22. Just, So He can Loves Me - Park Jihoon

468 75 6
                                    







Dia menyemangati dan percaya padaku, karena itu aku juga melakukannya. Dan tanpa sadar karena tau dia suka hal-hal yang lucu, aku entah kenapa juga melakukannya agar dia semakin menyukaiku.











"Hyung sudah melakukan semua dengan baik."

Ini adalah kata-kata yang selalu dia ucapkan saat kami selesai tampil, apapun itu, meskipun hanya jadwal yang kecil, meskipun hanya ketika aku disuruh untuk melakukan sesuatu yang tidak terlalu penting. Itulah kenapa Jinyoung selalu suka berada di sebelahku ketika konser akan berakhir, dia semanis itu.

World Tour di Taiwan sudah berakhir dan dia tidak pernah lupa untuk memujiku. Kami semua kelelahan, tentu saja. Tetapi dia masih tersenyum ke padaku dan mencoba memberiku kekuatan.

Hal yang paling aku suka darinya adalah, ketika semua member tertawa akan apa yang aku lakukan, tentu saja mereka tidak melakukannya karena merendahkanku, tetapi Jinyoung hanya sedikit berbeda, dia lebih memilih melihatku dengan pandangan bangganya. Asal kalian tahu saja, aku selalu mencuri-curi pandang untuk melihat bagaimana ekspresinya, karena hal itu membuatku lebih percaya diri. Tanpa sadar, dia membuatku menjadi orang yang lebih baik.

Aku juga suka ketika mendapati Jinyoung memperhatikanku saat berbicara lewat layar, kemudian tersenyum bangga, apa aku terlihat terlalu mencintainya?

fufufu tidak apa-apa bukan? Karena dia juga terlihat sangat mencintaiku.

Tapi sungguh, ketika konser berakhir, ketika kami bergandengan tangan untuk mengucapkan selamat tinggal, dia akan mengatakan, 'Hyung melakukannya dengan baik,' atau 'Aku bangga padamu' dan kau mungkin tidak mengerti kalau kata-kata itu sangat bermakna untukku.

"Apa yang Hyung pikirkan?"

Aku kembali tersadar saat mendapati Jinyoung ada di depanku, sudah berganti pakaian tidur. "Kau sudah ingin tidur?" aku merajuk, masih ingin menghabiskan beberapa waktu bersamanya.

"Hmm, hari ini sedikit melelahkan," ucapnya dengan pandangan yang mengantuk.

Aku tidak ingin memaksa, jadi aku hanya mengangguk dan tersenyum. "Hyung jangan tidur terlalu malam, dan jangan bermain game sampai larut. Mengerti?" aku mengangguk menjawab pertanyaan Jinyoung.

Dia mendekat, mengecup keningku, dan aku membiarkannya dengan senang hati. Sebenarnya aku tau ini terasa menjijikkan untuk diriku yang berada di masa lalu, tetapi sejak bersama dengan Jinyoung aku lupa rasanya kesal dengan hal-hal yang membuatku terlihat lemah dan penurut.

***

"Wajahmu tadi sumbringah kemudian tiba-tiba berubah seperti kau baru saja mendengarkan seseorang menghapus semua aplikasi game di ponselmu," aku terkekeh menatap Woojin yang melihatku jengkel, kemudian menoleh ke arah Daniel Hyung yang seperti biasa memakai tempat tidurku dengan seenaknya, aku tidak marah tentu saja.

"Dia selalu dalam mode singa di depan kita," aku membiarkan Daniel Hyung mengoceh tidak penting dan bersiap untuk membersihkan diri.

"Dia hanya akan menjadi seekor kelinci di depan kamera dan di depan Jinyoung," Woojin ikut-ikutan, dan aku sudah terlalu sering mendengarkan kata-kata itu.

"Dan saat dia menginginkan sesuatu dari kita," aku melotot ke arah Woojin namun kemudian mendengus.

"Ucapan kalian tidak akan merubah apa-apa," aku mencibir.

"Wah kau benar-benar teman yang jahat, Park."

Padahal aku ingin membersihkan diri tetapi Woojin memang semenyebalkan itu. "Jangan memanggilku Park, bodoh. Nama kita sama," kemudian meninggalkan Woojin dan Daniel Hyung.

Apa salahnya aku tidak selalu bisa bersikap manis seperti yang lain? Apa salahnya kepribadianku seperti ini?

Fuih salahkan saja Bae Jinoung yang membuatku tidak berhenti bersipak manis di depannya

He is My Boyfriend [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang