NOMIN/CASMIN Ver. ★ "TRUE STAR" (NOVEL TRANSLATED - REMAKE)

Chapter TwentySix

Jaemin hanya akan pergi ke lokasi syuting ketika dirinya memiliki adegan yang harus direkam. Beberapa hari yang lalu, ia telah merekam adegan pertama. Peran pertamanya adalah seorang musisi, dia juga bertemu dengan pemeran utama perempuan untuk pertama kalinya. Setelah ia datang, sedikit demi sedikit mereka mulai merekam adegan-adegan yang tersisa. Semuanya berjalan lancar dari yang diperkirakan, karena adegan-adegan yang dilakukannya lulus dalam tiga pengambilan.

Proses pembuatan drama tv benar-benar berbeda dengan proses pembuatan film. Untuk aktor kelas dunia sepertinya, peran kecil seperti ini sangatlah mudah. Entah itu seri tv atau film, Jaemin menyukai perasaan ketika ia berada di depan kamera. Adegan yang direkam hari ini juga merupakan adegan terakhirnya di drama. berperan sebagai musisi, ia akan mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan tokoh utama perempuan. Adegannya tragis, tetapi adegan-adegan sejenis ini sering diperhartikan atau membuat kesan lebih untuk para penonton.

Produser drama secara pribadi menemui dan menyapa Jaemin, memuji aktingnya yang hebat. Ketika mereka saling bertukar informasi kontak, sang produser mengatakan keinginanya untuk bekerjasama dengan Jaemin di masa depan jika ada kesempatan. Jaemin tersenyum dan berkata ia akan menghargai jika kesempatan itu datang. Ia tidak hanya bersikap sopan ketika mengatakan kalimat tersebut. Ketika ia berada di Amerika, kebanyakan ia beradegan di dalam film. Bukannya drama tv tidak bagus; ia hanya lebih menyukai perasaan yang dipunyai sebuah film.
Tambah lagi, ia menyukai kedalaman dan cerita rinci yang bisa dijelajahi dalam sebuah film.
Ada juga alasan lain mengapa ia lebih menyukai film. Seri tv Amerika biasanya dibuat oleh beberapa stasiun tv. Seri yang populer akan tetap membuat season-season berikutnya untuk bertahun-tahun. Bisakah kau membayangkan perasaan untuk tetap memerankan karakter yang sama selama sepuluh tahun? Aktor-aktor yang ingin membuktikan dan menguji diri mereka sendiri ingin dirinya bisa memerankan segala jenis peran. Mereka ingin menjelajahi seberapa dalam kemampuan peran mereka melalui naskah yang berbeda, dan mencari sisi lain diri mereka dibawah arahan sutradara film yang berbeda-beda.

Tetapi drama tv di korea berbeda. Kebanyakan, hanya ada satu season per seri drama. Meski pun sebuah sequel dibuat, tidak berarti perannya diperankan oleh peran yang sama. Menurut Jaemin kemunculan tamu atau pemeran figuran di drama lebih menarik. Bicara mengenai hal tersebut, alasan ia dilahirkan kembali ialah agar dirinya menjalani hidup yang lebih baik. Ia akan mengikuti keinginannya dan melakukan hal-hal yang ia inginkan. Setelah menyapa produser, Jaemin duduk di ruang rias dan membaca naskah saat penata rias membenarkan tatanan rambut dan make-up nya.

"Jaemin, kau ingat foto yang kita ambil bersama beberapa minggu lalu?" Sang penata rias mengambil kesempatan dan memulai percakapan dengan Jaemin, takut Jaemin tidak akan mengingat hal tersebut dan mengeluarkan ponselnya. 
Screensaver (halaman depan)- nya ialah fotonya bersama Jaemin yang diambil beberapa minggu lalu.

"Iya, aku ingat." Jaemin mengangguk.

"Aku mengunggahnya di SNS. Saat aku pulang dan mengeceknya malam itu, oh tuhan, posting-anku masuk tiga besar baik di Foto Terpopuler dan Diskusi Terpopuler! Banyak orang yang bertanya tentangmu, mereka bilang kau seperti laki-laki klasik cantik yang keluar dari sebuah lukisan."

Si penata rias mengangkat dagunya dengan bangga dan menatap refleksi laki-laki di cermin. Dia memang apa yang disebut sebagai laki-laki cantik nan indah. "Jaemin, meski episode ini belum ditayangkan kau sudah menjadi topik panas dikalangan orang-orang." Jaemin mengangkat bibirnya membentuk senyuman kasual. 

"Tentu saja semua berkat kerja kerasmu, membuatku tampil seperti itu."

"Iya kan? Aku juga berpikir seperti itu. Hahaha…" Si penata rias menutup mulutnya dan tertawa malu. Meski ia hanya bekerja sama dengan Jaemin untuk beberapa kali, ia merasa sikap easy-going yang dimiliki laki-laki ini jauh berbeda dari kebanyakan selebriti lain. Banyak bintang-bintang kecil yang mencoba memenangkan hati para staf dengan pujian, tetapi kebanyakan akting mereka terasa kosong dan dibuat-buat. Meski pun orang suka mendengar kata-kata penuh pujian, mereka lebih menyukai ketulusan. Hal ini merupakan fakta yang digenggam teguh baik di dalam dan di luar dunia hiburan.