NOMIN/CASMIN Ver. ★ "TRUE STAR" (NOVEL TRANSLATED - REMAKE)

Chapter Thirty Eight

Sepanjang hidup mereka, orang harus terus-menerus membuat pilihan dan setiap pilihan yang mereka buat akan menghasilkan hasil yang sama sekali berbeda.

Pilihan apa yang akan dilakukan ketiga pria ini?

Kegelapan malam menyerbu kota, membawa serta awan hitam yang melintasi langit yang gelap. Seperti kuas pelukis, angin dingin menerobos awan dan melumasi mereka di seluruh langit. Malam itu berkabut, namun kota itu terang benderang oleh banyak lampu. Sebuah mobil hitam perlahan berhenti di depan pintu hotel yang paling mewah. Seorang pemuda berpakaian putih melirik pria yang duduk di sampingnya yang penampilannya disembunyikan oleh bayang-bayang. Pemuda itu berbicara dengan enggan,

 "Aku akan naik."

"Okay." Suara pria lain itu tidak bisa disebut apatis, tapi juga tidak peduli.
Renjun mengulurkan tangan dan dengan paksa meremas tangan pria itu. 

"Jen, jangan lupa apa yang kau janjikan kepada ku."
"Aku tahu, " Jeno menjawab singkat.

Renjun membuka pintu mobil dan dikawal ke pintu masuk hotel oleh seorang pengawal.
 Jeno menurunkan jendelanya dan menongakkan kepalanya untuk melihat bangunan bertingkat tinggi di depannya.
 Kebetulan sekali! Jaemin saat ini sedang syuting di Lotte Hotel juga. Sedikit senyuman muncul di wajah Jeno.

"Ketika Renjun keluar, kau bisa membawanya pulang. Jika dia bertanya ke mana aku pergi, katakan padanya bahwa ada sesuatu yang penting yang harus aku dilakukan." Setelah meninggalkan perintah untuk pengawal, Jeno masuk ke hotel.

Dia naik lift ke lantai tertinggi. Ketika dia mendekati pintu yang mengarah ke teras, dia melihat beberapa anggota staf berkerumun di sekitarnya. Berpikir bahwa dia adalah tamu hotel biasa, anggota staf memberi tahu Jeno bahwa teras ditutup untuk pembuatan film dan hanya akan dibuka untuk penggunaan normal setelah tengah malam. 
Jeno berbalik dan menelepon. Semenit kemudian, dia diijinkan ke teras tanpa ada pertanyaan lebih lanjut.

Sementara itu, syuting episode pertama Dream Lover masih berlangsung. Itu adalah segmen episode yang paling penting. Dari kotak bunga terdekat, Lucas memetik sembilan mawar. Setelah dia membagikan mawar, orang yang tidak menerimanya sayangnya harus meninggalkan pertunjukan.

Jeno sedikit terkejut saat melihat Lucas berdiri di teras. Dia tahu seperti apa pertunjukan Dream Lover itu. Dia juga tahu bahwa produser acara itu, Doyoung, memiliki hubungan yang baik dengan Lucas. Tapi dia tidak percaya bahwa Lucas akan membantu Doyoung untuk bergabung dalam pertunjukan hanya karena persahabatan mereka. Sepertinya Lucas memang punya tujuan; Dia pasti punya tujuan untuk ikut berpartisipasi.

Apakah Lucas bergabung dengan Dream Lover karena dia ingin bermain-main? Atau untuk sesuatu yang lain? Mata Jeno bergerak di atas kerumunan. Matanya menyipit saat mereka duduk di antara Jaemin, yang duduk dengan tenang di meja makan.
Di dalam sebuah studio beberapa lantai di bawah, Doyoung meletakkan gagang teleponnya. Di sampingnya, Seulgi bertanya dengan rasa ingin tahu, 

"Doyoung siapa yang memanggilmu? Orang macam apa yang harus kau panggil untuk anggota staff di atas?"

"Pemimpin LJN Entertainment, Lee Jeno."

Doyoung melirik layar ponselnya. Dia menyipitkan matanya dan tersenyum.
"Dari apa yang aku tahu, sangat jarang bagi presiden perusahaan besar ini untuk bertanya kepada karyawannya dan menanyakan perkembangan pekerjaan mereka. Ini bahkan lebih jarang baginya untuk mengunjunginya secara pribadi di tempat kerja. Tapi ini adalah Lotte Hotel. Mungkin Presiden Lee baru saja menyelesaikan pertemuan bisnis di sini dan memutuskan untuk melakukan kunjungan. "

"Dari nada suaramu, mungkin kau tidak yakin itu yang terjadi." Seulgi tertawa dan menarik lengan Doyoung. Dia menunjuk monitor di depan mereka dan berkata, 
"Presiden Lee mungkin ada di sini untuk mengunjungi Jaemin. Menilai dari hal-hal yang telah terjadi akhir-akhir ini, kita semua tahu Lee Group mulai mempromosikan Jaemin. Aku tidak tahu apakah Pangeran Tampan ini akan membiarkan Jaemin bertahan sampai episode terakhir sekalipun."