15||sebuah kejutan?

116 11 0
                                    

I hate you but i miss
🔅

Hari ini sma garuda, sedang sibuk mempersiapkan ulang tahun sekolah.

Bulan dan dita sedang menyusun bunga-bunga yang mereka buat dari kertas minyak,di sisi panggung.

"woi man,bantuin yang ini buat yang banyak"ucap dita memerintah iman untuk membantunya membuat burung-burung dari kertas origaminya.

"oke"

"woi kamu juga tong, bantuin gak usah makan mulu gimana mau kurus"ucap bulan kesal melihat gusti sedari tadi hanya duduk, sambil memakan snack yang dia bawa.

"sabar lan tanggung"

"awas ya klau gak bantuin"

"ia, bawel amat si lo"

"aku kempesin juga perut kamu"

"nih kalau bisa nih"

"argghh udah lah ti, capek aku ngomong sama kamu"ucap bulan kesal dengan gusti.

"gue di lawan,tom and jerry aja kalah"ucap gusti membanggakan dirinya.

"woiii,ada yang bisa sodara nya shaw mendes bantu?"ucap gio yang tiba-tiba datang dengan kedua sahabatnya.

"bukan temen gue"ucap devan yang menatap jiji ke arah gio.

"goblok"ujar bara,melihat tingkah gio.

"iri bilang di depan, jangan di samping"ucap gio melihat ke arah ke dua sahabatnya yang berada di sisi kiri dan kanan nya.

"gue?iri sama curut kayak lo, muntaber kali gue yo"ujar devan berpura-pura muntah.

"tega lo van, siapa yang nemenin lo manjat mangga pak dayat kalau bukan gue sama bara, siapa yang nemenin lo boker, siapa van siapa? "ucap gio dengan gaya dramatisnya.

"gak usah ngomong goblok, malu"ucap devan menahan malu karna ucapan gio barusan.

Bara hanya menggelangkan kepalanya saja, karna pusing melihat tingkah mereka yang tidak jelas.

"diem tau diem gak,mending gak usah ke sini kalau cuman buat ribut doang"ucap bulan yang kesal, karna sedari tadi hanya memperhatikan mereka berdua berdebat.

"woi badak bercula satu bisa diem gak"ujar gusti sambil menatap gio dan devan.

"yang lo maksut badak siapa? "tanya gio

"yang nanya"

"yang nanya kan gue,berarti gue dong? "

"itu lo tau"

"astapirullah, untung hati gue terbuat dari mas duapuluh empat karat jadi udah tahan sama omongan gajah"

"diem ya allah bisa diem gak"ucap dita

Bukan nya diam gio dan gusti malah sedang adu mulut, dan cakar-cakaran.

"Diem"ucap bara tegas tapi datar.

Kedua nya yang mendengar ucapan bara tersebut langusung terdiam.

"ada yang bisa kita bertiga bantu"tanya bara

"bantu buat burung-burungan aja, bisakan lo? "tanya bulan. Bukan nya menjawab bara malah mengaruk tengkuk nya seperti orang kebingungan.

"boro-boro buat burung-burungan buat telor goreng aja gak bisa"celetuk gio

"apa hubungan nya sama teloe goreng badakk"kesal iman yang sedari tadi hanya memperhatikan saja.

"ya nggak adalah bego"jawab gio enteng

"SABAR YA ALLAH SABARRR,AMPUNI HAMBA JIKA PUNYA SALAH YA ALLAH"

"lo kenapa man? "tanya gio dengan tampang tanpa dosannya.

"ke injek semut"

"Udah, udah mending sekarang bantuin yang kalian bisa"perintah bulan yang di angguki semua nya.

Mereka semua sibuk dengan tugas mereka masing-masing, ada yang memsang bunga, ada yang hanya duduk sambil makan, ada yang serius mengerjakan nya dan banyak lain nya.

Sedari tadi dita memperhatikan bara, sambil tersenyum. Ia bergeser tempat duduknya agar lebih dekat dengan bara, bulan hanya sesekali melirik saja.

Suara hp dita berbunyi,ia mengangkat nya sehabis itu ia berpamitan kepada mereka untuk mengambil sesuatu.

"si dita kemana lama amat,ngambil apa si emang"tanya iman

"kenapa lo? Suka? "tanya devan

"bukan urusan lo"

"aku ke toilet dulu, kebelet"ucap bulan yang di angguki semua nya.

Ia sudah tidak tahan karna sedari tadi ia menhan ingin buang air kecil. Jadi ia memutuskan untuk melewati gudang belakang.

Ia melangkah kan kaki nya untuk segera ke kamar mandi, tapi ia mendengar seperti ada yang bicara di balik tembok gudang.

"lo udah buat dia jatuh cinta kan sama lo?"

"santai, kayak nya dia udah suka beneran sama gue"

"bagus, benci lama-lama gue liat muka sok lugu dia"

"emang lo ada masalah apa sama dia? Kok lo kayak nya gak suka banget sama dia? "

"gimana gue gak suka sama dia, setiap apa yang gue mau pasti jadi milik dia"

"tapi kok dia milih gue ya dari pada si bara? "

"mungkin dia tau nya lo anak orang kaya, maka nya dia milih lo"

Bulan mengintip dari balik tembok tersebut, "dita"gumam nya sangat pelan
Ia tersenyum miris akan takdir nya, yang selalu bermain dengan nya.

"makasih atas kejutan nya, makasih juga udah buat aku ngerasain jatuh cinta, makasih udah mau jadi sahabat aku"ucap bulan tersenyum sambil menangis.

Mereka terkejut akan keberadaan bulan.

Vote tq

Sebuah HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang