14||keluarga sengklek

100 10 0
                                    

I love you more

🌻

Sesampai nya varel di rumah, ia mebaringkan tubuh nya di atas kasur. Sambil menatap langit-langit kamar nya,ia memikiran bulan karna kejadian tadi sore. Tangan nya merogoh saku celana sekolah nya, kemudian menelpon gadis itu.

"kenapa? "

"maap, tadi aku ngak bantuin kamu di depan ayah kamu"

"gak papa kok, aku udah biasa"

"besok kamu ikut aku ke pantai yah"

"serius"

"gak bencanda"balas varel sambil terkekeh oleh ucapan nya sendiri.

Varel langsung menutup telpon nya seecara sepihak, ia tau pasti sekarang bulan sedang kesal kepada nya "lah kok sekarang gue jadi mau deket terus sama bulan"tanya varel pada diri nya sendiri.

****

Bara dan devan sekarang sedang berada di rumah milik gio,mereka sekarang sedang berkumpul di kamar gio. memainya play station, Kamar yang tadi nya rapi dan bersih sekarang sudah menjadi kapal pecah.

"woi renang yok, bosen gue di kamar"ucap devan kepada kedua sahabat nya.

"anggep aja rumah sendiri van iklas gue"ucap gio menatap devan,yang di balas cengiran oleh devan.

"yaudah yuk ke kolam"ucap datar bara

Mereka bertiga menuruni tangga rumah gio, untuk ke kolam renang.

"MAAHHH"panggil gio melihat mama nya sedang bersantai di depan ruang tv.

"astapirullah, gio ini rumah bukan hutan"ucap mama gio sambil mengelus dada nya,yang di balas cengiran oleh gio. Bara dan devan hanya menggelengkan kepala nya melihat kelakukan sahabat mereka ini.

"mah, mau ikut renang gak?"tanya gio dengan wajah polos nya.

"enggak, sudah sana kalian aja"

"ayok mahh, mumpung papa ngak ada mah"rengek gio memasang muka memelas andalan nya.

"kenapa, bawa-bawa papa"ucap papa gio yang tiba-tiba muncul dari arah pintu depan, papa gio sudah berumur tapi masih terlihat muda, dan beribawa.

"papa mau ikut kita berenang juga"tanya gio dengan wajah polos nya.

"mau papa potong uang jajan kamu? "

"hehe enggak pa, kan gio sebagai anak soleh cuman nawarin aja"ucap gio sambil menggaruk tengkuk nya yg tak gatal.

"yaudah om kita ke kolam duluya"ucap bara sopan, yang sedari tadi hanya memperhatikan perdebatan kelurga yang tak penting ini, ya siapa lagi ulahnya kalau bukan gio.

Kolam renang yang sangat luas, mereka bertiga sedang duduk di pinggir kolam.

"gue mau renang duluan lah, gerah"ucap gio langusung melompat dari pinggir kolam.

Byurr

"lo gak renang bar"tanya devan yang melihat bara sedari tadi hanya melamun.

"nanti"

"woi, tadi ngajakin renang buru turun"

"nanti,tunggu kotoran nya turun dulu"ucap bara asal

"kotoran apa? "tanya gio dengan ekspresi bingungnya.

"najis-najis dari badan lo"ucap bara sembari tertawa oleh ucapan nya

"anjir ngakak gue bar, pinter juga lo muji orang"ucap devan.

"muji pala lo"kesal gio, ia mempunya rencana untuk ke dua sahabat nya itu.

Ia menyelam di dasar kolam agar tak terlihat oleh bara dan devan, ia akan menarik kaki kedua nya agar mereka terjebur di kolam.

Byurrr

"setan lo yo"kesal devan kpd gio

"babi lo"

"astapirullah, kata guru ngaji gue pas esde gak baik ngomong begitu dosa nanti di catet sama malaikat"ceramah gio memasang wajah tanpa dosa nya.

"serah lo serahhhh"kesal devan

"sama-sama"cengir gio

"lo kenapa? "tanya bara mengakat satu alisnya.

"gue tau,kalian mau bilang makasih sama gue tapi gengsi, jadi gue inisiatip buat bilang sama-sama. Gak usah muji gue bar nanti si devan iri"ucap gio dengan percaya diri nya.

Plakk, bara memukul lengan gio dengan keras, karna kesal dengan sipat gio yang tak ada waras-waras nya.

"sakit bego"ucap gio yang di hiraukan oleh bara.

"woi maen kejer-kejeran yok, siapa yang kalah traktir cilok mbk ijah"ucap gio dengan antusias yang di hiraukan kedua nya.

Mama gio datang membawakan minuman dan makanan untuk mereka bertiga. "udah dulu nanti masuk angin"

"mah, maen kejer-kejeran dalem air yuk"ucap gio sangat bersemangat

"yang kalah traktir nasi goreng mang ujang"

"GIOO,ngidam apa mama hamil kamu"

"mana gio tau mah,kan gik gak liat kalau gio liat baru gio tau"

"seterah kamu aja yo"

"jadi gak mah"

"apanya? "

"maen kejer-kejeran yang kalah tarktir"

"sekali lagi kamu ngomong, mama kurung kamu di gudang"

"ampum mah ampun"

Bara dan gio sesekali tertawa dengan kelakuan aneh gio, itu hiburan bagi mereka.

Jangan lupa vomen

Sebuah HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang