Chapter Eighty-Five (Vol.2)

1.2K 166 28
                                    

Sebagai Pria biasa, ketika Jaemin mengalami reaksi fisiologis karena ulah Lee Jeno yang melakukannya dengan tidak terkendali, maka adalah hal yang normal, jika seandainya ia harus pergi ke rumah sakit untuk berobat.

Lee Jeno rupanya baru pertama kali berhubungan intim dengan orang lain, saat Jeno melakukannya terasa kaku dan sering mengantupkan giginya pada milik Jaemin, ada beberapa saat terasa sakit ketika Jeno melakukanya, Jaemin berpikir ingin memukul Jeno dan membuat pria itu bersujud di kakinya.

Lee Jeno setelah beberapa kali salah langkah perlahan dapat masuk kedalam Jaemin, ia menyukai keadaannya saat ini, melihat Jaemin dari sudut pandang dan intensitas yang berbeda, ketika bosan dengan keadaan statisnya saat ini maka Jeno akan mencoba melakukan variasi dorongan dan setiap kali mendengar teriakan pendek Jaemin saat terenggah enggah mengambil nafas membuatnya semakin bergairah.

15 menit dan tumbukan Jeno saat menyerang Jaemin belum berhenti. Membuat panas semakin membakar keduanya saat desahan dan deru nafas Jaemin makin tak terkendali.

Ini bukan pertama kalinya Jaemin menerima layanan sex dari seseorang, dia telah di layani Lucas sebelumnya, tapi kali ini tatapan mata Lee Jeno membuat Jaemin tengelam di dalamnya, menikmati milik Jeno yang tak terkendali di dalam tubuhnya.

Dalam kehidupan Jung Jaemin pengalamannya di layani seseorang tidak ia rasa begitu intens sebelumnya.

Dengan rangsangan yang kuat dari atas dan bawah bagian tubuh Jaemin, ia tak akan lagi mampu untuk bertahan.

Ciuman penuh gairah yang panas dan tubuh saling melekat, Jaemin tak tahan lagi dan segera mencengkeram rambut Jeno saat selangkangannya di sentuh, tubuh mudanya terlalu bersemangat dalam gairah, dan ini akan sangat memungkinkan membuatnya ketagihan memintanya lagi dari Lee Jeno. Jaemin tentu saja bukan jalang, tubuh sensitifnya menginginkan sesuatu yang bergairah karena Jeno telah lama melarangnya melakukan itu selama beberapa bulan.

Nafsu penuh gairah malam hari di Los Angeles, ketika Jaemin melihat ke luar jendela, pandangannya tertuju pada sebuah kembang api yang mekar begitu indah, letupan demi letupan bunyi kembang api dalam pikirannya, rangsangan dari bawah tubuhnya yang intens dari Jeno membuatnya melepaskan hasrat yang selama beberapa bulan belum ia keluarkan.

"Eh ahh -"
suara dengungan, seperti busur yang terlepas dari senar, Jaemin mengeluarkan hasratnya di langit malam yang penuh dengan momen kembang api yang bermekaran.

Lee Jeno menghembuskan napasnya, mengangkat tubuh Jaemin yang berada di bawahnya. Mengamati cairan putih lengket yang berceceran, berbaur dengan keringat miliknya.

"Waktu yang lama tidak mengeluarkannya?" Jeno bertanya masalah pria

"Seperti yang bisa kamu lihat ......" Jaemin, sedikit lelah dan memejamkan mata, tubuhnya berangsur-angsur normal setelah mengalami orgasme, dadanya tetap naik turun, mengerutkan keningnya, butir butir air mata masih tertinggal di ujung matanya, mengalir turun melalui sisi kiri pipinya, meninggalkan bekas mata yang sembab, terlihat seperti tangisan yang sama.

Lelah, malas, dan bergairah.

Lee Jeno turun dan mencium dahi Jaemin, diikuti bekas air di pipi dan berpindah ke bibir Jaemin.

"Aku menyesalinya." Jeno berkata.

"Apa yang harus disesali?" Jaemin Perlahan membuka matanya,

NOMIN/CASMIN Ver. ★ "TRUE STAR"  (NOVEL TRANSLATED - REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang