13 Reasons Why (Season1) - Complete ✔
13 Reasons Why (Seaons2) - No Other - Complete ✔
13 Reasons Why (Seaons3) - Because He is My Boyfriend - Complete ✔️
Cuma kisah-kisah kecil sepasang kekasih Jinyoung dan Jihoon saat jadi member Wanna One
Karena "Kita" akan selalu seperti mawar, "Indah dan menyakitkan"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2 Oktober 2018
"Jihoon Hyung."
Aku menghentikan game di ponselku saat mendengar panggilan dari Daehwi. "Hmm?" tanyaku, sembari memperbaiki dudukku karena rasanya pinggangku sudah sangat sakit.
"Jinyoung Hyung sepertinya punya banyak pikiran sekarang, dia juga tidak makan sejak tadi siang. Aku bingung bagaimana cara membujuknya."
Aku mengerutkan keningku, kenapa anak itu suka sekali menyakiti dirinya. Padahal dia yang paling tau bahwa tubuhnya tidak sekuat itu.
"Apa dia ada di kamar?"
"Eo, tadi aku meninggalkannya yang sibuk dengan ponselnya."
Aku tersenyum dan mengangguk ke arah Daehwi.
"Aku akan pergi ke studio, terimakasih Hyung sudah selalu menjaga Jinyoung Hyung," aku terkekeh mendengar ucapan Daehwi.
"Tentu saja, Daehwi. Dia kekasih ku dan aku punya tanggung jawab untuk menjaganya. Jangan khawatir soal Jinyoung."
Aku keluar bersamaan dengan Daehwi yang berbelok ke kamar Sungwoon Hyung.
"Ah Jihoon~ah," panggilan Daniel Hyung membuatku mengentikan langkahku. "Bisa tidak kau temani Jinyoung. Dia baru saja izin ke luar unuk mencari udara segar. Aku, Seongwu Hyung, dan Jisung Hyung harus pergi ke studio. Sepertinya Jinyoung tidak dalam mood yang baik hari ini," aku mengernyit.
"Lalu dia sekarang di mana?" aku panik karena Jinyoung suka sekali tiba-tiba menghilang, dia sama sepertiku, lebih memilih bermalas-malasan di dorm saat tidak ada jadwal, tetapi kadang dia semenyebalkan ini yang tiba-tiba menghilang dan meninggalkanku dengan rasa khawatir padanya.
"Dia benar-benar baru saja keluar, mungkin saja masih di depan lift."
Dengan segera aku menarik jaket siapapun yang ada di dekatku, dan sebuah masker baru yang selalu tersedia tidak jauh dari gantungan baju, "Kalau begitu aku pergi Hyung."
Aku berlari menuju lift dan tidak menemukan Jinyoung di sana, aku menunggu lift berikutnya dengan tidak sabaran, sekalian menelfon Jinyoung yang aku yakini tidak akan dia angkat. Semoga saja aku menemukannya sesegera mungkin.
***
Aku melihat Jinyoung tidak jauh dari gedung dorm saat aku baru saja melangkahkan kakiku keluar. Aku memperlambat langkahku, mengikutinya yang menelusuri jalan dengan tenang. Aku sadar, kadang dia butuh waktu untuk sendiri, di dorm meskipun dia sendiri di kamar, ada perasaan yang berbeda karena kami semua sangat berisik.
Aku benci harus mengatakan bahwa kisah kami tidak pernah berjalan mulus, seolah keadaan benar-benar tidak pernah setuju dengan apa yang kami bangun. Seperti sekarang, aku tau dia mencintaiku dengan sangat besar, tetapi rasa itu tidak cukup kuat untuk membuat Jinyoung baik-baik saja.