Chapter Eighty-Six (Vol.2)

1.2K 145 18
                                    

Happy Ramadhan Kareem 💚

Keesokan paginya Jaemin terbangun oleh bel pintu, dia samar-samar mendengar ada orang gila yang membunyikan bel, ingin sekali ia mengumpat ketika mendengar suara bel yang terus-menerus di bunyikan, dahinya mengerut terganggu, lantas mendorong tubuh telanjang Lee Jeno yang sedang tidur.

"buka pintunya ......"
masih setengah sadar Jaemin mengeluarkan kata lemah, terlihat lelah setelah berolahraga dan terlalu bersemangat tadi malam, tubuh Lee Jeno berguling ke samping, kedua kakinya di tapakan ke lantai dengan malas malasan.

Jeno berdiri dengan cepat, mengambil jubah mandi yang ada di lantai lantas mengenakanya. terlihat bekas gigitan berwarna ungu pada dadanya yang tak mampu tertutup oleh jubah mandi longgar itu. atau dia memang sengaja tidak menutupnya ?

"bukankah terlalu pagi." Jeno membuka pintu, Lucas telah berdiri di luar pintu tentu ia bukan satu-satunya orang yang berdiri di depan Yuta juga menyertainya.

Ini menjelaskan mengapa Lucas telah membunyikan bel berulang kali, kemungkinan besar mereka pergi ke kamar Jeno, dan kemudian mendapati bahwa sepertinya tidak ada siapa-siapa di kamar tersebut, Lucas langsung berfikir tentang Jaemin setelahnya, tadi malam Lucas terakhir menelpon Lee Jeno namun tak ada jawaban, seharusnya Lucas menyadari hal ini dan mendobrak pintu kamar Jaemin.

Bagaimanapun, mereka akhirnya tahu.

"Apakah kamu baru saja tiba di sini? atau aku harus mengatakan bahwa kamu sudah di sini semalam, atau, sebenarnya juga tidur di sini?" Lucas berdiri di ambang pintu melihat senyum Jeno samar, hanya Lucas yang tahu jenis macam apa senyuman yang di berikan Lee Jeno saat ini, sambil matanya tidak berkedip ketika berkata, ini disebut "saat harimau tersenyum" Semakin di lihat dan dirimu akan menemukan sebuah senyuman yang lebih samar dari pada biasanya.

"Apa bedanya?" Lee Jeno membuka pintu dari kamar mempersilahkan keduanya masuk, tampak seperti seratus persen pria yang baik dan penuh perhatian, nyatanya ia hanya mengantisipasi jangan sampai suara mereka ketika berbicara membuat tetangga kamar lain terbangun.

Adegan ini nampak familiar, berdiri di depan pintu agak lama. Lee Jeno jadi teringat ketika ia mencari Jaemin dan menemukan Lucas yang membukakan pintu, sekarang situasinya justru sebaliknya.

Lee Jeno adalah orang dengan pemikiran terbuka, Lucas justru sebaliknya.

Begitu juga situasi di dalam kamar terdapat seorang pria yang sedang tertidur di ranjang besar berwarna hitam,  pria itu bernama Jaemin. Situasi ini agak membuat suasana sedikit canggung, penuh drama, Jaemin tertidur dengan nyenyaknya.

Fakta membuktikan sekali lagi Dejavu biasa terjadi.

"Memang ...... sama sekali tidak ada bedanya." Lucas mengatupkan senyum.

"Perubahan jadwal pesawat terbang di sore hari, makan siang bersama, lalu beberapa waktu kemudian ......."

Lee Jeno tersenyum, Lucas lama termenung, sekilas, beberapa hal nampak jelas sekarang. mereka sangat sadar maksud satu sama lain.

Mereka belajar dan bekerjasama dalam menumbuhkan pemahaman bersama, dan pemahaman ini saat ini mencapai tingkatan lebih intim.

Bisakah kamu meninggalkan dia?

Jawabannya adalah tidak.

bagaimana dengan kamu?

Tentu, ini tidak.

Akhirnya, hanya ada satu kesimpulan bahwa, di antara mereka hanya satu orang yang bisa tidur seranjang dengan Jaemin.

Oh, ada tambahan : persaingan hanya di antara mereka berdua, jika mereka bertemu dengan pihak ketiga, seperti pria di samping mereka ini, Nakamoto Yuta. mereka akan sementara waktu berdamai dan menangani musuh bersama.

NOMIN/CASMIN Ver. ★ "TRUE STAR"  (NOVEL TRANSLATED - REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang