08||memilih

115 8 0
                                    

Mine? Are you kiding me?

-vioananta

Varel, bara, gio, dan devan di panggil keruangan kepala sekolah.

"kenapa kalian melakukan tawuran itu, kalian tidak sadar, kalian telah mencoreng nama baik sekolah kita. "ucap pak ardi selaku kepala sekolah di sma garuda

"bukan kami yang duluan pak,tapi mereka"ucap devan membela.

"mereka tidak mungkin mencari masalah tanpa kalian mencari masalah duluan"tegas kepala sekolah.

"seterah bapak mau percaya atau tidak"jawab bara datar.

"kamu juga varel kamu itu ketua osis disini, seharus nya kamu menjadi contoh yang baik bukan malah kamu yang ikut tawuran"ucap kepala sekolah dengan tegas

"bapak gak tau masalah nya, jadi tolong jangan merasa bapak tau semua nya"jawab varel dingin

"inti nya aja deh pak, gak usah berbelit-belit bapak mau hukum kita apa gimana"tanya gio yang sedari tadi diam

"kalian cuman bapak kasih peringatan saja, tapi sekali lagi kalian melakukan itu, kalian langusng mendapat surat peringatan. "tegas kepala sekolah

Mereka semua hanya mengangguk saja,karna itu bukan masalah besar bagi mereka, "dan kamu varel jabatan kamu saya ambil kembali"ucap kepala sekolah

"bagus"jawab varel dingin

Mereka semua keluar ruangan tersebut, luka bara juga sudah di obati sebelum mereka ke ruangan kpl sklh.

****

"mending maen basket, yang kalah harus nurutin yang menang gimana? "ucap devan yang bosan karna sedari tadi hanya duduk di pinggir lapangan saja.

"tapi luka nya bara"tanya gio yang melihat luka di lengan bara

"ayok"ucap bara berdiri,menghiraukan pertanyaan gio

Mereka sekarang berada di tengah lapangan basket, yang di tonton oleh hampir semua warga sekolah sma garuda .

Gio dengan varel dan devan dengan bara mereka berpasangan,banyak sorakan yang di tunjukan oleh mereka semua, varel dengan tampilan baju di keluarkan rambut acak-acakan,sedang kan dasi seperti hanya di ikat saja menambah kesan cool pada diri nya.

tak jauh berbeda dengan bara hanya saja, ia tak memakai dasi nya, baju nya ia keluarkan semua nya, menambah kesan bad pada dirinya.

Sama hal nya dengan gio dan devan mereka tak jauh berbeda dengan bara.

Pertandingan pun dimulai, banyak sorakan untuk kedua tim. Tim bara banyak kebobolan oleh tim varel yang sudah beberapa kali melakukan shoot,tapi bara dan devan selalu membalas shoot tersebut.

Dita dan bulan yang melihat nya pun menjadi tegang tim siapa kah yang menang.

Pertandingan pun selesai tim bara lah yang memenangkan pertandingan tersebut.

Banyak sorakan untuk mereka semua.

"huu ini semua gara-gara lo rel, kan kalah"ucap gio mempautkan bibirnya

"jiji"ucap devan melihat kelakuan gio

"serah gua dong, kok lo sibuk"balas gio

"ok"balas devan malas

"jadi gimana? Peraturan tadi sebelum kita main yang kalah harus nurutin permintaan yang menang"ucap devan yang di angguku oleh semua nya

"permintaan gue lo jauhin bulan"ucap bara datar

"masalh sama lo apa?"ucap varel tak kalah dingin

"dia milik gue,mulai detik ini dia milik gue jadi gak ada yang berhak nyentuh dia"ucap bara dengan datarnya

"kalau gue gak mau gimana"tantang varel dengan senyum sinis nya

"lo semalam ngajak dita jalan sahabat bulan sendiri bego,dan lo gandeng tangan dita sahabat nya sendiri depan mata dia? Terus lo masih punya hak?"ucap varel dengan nada dingin nya.

Bara tak menghiraukan ucapan varel,karna memang ia tak ada hubungan apa-apa dengan dita.

Gio dan devan menyaksikan kejadian itu hanya diam saja,mereka tau mereka berdua tidak pernah akur.

"gue disini angkasa bara samudra gue minta bulan buat jadi pacar gue dan gue gak suka penolakan"teriak bara dengan tegas nya.

Bulan yang menyaksikan tersebut hanya melongo, oleh perkataan bara, Jujur ia tak ingin munafik siapa yang tidak suka jika di tembak oleh most wanted sma garuda cowok yang di kagumi banyak orang bukan hanya di sekolah tapi luar sekolah.

Dita yang menyaksikan nya pun ikut kaget,ia tak menyangka cowok yang ia kagumi menyukai sahabat nya sendiri, apa ia harus merelakan nya? Padahal baru semalam ia dan bara jalan bersama.

Tapi, pagi ini ia menyaksikan semua ini.

Bulan bingung sekarang, apa ia harus menerima nya? Atau menolak nya? Ia tau dita menyukai bara, dari tatapan nya saja ia sudah tau bahwa sahabat nya ini menyukai bara.

"Gue disini varel prayata gue cuman minta bulan buat jadi pacar gue dan gua gak mau nerima jawaban enggak "ucap varel dingin.

Banyak tatapan iri yang mereka tunjukan kepada bulan.

Gue yakin di pake pelet

Gila di tembak most wanted 2 sekaligus

Cantik juga gue

Jual diri kayak nya

Seperti itulah cibiran anak sma garuda kepada nya,tapi ia tak mempedulikan itu,yang ya pikirkan hanya bagaimana menghadapi kedua pria di hadapan nya sekarang.

"jadi jawaban lo apa lan"tanya devan yang penasaran oleh jawaban vio

Vote tq

Sebuah HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang