2||pertemuan kedua

224 23 2
                                    

Jangan rindu berat, klau gak mau berat ya jangan rindu.

"bosen gua dirumah"ujar bara

Ia menuruni tangga menuju keluar rumah menggunankan motor kesayangan nya,
Orang tua bara sedang berada di luar kota mengurusi bisnis mereka.

"mending gua ngajak devan sama gio nongrong apa ya"gumam bara

Bara melajukan motor nya dengan cepat ia menuju ke rumah gio.

Sesampai nya ia di rumah gio ia memarkir kan motor nya dan berjalan masuk ke rumah gio yang tak terkunci .

Ia melihat mama gio yang sedang menyusun makanan di meja makan.

Bara menghampiri mama gio

"assalamualakim, tan gio nya ada"ucap bara ramah

"waalaikumsalam ada di kamar bar masuk aja"

Bara, melangkah kan kaki nya menuju kamar gio yang berada di lantai atas.

Sesampai nya ia di sana ia melihat pemandangan yang merusak mata nya, yaitu devan dan gio yang sedang tertidur saling berpelukan.

Bara tak menyia-nyikan kesempatan ini ia mempunyai ide untuk kedua sahabat nya ini bara mengeluarkan ponsel dalam saku celana dan mempoto mereka .

"woiiii bangun bego udah siang"teriak bara kepda sahabat nya itu

"anjir"ucap gio

"setann lo bar"ucap devan memasang muka kesal nya

"buruan mandi gua tunggu"ucap bara datar

"mau kemana mending gua tidur mimpiin mbok ijah"ucap gio ngaur

"mbok ijah siapa yo?"bingung devan

"tukang jamu bego yang udah tua"ucap gio dengan santai nya

"buruan mandi apa poto kalian gua sebar"ucap bara kembali datar

"wihh tumben lu mau nyebar-nyabar poto gue sama devan, bagus bar tingkatkan prestasi mu gue bersyukur lu akhir nya sadar gua ini ganteng"ucap gio dengan percaya diri nya

Bara pusing mendengarkan gio yang sedari tadi tak berhenti mengoceh yang tak jelas.

Ia langsung menunjukan hasil jepretan nya kepada kedua sahabat nya itu.

Mata gio dan devan langsung membelalak kaget.

"bar apus bar bisa rusak reputasi gue bar woi bar apus bar"ucap gio memohon yang di angguki oleh devan

"mandi temenin gue ke cafe"ucap bara yang menghiraukan ucapan gio

"tapi janji lo bakal lo apus bar"ucap devan
Yang di angguki oleh bara

Mereka menjalan kan motor nya masing-masing menuju kafe, yang sering mereka kunjungi

Triinggg

Pintu kafe terbuka lebar memperlihan kan wajah tampan mereka .

Orang-orang langsung memperhatikan mereka, ya siapa yang tidak mau melihat pria tampan dengan rahang tegas dan badan tegap nya .

Mereka mencari tempat duduk di depan tempat duduk dua orang gadis.

Mereka langsung memesan makanan dan minuman yang mereka inginkan, sedang kan gio sibuk dengan game hp di tangan nya.

"ta itu bara sama temen-temen nya bukan"ujar bulan sangat pelan yang di balas dehaman oleh dita

Mereka semua menikmati makanan mereka, hingga mereka tak sadar hari semakin sore.

Sebuah HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang