Setelah semuanya sembuh

42 4 0
                                    

Sesuatu yang pernah ada tak kan bisa dihilangkan begitu saja di ingatan kecuali jika hilang ingatan. Tanpa kita sadari tak ada manusia yang benar-benar tumbuh tanpa seseorang di masa lalu. Mau tak mau, kehilangan adalah sesuatu hal yang membuat manusia belajar menerima kenyataan. Aku memahami hal itu. Sesuatu yang membuatku tak berniat membencimu. Sesekali aku ingin mengutarakan kepadamu; apa kabar kamu di sana? Berhasilkah kamu melupakanku? Apa benar dia lebih hebat di banding aku dan apa benar dia lebih hebat dari semua kesungguhan yang pernah kuberikan kepadamu. Apa kamu benar-benar bahagia? Dengan segala yang kamu jalani kini bersamanya, apakah bahagia?

☆☆☆

Aku, tentu sama sekali tak lagi menyesali apapun yang telah terjadi. Hanya sedikit merasa iba. Kenapa kamu terburu-buru menjalani segalanya, kenapa? Bagaimana mungkin kamu tiba-tiba merasa mengenal orang lain. Sementara kamu pernah mengumpulkan kebersamaan denganku, untuk mewujudkan yang kita ingin. Hal-hal yang tentu tidak bisa terhapus secepat itu. Tak ada satupun manusia yang bisa lupa dalam hitungan hari, yang ada hanyalah orang yang bisa berpura-pura lupa dan memilih tak peduli. Atau, yang lebih menuntut ambisi guna memenuhi keinginan diri. Kamu bagian yang mana?

~☆~

Perihal aku yang masih sesekali membahasmu di kepalaku. Kupikir itu hal yang wajar saja. Aku tak bisa memungkiri, hal-hal yang pernah ada, sesekali datang sebagai tamu. Sungguh tak mengapa, ini hanyalah perihal ingatan yang terlintas di kepala.

Semoga saja kamu benar-benar berhasil melupakanku, seperti aku yang ternyata kini bisa baik-baik saja tanpamu. Aku sudah berada di fase; ternyata kehilanganmu tak semenakutkan yang pernah ku pikir dulu. Semua yang pernah terasa begitu sakit, kini sudah kembali sembuh dan membuatku bersiap bangkit.

~☆~

Aku selalu percaya, tak ada hal yang abadi dari kesedihan. Atau dari perihal apapun itu. Yang ada hanyalah orang-orang yang bertahan bersama sepanjang usia mereka. Dan, itu bukan sebuah keabadian. Itu adalah adalah usaha mempertahankan kesepakatan. Sementara kamu seseorang yang tak bisa menjaga kesempatan. Jadi, tak ada lagi alasan untuk membiarkanmu betah di sini meski datang sesekali ke kepala, sungguh hatiku tak lagi membutuhkanmu. Hiduplah dengan jalan dan jalannya rindumu sendiri. Hingga nanti kamu akan mengerti bahwa akulah orang yang kamu ingat saat kamu sepi dan mulai tersakiti. Aku, tentu tak perduli lagi akan semua itu. Ah, kadang aku memang harus begitu. Masa lalu yang sekarat pun sudah tak lagi ku anggap perlu. Demi hidup yang terus berjalan, demikian lebih baik untuk masa depan.

Usaha MelupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang