Chapter Fourty-Seven

3.6K 636 147
                                    

Haiiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiiii... I'm back
Ada yang merindukan Jaemin Jung disini?🤗

🐳🐳🐳

Tangan pucat telah menyambar selembar kertas sebelum dia bisa mengambilnya. Pria itu memiliki rambut hitam yang indah, tapi wajah di bawahnya, selain tampan, jugaa membawa aura berbahaya. Dia adalah seseorang yang menjauhkan diri dari orang lain.

"Kita bertemu lagi. Betapa kebetulannya, bukan? " Tanpa undangan, Hyunjin duduk di kursi Yuta yang sebelumnya sibuk dengan seringai.
"Agar tidak mengganggu pembicaraan mu dengan pria itu, aku tidak dapat mendekat tapi menemukan seseorang untuk memanggilnya pergi. Aku sangat perhatian, bukan?"

 Aku sangat perhatian, bukan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(yang nanya siapa si pucat.  Hahaha ini ferguso kalian)

Apa yang Hyunjin maksud dengan dia tidak ingin mengganggu dan malah terpaksa meminta seseorang memanggil Yuta pergi?
Jaemin merasa sulit untuk memahami pemikiran Hyunjin. Dia yakin satu hal: dia bukan penggoda Hyunjin, bahkan secara kebetulan.

"Tuan, saya tidak tahu siapa Anda. " Cepat pergi, bajingan!

Mereka berada di tempat umum dan dikelilingi oleh pelayan dan pelanggan kedai kopi lainnya. Jaemin tidak percaya Hyunjin berani melakukan sesuatu di tempat yang ramai seperti ini.

Hyunjin melambaikan secarik kertas yang ditinggalkan Yuta. "Kata-kata mu menyakiti ku."

"Tolong kembalikan kertas itu padaku," Jaemin berkata dengan dingin.

Sambil memegang selembar kertas di satu tangan, Hyunjin mengeluarkan korek api dari sakunya. Tepat pada saat dia hendak membakar kertasnya, Jaemin melemparkan sisa kopinya ke arahnya. Secara ekspresif, Jaemin berkata, "Udara benar-benar kering di sini. Hati-hati, banyak hal bisa terbakar dengan mudah."

Hyunjin tidak mengantisipasi tindakan Jaemin. Dia membuka kedua matanya dan melirik ke arah lain, hanya tersenyum samar menanggapi. Hyunjin meremas secarik kertas menjadi bola dan memasukkannya ke dalam cangkir kopi yang setengah penuh. Bahkan jika Jaemin menariknya sekarang, dia tidak bisa menguraikan apa yang tertulis di dalamnya.

NOMIN/CASMIN Ver. ★ "TRUE STAR"  (NOVEL TRANSLATED - REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang