapi seorang gadis pekerja keras masih jauh lebih baik daripada seorang pria tua yang sombong. Jaemin memperlihatkan sebuah senyuman ramah dan mencoba untuk memulai pergerakan pertama dengan mengulurkan tangannya kedepan. "Kalau begitu, untuk membuat resmi perkenalan kita. Na Jaemin."

"ah, hallo." dengan bergegas Somin menjabat tangannya, dengan sedikit sikap malu-malu. "Pertama-tama, maafkan aku karena sudah tidak sopan menatap seperti tadi, hanya saja kamu terlihat begitu berbeda dari bayanganku...."

"Oh, berbeda bagaimana?" Jaemin mengalihkan pandangannya pada secangkir  teh diatas meja, dan berkata "Aku belum sarapan pagi, jadi bagaimana jika kita sarapan bersama. jangan menolak."

"Ah, terima kasih." Somin berkata sambil tersenyum, "Kamu terlihat jauh lebih menarik dibandingkan dengan fotomu."

Dia mengatakan yang yang sebenarnya. Sebelum pertemuannya hari ini, dia berfikir bahwa Jaemin tidak mempunyai kemampuan apapun selain dari wajahnya yang tampan. Saat dia ditugaskan untuk menjadi manajer Jaemin, semua rekan kerjanya merasa kasihan padanya, tapi sekarang dia tahu bahwa dia telah memengkan sebuah jackpot.

"Kamu juga mempunyai sepasang mata yang indah. Oh, Terima kasih untuk pujiannya." Jaemin memperlihatkan sedikit senyumannya, penuh dengan kehangatan.

Sikap dan perkataan Jaemin tidak sesuai dengan penampilannya. Somin memperhatikan tinggi pria itu, punggung yang lurus, dan tidak bisa menghentikan debaran jatungnya. Siapa sebenarnya orang yang memberitahunya bahwa Jaemin adalah seseorang  yang mempunyai tempramen buruk, tidak bisa diatur dan selebriti yang bodoh ?

NOMIN/CASMIN Ver. ★ "TRUE STAR"  (NOVEL TRANSLATED - REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang